Keesokan hari nya...
Sinar matahari yang masuk melalui celah jendela serta kicauan burung membuat Fabian terbangun. Ia mengerjapkan matanya sebentar. Saat sudah sadar sepenuhnya,Fabian sadar jika ia semalaman memeluk Galvin, tanpa sadar Fabian sedikit menduselkan kepalanya di dada bidang Galvin yang shirtless. Fabian menatap Galvin yang masih memejamkan matanya, perlahan senyum Fabian mengembang. Tapi seketika pipi nya memerah mengingat aktivitas panas nya dengan Galvin semalam. Di tambah ia kemarin bertindak agak binal.
Fabian menggeleng pelan kemudian ia berusaha berusaha untuk duduk, namun Galvin justru menariknya kembali ke pelukannya.
"Kakkk, Fabian mau mandi lepas ish!!" Fabian berusaha melepas pelukan Galvin
"Heeem bentar saya masih pingin meluk kamu Fabian" balas Galvin tetap memejamkan mata sembari mencium pucuk kepala Fabian
Fabian menghela nafas, ia masih berusaha melepaskan pelukan Galvin. Namun yang ada Galvin malah semakin mengeratkan pelukannya.
"Sttt jangan banyak gerak sayang, nanti 'dia' bangun lagi" Fabian melotot kaget dengan ucapan Galvin, ia juga merasa ada sesuatu yang mengganjal di bawah sana.
"Kak Galvinnn"
Galvin terkekeh pelan, ia membuka mata kemudian mencium bibir Fabian sekilas.
"Morning sayang"
"Hemmm, lepasin kakk!! Badan Fabian lengket mau mandi!!" balas Fabian
"Bales nya yang bener dulu, masa bales nya cuma hemmm"
"Kakk"
"Bales dulu yang bener baru saya lepas"
Fabian menghela nafas sebentar kemudian ia mencium bibir Galvin sedikit melumatnya kemudian ia lepaskan.
"Morning too sayangg"
Galvin membeku di tempat, cukup kaget dengan tingkah Fabian. Padahal ia hanya ingin Fabian membalas ucapan selamat pagi nya. Galvin tersadar kembali saat Fabian melepaskan pelukannya dan bangun dari tempat tidur. Fabian mengambil dan memakai piyamanya hanya bagian atasnya saja.
Fabian berjalan ke arah kamar mandi dengan memegangi pinggangnya yang terasa remuk, ia mendesis pelan saat bagian bawahnya terasa perih ketika di buat berjalan.
Galvin yang melihat itu langsung bangun dari tempat tidur, mengambil celana boxer dilemari ,memakainya, berjalan mendekati Fabian dan tanpa aba aba langsung menggendong Fabian ala bridal style. Fabian yang kaget pun hanya bisa melingkarkan tangannya di leher Galvin.
"K-kak Galvin?"
"Diam sayang, saya pingin bantu kamu" Galvin kemudian menggendong Fabian ke dalam kamar mandi dan menurunkannya di bathub
Ketika Galvin akan melepas piyama Fabian tangannya langsung di tepis pelan.
"M-mau ngapain?" Tanya Fabian
"Bantu kamu mandi sayang"
"Engga usah, Kak Galvin keluar aja"
"Emang kamu bisa?" Fabian hanya mengangguk
"Yaudah saya keluar dulu, kalo butuh apa apa panggil saya"
"Eum setelah kak Galvin Keluar bisa minta tolong ambilin pakaian Fabian nda?"
"Iya Sayang"
Cup
Galvin mencium kening Fabian sekilas dan mengusap pelan Surai rambut Fabian. Ia kemudian keluar dari kamar mandi, mengambil pakaian Fabian di lemari dan kembali lagi ke kamar mandi. Galvin kemudian kembali keluar lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Arranged Marriage
FantasyGalvin dan Fabian yang awalnya tidak saling mencintai karena dijodohkan , tapi lambat laun Galvin mulai menyadari perasaannya pada Fabian . Sikap manis Fabian berhasil meluluhkan hati Galvin . Namun seseorang berusaha menghancurkan kebahagiaan merek...