Kematian adalah hal lumrah di dunia yang kalut ini. Meski manusia terus bersikerasㅡmenganggap bahwa nyawa adalah harta paling berhargaㅡtapi nyatanya realita tidak demikian. Kematian massal sering terjadi dalam tragedi serangan Mutan, dan di sana, nyawa manusia seakan sudah tak ada harganya lagi.
Serangan Mutan yang terjadi belakangan ini di permukiman tempat Venus tinggal telah merenggut banyak korban jiwa. Mayat mereka dikubur secara massal, tanpa batu nisan dan tanda nama. Hanon Hann tergabung ke dalamnya. Kematiannya hanya sebagian kecil dari tragedi, bukan suatu kisah duka sensasional untuk menarik empati banyak orang.
Hanon Hann sudah tak punya orang tua dan kerabat, pihak yang secara tulus berempati atas kematiannya adalah rekan-rekan grup musiknya sendiri. Grup ituㅡXtravaganzaㅡmemutuskan untuk rehat sejenak demi menghormati kepergian Hanon.
Dalam masa rehat ini, Venus pulang ke rumah lamanya yang hanya berjarak sekitar satu kilometer dari studio. Rumah itu nyaris tak pernah ia tempati karena ia lebih banyak menghabiskan waktu di studio. Pintu utamanya yang sudah berkarat sudah sulit untuk dibuka sehingga harus dihentak berkali-kali.
"Ah, Ya Tuhan, Ya Tuhan. Rasanya aku malas sekali untuk hidup." Suara Venus yang agak keras mungkin hampir didengar tetangga. Memang seperti ituㅡbanyak omong dan suka bicara sendiri.
Setelah pintu dibuka, udara yang pengap dan lembab terasa sangat menusuk. Venus meletakkan dua gitar elektrik yang terbalut tas ke pojok ruangan. Kemudian ia berjongkok di depan televisi analog dan menekan tombol untuk menyalakan benda tersebut. Beberapa stasiun TV menampilkan layar semutㅡkarena tidak adanya sinyal.
Karena tak kunjung menemukan sinyal, Venus membiarkan layar TV tetap menyala dan beralih duduk di depan meja kerjanya. Ia membersihkan debu-debu dan merapikan barang-barang, lalu tak sengaja menemukan lima lembar surat yang diketik dalam kertas tebal yang kusamㅡsurat undangan dari ANDS.
Bagi orang-orang yang tinggal di wilayah terpencil, mendapat surat undangan khusus dari ANDS adalah suatu peristiwa langka. Seperti yang diketahui, ANDS hanya merekrut sumber daya manusia yang berkualitas dan memberikan jaminan hidup yang layak. Orang-orang menganggap ANDS adalah surga dunia, tempat impian manusia untuk saat ini.
Lalu, mengapa anggota Xtravaganza menolak tawaran menggiurkan itu? Karena mereka beranggapan bahwa seharusnya ANDS merekrut sumber daya manusia yang unggul dalam kekuatan dan kecerdasan sajaㅡbukan merekrut seniman. Pikirnya, mereka hanya akan dimanfaatkan di sana, tidak diberi kebebasan dan harus patuh dengan aturan-aturan yang berlaku. Jadi, hal itu terus menjadi pertimbangan selama hampir dua tahun.
Surat Undangan ANDS
Yang kami hormati, saudara Venus Ivanova, sebagai seniman/artis dari grup musik Xtravaganza. Dalam kesempatan ini, kami mengundang Anda untuk bergabung dengan Selter Pertahanan Andsand (ANDS).
Hubungi 137-117-901
(Div. Sumber Daya Manusia)Presiden Direktur GFO,
Saturnia IvanovaTertanda, Saturnia Ivanovaㅡtertulis di pojok kanan bawah surat. Venus menyeringai tipis ketika membacanya. Itu adalah nama yang sangat familiar, nama Ibu kandungnya sendiri.
Wanita itu, Saturnia, meninggalkan Venus semenjak ia berubah menjadi Permutan ketika Venus masih berusia 9 tahun. Sejak saat itu, Venus tak pernah bertemu Ibunya lagi hingga akhirnya ia ditampung di keluarga Balandin dan membuat grup musik bersama anak-anak mereka.
Setelah banyak waktu terbuang hanya untuk memandangi surat undangan, akhirnya fokus Venus teralihkan oleh TV yang tiba-tiba menyala. Sebuah acara yang meriah tayang dalam siaran langsung pada saat itu jugaㅡKompetisi Debat Remajaㅡyang ditayangkan oleh stasiun TV ANDS.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SANCTUARY PROJECT | txt
Fiksi PenggemarKetika lebih dari 99% populasi manusia bermutasi menjadi entitas asing berbahaya, sebuah selter pertahanan paling bergengsi merekrut para penyintas muda dari seluruh dunia dalam suatu projek besar yang disebut Projek Suargaloka. Sebuah grup musik be...