6 // real game? Already start

94 10 1
                                    

Aku melihatnya dengan samar2.. ia sedang... menyeret amel!!

"Arghhhhhhhhh" aku mendengar suara amel berteriak mengerang kesakitan

Aku melihat chukky menemukan amel di tempat persembunyiannya dan menyeretnya ke depan pintu dan aku mendengar suara seperti sedang memukul, menikam dan memotong.

Aku menangis saat itu juga dan menutup mulutku. Ku mendengar amel berteriak sangat keras dan dengan sekejap tidak terdengar lagi suaranya berteriak, akupun menangis saat mencium bau amis darah.

Belum ada yang memberontak, sampai akhirnya terdengar suara orang berjalan dan langkah kakinya menghilang seketika.. aku terus menangis sambil menutup mulutku, tak bisa membayangkan teman ku selama 6 tahun, amel. Skrng ku tak tahu bagaimana keaadannya di luar sana. Lalu aku mendengar mereka keluar dan akupun ikut keluar.

Ku melihat mereka semua pun menangis tersedu sedu

"AKU TAK MAU MATI KONYOL HANYA KARNA PERMAINAN SEPERTI INI!!" Ucap ku sambil menangis

"Tenang dulu stef mari kita keluar dan melihat amel" ucap galih sambil menenangkan ku.

Lalu audrey memberi isyarat untuk keluar secara pelan2, lalu dengan keadaan gelap, galih menyalakan senter nya dan mengarahkannya ke pintu.

Kami semua pun berjalan ke arah pintu dan saat kami sampai di depan pintu dan melihat di depan tangga sudah terkapar jasad amel dengan banyak darah di sekitarnya dan badannya yang tertikam banyak sekali mengeluarkan darah, kaki nya pun hampir putus. Tapi aku tidak tau bagaimana boneka bisa membunuh amel bahkan kami tidak tahu bagaimana pisau lipat yang kami taruh disamping wastafel bisa membunuh amel sampai seperti ini.

Kami semua pun menangis sejadi jadi nya dan sean pun berdoa di depan jasad amel

Kami melihat ada jejak kaki yg terjiplak darah menuju ke pintu depan, kami pun melihat ke pintu depan dan melihat pintu itu terbuka, padahal sebelumnya jelas2 dikunci oleh pemilik villa ini. Dan anehnya apa semua kamar kedap suara sehingga tidak ada satu orang pun yg tau bahwa amel menjerit?.

"Tunggu!" Kataku kepada mereka

"Amel jelas2 teriak kenceng banget tadi tapi kenapa ngga ada satupun yang denger ya?"

"Entahlah, apa mereka sudah tidur atau memang villa ini kedap suara" jawab sean kebingungan

"Sebaiknya skrng kita bunuh boneka terkutuk itu "ucap galih dengan mengacungkan pisau lipatnya

Lalu kami pergi ke pintu depan dan melihat 2 satpam yang berjaga sudah habis dibunuh oleh boneka itu. Mereka berdua terkapar di lantai bersimbah darah. Kami pun tak kuasa melihatnya sambil berjalan kembali dan duduk di ruang tunggu dan galih mematikan senternya.

Dengan cahaya yang sangat minim kami pun berpikir keras untuk keluar dr sini.

"Bagaimana kalo teman dan guru kita diatas juga sama seperti satpam dan amel???" Ucap audrey agak terkejut

"Gw masih nggak bisa bayangin ini mimpi atau bukan teman kita amel udah pergi seperti ini kita nggak bisa tinggal diam" ucap galih sambil mengigit jarinya

"APA LU PENGEN MEMBUNUH ROH YANG UDAH MEMBUNUH ORANG ORANG SEPERTI INI? YG HARUS KITA LAKUKAN SEKARANG ITU PERGI DARI TEMPAT INI DAN PULANG SEKARANG JUGA!" Bentak sean sambil mengangkat kerah baju galih

"Heyy!! Sudah jngn brantem lagi, mau kalian apa sih.. disaat sperti ini kalian masih bisa brantem" bentak ku agak kesal dngn mereka

"Tau.. udh tau lgi begini masih bisa brantem" tambah audrey

"Sorry.. tdi itu gw kebawa emosi, sorry ya" ucap sean sambil meminta maaf

"Dh skrg.. mendingan kita cari pertolongan teman2 sama guru2 yang diatas sebelum boneka sialan itu muncul lagi" ucap audrey pelan

"Ok" ucap ku sean dan galih bersama

Lalu kami pun menaiki tangga secara perlahan lahan dan mulai mencari salah satu kamar guru, dan sampai lah kami ke kamar 100 yaiu kamar miss tri dan miss nani.

"Sunyi amat nih tempat, apa udh pada tidur kali ya?" Ucap sean

"Yaudah kita cek" kata galih yg memimpin di depan

Lalu galih membuka pintu itu secara perlahan dan seketika kami melihat pemandangan yg mengerikan...

Di dekat kamar mandi sudah ada mayat miss nani tergantung di sebuah tali yang disangkutkan di atas, lidah nya menjulur keluar dan jari2 tangannya putus. Tercium amis darah diruangan ini, banyak darah mis nani terciprat di kamar mandi.

Kami pun bingung dimanakah mis tri, lalu galih mengajak kami masuk lebih dalam untuk mencari mis tri. Kami pun menemukan sebuah jejak kaki yg berasal dari dalam lemari dekat jendela di ujung kamar. Kami semua pun dengan ragu2 menuju ke sana sambil menutup hidung

Lalu dengan takut2 galih membuka pintu itu...

Dan terlihat mis tri terkapar di dalamnya tampa luka apapun, lalu galih mulai melihat mis tri dan menyentuh lehernya. Oh ya, ia mengecek nadinya.

"Hey, miss tri still alive" ucap galih terkejut

Lalu kami menggoyang tubuh mis tri dari pelan hingga kencang, dengan penuh harapan dan tidak tahan karna bau amis darah akhirnya mis tri bangun dan panik seketika

"Ada apa ini!! " teriak mis tri sambil menutup hidung dan melihat ke arah mis nani

"Kami akan segera menjelaskannya mis tapi ikut kita dulu mencari murid dan guru yang lain!" Ucap audrey

Mis tri berdiri dan melihat sekeliling dan saat ia sampai didepan kamar mandi, ia langsung membekap nulutnya melihat kearah dalam kamar mandi. Ia yang tidak tahan pun segera keluar kamar dan menangis sejadi jadinya

"Sttt jgn terlalu berisik dulu miss, karna ad yang jahat sdang mencari kita" ucap sean

"APA!! SIAPA DIA!! APA YANG HARUS KITA LAKUKAN" bentak mis tri kepada kita

"Tenang dulu miss yang penting sekarang kita cari murid dan guru yg lain dan minta pertolongan" ucap galih menenangkan mis tri

Lalu mis tri pun hanya mengangukan kepala dan berjalan di belakang kami, kami pun ke kamar di sebelah mis tri yaitu kamar teman kami cindy, carla, dan reyna. Tapi sebelum kami membuka pintu itu tiba2 terdengar suara org menaiki tangga. Dengan mengandalkan senter kami pun langsung terkejut dan segera berlari ke kamar mandi yg berada di ujung atau sebelah kamar mis nani.

Mis tri pun terheran akan tingkah kami tapi kita tetap menariknya karna tidak punya banyak waktu, lalu kami bersembunyi di balik satu bilik toilet.

"Apa yang kalian lakukan.. sharusnya kalian meminta tolong kepada org itu!" Bisik mis tri pelan kepada kita berempat

"Mis.. dy bukanlah guru, murid ataupun staff villa ini.. tapi ia lah yg mengincar kami berlima dan ingin membunuh kami" ucap audrey dengan sangatt pelan

"Siapa sebenarnya dia, miss melihat dia mendobrak pintu kamar miss karna itulah miss buru buru masuk kedalam lemari" bisik mis tri lagi

"Sebaiknya kita bicarakan nanti, selanjutnya miss cukup mengikuti kita jika ingin selamat" bisik galih kemudian

"Drey.. aku sangat takut, bagaimana jika boneka itu menemukan kita dan memperlakukan kita seperti amel?" Ucap ku kepada audrey sambil memegang tangannya.

"Memang kenapa dengan amel? mana dia?" Ucap mis tri agak berteriak

Kami baru ingin memberi tahu, tiba2 ad suara org membuka pintu dengan kencang. Lalu aku pun mengisyaratkan mereka termasuk mis tri untuk diam, sdikit terdengar suara kaki dan suara benda tajam diseretkan.

"Apakah kalian disini?? I will kill you all.." ucap boneka itu

Kami pun mendegar suara gesekan benda tajam nya mengelilingi toilet ini hingga berhenti di salah satu bilik. Yaitu bilik tempat kami bersembunyi, aku melihat bayangan kaki boneka dan sebuah pisau besar di depan dan aku langsung menutup mulutku.

Halloooo kawan2 berjumpa lagi dengan author yg bakal bikin part kedepan ngegantung mwahaha

Ok gw cuman mau bilang please vote n comment.. jngn jadi silent readers, soalmya bnyk yg baca tpi yg vote cuman dikit, apalagi yg comment.. :(
So please dont be silent readers

See you next part

come to nightmareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang