bunyi bel tanda istirahat sambil menarik tangan tepatnya menggeret Elexa yang lemas karena mengantuk
"Lo nggak pa-pa? Nggak ada yang luka? Nggak ada yang lebam? nggak ada yang biru? nggak ada yang ijo?" Tanya Fanda tanpa jeda setelah tiba ditempat tujuannya lalu diikuti deretan gigi yang nampak dibalik bibir pucat didepannya yang merasa aneh dan geli dengan berondongan pertanyaan sahabatnya yang baru datang
Apanya yang ijo? Emangnya Hulk, ijo. Batin Reira heran
"Nggak pa-pa. Tenang, Gue baik-baik aja kok" jawab Reira kalem
Salah satu temannya langsung membantu mengambilkan minum pada gelas untuknya yang tadi hampir ia ambil sendiri dan mengurungkan niatnya karena langsung terkejut dengan kedatangan kedua temannya yang begitu khawatir kepadanya.
"Nggak pa-pa dari mana? Wajah lo kayak vampire sekarang" Ucap Fanda dengan khawatir yang masih belum lari dari air mukanya lalu meletakkan gelas berisi air yang telah diteguk sedikit oleh Reira.
"Lo mau beli apa? Gue yakin lo belum sarapan kan?" ucap Fanda menebak. Karena juga untuk pertama kalinya seorang Reira Frezzenia ketiduran dikelas dan dengan tidak beruntungnya ketika pelajaran sang guru killer dan malah berakhir dihukum berkeliling lapangan.
"Emang belom sih, Fan. Tapi, gue udah makan roti tadi" jawab Reira seadanya
"Lo beneran baik-baik aja? Dia nggak ngapa-ngapain lo kan?" Elexa ikut mengintrogasi keadaan temannya namun dengan sudut pandang lain.
"Ngapa-ngapain gimana maksud lo, El? Siapa maksud lo?" Reira menjadi heran pertanyaan Elexa yang menurutnya aneh
"Gue siuman dirawat sama anak PMR cewek kok.""Sebelum itu kan lo ditolong sama anak cowok yang sama-sama dihukum di lapangan, Ra. Kan takutnya.."
"Tenang aja. Petugas PMR bilang, cowok yang bawa gue itu langsung ninggalin gue setelah nitipin gue ke dia"
Reira terdiam sesaat dan Elexa juga diam sejenak
"Tapi, lo inget nggak cowok yang bawa lo ke UKS?" Tanya Elexa dengan muka makin seriusnya
"Hmm.. Gue hampir pingsan gimana gue mau inget." Jawab Reira tenang
"Hah?! Gawat!" Elexa berubah cemas
"Kenapa?"
"Kebanyakan anak-anak bilang kalau yang nolong lo itu adalah.. cowok.. itu." Ucap Elexa ragu-ragu
Reira menaikkan sebelah alisnya, sangat heran dengan Elexa yang jarang sekali bersikap seperti ini
"Cowok itu? Siapa? Kenapa lo nyebutin dia kek takut gitu?"
Elexa menghembuskan nafas sebentar,
"Cowok itu.. cowok yang paling bahaya di sekolah (?)""Maksud lo?" Diera makin tak mengerti dengan Elexa yang berbelit-belit seperti ini
"Tapi, mereka semua yang bilang gitu masih ragu juga karena tak ada yang melihat secara jelas sih." Lanjut Elexa malah membuat Hening. Perkataan Elexa makin terasa aneh, apalagi ia belum mengatakan jelas cowok yang ia curigai itu
Fanda melirik Elexa sebentar, sudah gregetan dari tadi
"Cisshh.. itu nggak penting untuk sekarang. Lo mau makan apa? Pizza, Burger, Lasagna, Kebab atau minum ada-- hmmpp.."
Fanda terbungkam karena tiba-tiba sesuatu telah mendarat dimulutnya dan memaksa memotong kalimatnya tadi. Lalu ia kini melotot melihat Elexa yang sekarang tengah tertawa lepas.
"Rasain!!" Kembali Elexa tertawa lepas
"Nih, Lo nggak apa-apa kan? Lo istirahat aja dulu. Kalau ada PR atau catatan, Fanda yang catetin ntar" saran seorang cowok baru datang dari seberang Fanda tepatnya disebelah Elexa setelah Diera menerima sebotol air mineral darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy vs Ice Princess
Dla nastolatków"Pecandu rokok bilang.. merokok mati, nggak merokok mati. Mending merokok sampai mati...Kalau gue nggak. Gue kan emang ngerokok supaya cepet mati. Karna gue.. nggak punya tujuan hidup. Selain menyusul mama gue" - Xeza Vallano Zharif "Gue nggak tau p...