Bab 4 : Kebenaran Dan Keyakinan

316 38 41
                                    

BAB 4

Kebenaran dan Keyakinan

  

  

  

⍟⍟✪⍟⍟

   
 


Dalam gelap malam, Anda menyelinap keluar untuk mencari udara segar. Sudah dua hari dia mengurung diri bersama Storm Sisters di tempat persembunyian.

Perempuan kalut itu pergi ke salah satu bar dan hanya berdiam diri di sana, menghabiskan dua botol bir sendirian. Namun, perasaannya tak kunjung membaik.

Anda tidak pernah berhasil menghilangkan bayang-bayang wajah Tuan Zhuang yang terus mengusiknya.

Anda kembali ke tempat persembunyiannya setelah usahanya menghibur diri sia-sia. Yang ada, dia malah tambah merasa tidak tenang dan dihantui rasa bersalah sepanjang jalan.

 

Keringat mengucur deras di setiap bagian tubuh si jangkung. Tenaganya masih belum habis setelah beberapa menit digunakan untuk meninju samsak besar yang menggantung.

Napasnya terengah-engah, punggung tangannya sudah terasa panas. Tapi Anda belum mau berhenti.

 

Suara langkah kaki seseorang yang mendekat, tak membuat Anda teralihkan. “Apa itu membantu?” Tanya Freen yang sudah berdiri di dekat Anda.

“Tinggalkan aku sendiri.”

 

Orang yang baru datang tidak menyela lagi, dia memilih untuk menunggu. Membiarkan perempuan yang sudah dua hari ini bertingkah seperti kehilangan arah, untuk melupakan gejolak rasa bersalah dalam hatinya.

Freen mengerti, lebih tepatnya dia mencoba untuk mengerti.

  
Sementara itu, tidak peduli berapa pukulan sudah dilayangkan, sampai punggung tangannya benar-benar perih. Panasnya mengalir membuat hatinya mendidih.

Pada akhirnya, Anda sendiri yang tidak tahan. Seiring dengan surutnya amarah dalam diri Anda.

Satu pukulan terakhir dilakukan dengan sekuat tenaga, disambung dengan teriakan yang menggema.

“AAARRGHHH!!!”

Di ujung napasnya, Anda mengarahkan pandangannya untuk orang yang sedang menunggunya.

  

Satu kaleng bir diulurkan Freen setelahnya, "Minum akan membantu."

“Itu tidak membantu... Aku sudah menghabiskan dua botol dan tidak ada gunanya” Jawab angkuh si jangkung

“Itu karena kau meminumnya sendiri”

  
Freen mengangkat kedua alisnya, kali ini dia akan mengambil peran bukan hanya sebagai anggota Storm Sisters.

Tapi, dia ingin memposisikan dirinya sebagai rekan seperjuangan, sahabat sekaligus keluarga bagi Anda.

Si jangkung itu akhirnya luluh, diambilnya kaleng bir yang ditawarkan sebagai jawaban kalau dia mungkin butuh teman.

 

Dua perempuan dengan kaleng bir di tangan masing-masing, duduk di anak tangga yang sejajar. Dalam keheningan itu, Freen jadi orang yang membuka percakapan.

 
“Hanya karena kau melakukan satu kesalahan, bukan berarti kau berhak dicap sebagai penjahat— Kau yang bilang begitu… Ingat?”

 
Senyum miring Anda tidak menunjukkan jawaban setuju. Faktanya, banyak hal memang selalu lebih mudah jika hanya diucapkan. Namun, sebagian besar sulit untuk dilakukan.

Meet Me After Your Grudge Is Gone (AndaLookkaew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang