Dahlia baru saja keluar dari kamar mandi ketika tubuhnya ditarik dalam pelukan seseorang.
Spontan Dahlia berteriak kaget. "Yang Mulia!"
Jubah mandi ditubuh Dahlia ditarik dengan sangat cepat, lalu dibuang sangat jauh seolah dia berdosa.
Dahlia spontan menutup dadanya, jelas saja malu! Namun Elric malah menatap yang lain.
"Putri, kenapa benda tidak berguna ini masih kamu pakai lagi?" tanya Elric, menarik tepi celana dalam Dahlia yang ketat.
Dahlia berusaha keras tidak melotot malu. "Yang Mulia, orang normal memang memakai ini!"
"Orang normal? Kalau begitu aku tidak normal. Aku gila."
Elric berjongkok di depannya. Dengan sangat memalukan dia mau meloloskan itu, seolah Dahlia adalah bocah yang celananya mau dibantu lepas oleh ibunya. Namun Dahlia berusaha mencegah.
"Yang Mulia, hentikan-"
"Lepaskan benda yang menghalangi pemandangan kekasihku ini," desis Elric, tajam pada si celana.
"Kekasih Anda? Wajah saya kan di sini! Di atas!" seru Dahlia frustrasi.
Malunya jangan ditanya. Ia belum terbiasa.
Pokoknya segala hal Dahlia bisa hadapi, kecuali yang satu ini. Masih belum terbiasa dirinya.
"Siapa bilng kamu kekasihku?" Elric mendongak. "Kamu istriku, Tuan Putriku, bidadariku."
"Ini kekasihku," lanjut Elric, mengelus milik Dahlia naik turun.
Dahlia menahan napas tak percaya.
"Berhenti banyak bicara, Putri. Ayo lepas."
"Tapi-"
Tak mau banyak basa-basi Elric merobek celana dalam itu lagi.
Ditarik sangat kasar, lalu dilempar menjauh, sebelum wajahnya mendekat untuk mengecup milik Dahlia.
"Begini baru bagus."
Dahlia cuma bisa tercengang.
Namun Elric tak memberinya banyak waktu merespons. Tiba-tiba dia berdiri, mengangkat tubuh Dahlia ke gendongannya.
Elric mengecup pipinya lembut. "Kamu sudah makan kan? Sekarang tidurlah. Tidur yang banyak. Karena nanti malam aku tidak yakin kamu bisa tidur nyenyak, Putri."
***
Malam harinya.
"Putri, kamu lapar?"
"Tidak, Yang Mulia."
"Mau mandi lagi?"
"Saya baru selesai mandi, Yang Mulia."
"Mau camilan?"
"Kenapa Anda bertanya terus-"
Belum selesai pertanyaan Dahlia, Elric sudah memeluknya dari belakang.
Membuat Dahlia tersentak kaget.
"Kalau begitu sudah tidak ada lagi yang harus dilakukan, entah itu mandi, ke kamar kecil, atau makan kan?" bisik Elric, dengan tangan yang langsung meremas kedua dada Dahlia.
"Sekarang waktunya malam kedua, benar kan?"
Elric tanpa basa-basi menarik wajah Dahlia menoleh padanya, mencium bibirnya yang terbuka menyambut lidah Elric.
Dahlia spontan meremas lengan Elric yang masih asyik di dadanya, merasakan ciumannya yang tak bisa disangkal memang sangat memabukkan.
"Buka lebih lebar," titah Elric, sebelum kembali menciumnya. Lidahnya yang besar, kasar dan obsesif itu mengabsen habis seluruh isi mulut Dahlia, seolah dia mau berkenalan dengan semuanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/380379595-288-k226067.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Private Part Sex & Love | 21+ LALISAYUYANA
RomanceWarning : mature content 🔞, sex explicit, full adult, dark romance, bad words. Private part cerita LALISAYUYANA