Jeihan berkeliling sambil melihat sekeliling bakal calon rumah yang akan dia huni nantinya.
Semua bagus.
Tidak ada yang kurang.
Cuma memang seperti yang developer katakan, ada beberapa sisi pojok yang merembes dan tembok yang harus di cat ulang. Belum lagi Jeihan juga meminta carport dan juga gerbang rumah yang belum include didalamnya.
Jujur aja rumah ini sangat luas. Halaman depan ada taman kecil dan kolam ikan minimalis.
Ada 4 kamar. 2 kamar dengan kamar mandi dalam dan satu kamar tamu yang dekat dengan dapur dengan kamar mandi luar. Dan juga satu master bedroom yang luas dengan walk in closet.
Spece antara ruang satu dengan yang lain juga sangat rapi dan tertutup, membuat semuanya terlihat rapi dari luar maupun dalam.
Rumah ini juga hanya satu lantai. Bisa dibayangkan betapa luas rumah ini. Namun Jeihan sudah kecantol sejak awal datang. Jaraknya dari kantor tempat dia kerja nanti juga hanya berjarak 20 menit, namun yang baru Jeihan tau ternyata rumah ini dekat dengan toko bunga milik Nata.
Ya, setidaknya kalau mau ngapel ngga perlu jauh-jauh.
Celelahhh, m o d u s.
"Gimana? Kalau yang ini jelas lo pasti langsung suka." Ibra bertanya dari arah belakang.
Pria itu baru saja mengecek bagian belakang rumah dan melihat kolam renang yang pasti akan menjadi spece favorit Jeihan.
Jeihan mengangguk setuju. "Gue suka cuma mungkin butuh waktu 2 minggu buat bisa ditempatin."
"Ya berarti pas sama tanggal penempatan lo nanti. Bukannya lo bilang bakal masuk kerja sebulan lagi." Sahut Ibra tepat sasaran. Dia berdiri di samping Jeihan yang tampak masih menimbang.
Sejak kemarin ini mungkin sudah rumah ke 20 yang mereka lihat. Ibrahim menawarkan opsi perumahan seperti rumahnya namun Jeihan tidak mau. Ada juga beberapa rumah yang sudah deal harga namun Jeihan juga menolak.
Harapannya hanya ada di rumah terakhir ini, namun mungkin akan ada kendala di harga yang cukup membuat Ibra sesak napas.
Bukan karena Ibrahim tidak sanggup, dia mampu. Cuma rumah ini bukan tipe rumah idaman masa depan Ibra. Tapi mungkin saja untuk sahabatnya itu rumah ini sesuai dengan seleranya. Karena memang dia sedang membutuhkan rumah untuk jangka panjang.
"Kalau lo setuju mungkin developer bakal deal sama harga 350 juta, Han. Itu juga udah termasuk carport sama gerbang keliling yang lo minta. Tadi bapaknya bilang sama gue soal reparasi tembok itu bakal dikasih free kalo lo mau." Ujar Ibra kemudian duduk di sofa ruang tamu.
Nyaman sekali.
Ibra saja betah kalau disuruh tinggal disini.
"Gue bakal lebih suka kalau bisa langsung tinggal, itu lebih bagus lagi." Jawab Jeihan sambil tertawa.
"Ya sabar bentar napa!" Ibra berdecak malas. " Anggap aja waktu 2 minggu bisa buat lo nyari desain interior yang bakal lo pake nanti. Saran gue sih minta bantuan Sifa aja."
"Boleh juga tuh saran lo."
Sifa tunangan Malik memang seorang konsultan desain. Dia kerja di kantor konsultan milik arsitek yang cukup terkenal, dia juga lulusan dengan predikat cumlaude.
Jadi paham kan kenapa Malik bisa klepek-klepek sama Sifa. Udah cantik juga pintar, mana orangnya kalau ngomong itu sabar banget. Emang pasangan pas buat sahabatnya yang suka darah tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
R A D E N
FanfictionAlternate Universe. ● ● Hanya kisah cinta seorang owner toko bunga dengan seorang lelaki berpangkat namun berpenampilan seperti preman. "Aku aja gak yakin kalo dia itu abdi negara, penampilannya aja mirip beban negara." -Nata. "Untung kamu itu adek...