keesokan harinya, Vino menjalani aktivitas biasanya seperti mandi, makan, dan bermain ponsel nya.
Tidak kerasa hari sudah sore, Vino pergi ke dapur untuk mengambil cemilan untuk dimakan.
Tok Tok Tok
Vino berjalan kearah pintu lalu membukanya nya dan melihat Elang disana.
"Kenapa lu"
"Kamu lupa, Vin?" Elang tersenyum menatap Vino, Vino lalu mengigat-ngingat.
"Ohh.. jadi ya?" Elang mengangguk.
"Masuk dulu, gua mau ganti baju" Elang masuk dan Vino menaiki tangga di rumahnya itu untuk pergi ke kamar nya.
Sekitar 15 menitan Vino kembali memakai Hoodie abu-abu serta celana selutut berwarna cream.
Vino menghampiri Elang, Elang menatap Vino dari atas sampai bawah.
"Apa? Aneh?"
Elang menggelengkan kepalanya.
"Kamu lucu"
"Oh" Vino sedikit acuh, terbiasa dibilang lucu padahal dirinya sangat manly.
Vino pergi ke dapur dulu untuk membuka kulkas dan mengambil susu yogurt lalu menatap Elang.
"Mau?" Lalu Elang menggelengkan kepalanya.
"Ayo" Elang berdiri lalu menghampiri Vino dan menarik pelan pergelangan tangannya untuk menuju motornya diluar.
"Kita mau kemana?" Elang tersenyum sembari memakai helm pada Vino.
"Rahasia, nanti kamu juga tau"
'bangsat juga' batin Vino.
Vino hanya diam melihat Elang menaiki Motornya, Elang menoleh kearah Vino.
"Ayo naik, Vin" ajak Elang dan Vino naik ke jok belakang Elang.
"Pegangan"
Vino memegang pundak Elang untuk berpegangan.
Elang hanya tersenyum lalu berangkat ketujuan.
Sekitar 1 jam lebih Elang menghentikan motor nya disebuah wisata pantai tapi pantai nya sepi, orang-orang pada kemana ya.
"Disini?" Lalu di angguki oleh Elang, Vino turun lalu membuka helm nya, begitu juga dengan Elang.
Elang tersenyum melihat Vino membenarkan rambutnya setelah memakai helm, tiba-tiba Elang menarik pelan tangan Vino untuk menuju tempat penjual baju.
"Beli ya? Kita nginep disini 2 hari? 3 hari? Atau bisa aja seminggu"
"Loh? Lu ga bilang kalo nginep?"
"Surprise?"
"Palalu surprise"
"Haha"
'tolol ajg' batin Vino
"Mau ya?"
"Gak"
"Mau ya?"
"Gak"
"Mau ya?"
Vino menghela nafasnya.
"Mas, maaf kalo mau debat jangan disini" tiba-tiba mas yang jual baju nonggol.
"eh? hehe maaf ya mas" Vino sedikit canggung.
"Tapi kalo beli mah sini pilih" Elang tersenyum lalu menarik pelan Vino untuk melihat-lihat baju disana.
"Ini cocok buat mas yang ini" penjual memberikan baju pendek berwarna biru pastel dan baju nya nerawang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara-gara Nebeng | boyslove
Short Story⚠️LGBT Area⚠️ Lapak pelangi Homophobia jauh-jauh