2. Bakso spesial

5 1 1
                                    

Sesampainya di warung, aroma kuah kaldu yang gurih langsung menyambut mereka. Adam sudah sedari tadi menelan ludah, sedangkan Esti malah langsung menerobos antrian berkata ke Pak Ujang, tanpa menggubris lainnya yang sedari tadi sudah antri duluan.

" Hih dasar ni anak, main nyerobot aja sih " Adam sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Pak, seperti biasa bakso spesial satu, ya, yang
Ada kol, tauge, pangsit, telor, jeroan sama kremesannya ya...di tambah kelanting juga ya pak, kuahnya ditambahin juga ya" Esti berucap tanpa dosa.

Sedang pak Ujang yang sudah begitu mengenal Esti hanya tersenyum dan berkata " siap neng"

Adam hanya melongo, mendengarkan pesanan Esti secara seksama tapi bukan dalam waktu sesingkat-singkatnya.

"Tiii....emang perut kamu muat tuh, badannya aja kurus ya..tapi makannya buseettt"

Esti hanya mengangguk ngangguk,

"Iya muat dong, kapan lagi bisa makan bakso spesial gratiiis...."

Adam tersenyum miris, tapi dia tak mau terlihat pelit.

"Oke, satu bakso spesial, sama satunya lagi yang biasa aja ya pak"

Esti tertawa,

"Kamu kenapa gak pesan yang spesial juga Dam..."

Adam menggeleng sambil tertawa kecil,

"Nggak, kamu aja. Aku kan udah spesial nanti saingan malah"

"Hiiihhh dasar, awas aja ntar nyerobotin toping bakso aku" sambil mengepal tangan ke arah Adam.

Esti dan Adam memilih tempat duduk paling ujung, biar lebih nyaman tanpa gangguan anak-anak lain.

" Duh...pak Ujang lama juga ya, baksonya ga dateng-dateng" Esti menggerutu.

" Yang laper duluan aku, kenapa kamu yang ga sabaran sih" Adam tersenyum sinis, Esti hanya melotot dan memanyunkan bibirnya.

Akhirnya, yang ditunggu- tunggu datang juga, Pak Ujang datang menyajikan dua mangkok bakso yang berbeda, yang satu tampak begitu menggiurkan, dan yang satu sepi bak kuburan.

Esti bertepuk tangan sembari mengucapkan terimakasih pada pak Ujang, serta tak lupa memesan Es teh faforitnya.

Esti langsung mencium baksonya dengan semangat. Sementara Adam hanya menonton sambil menggeleng-gelengkan kepala melihat Esti yang begitu antusias pada mangkok baksonya.

"Abisin loh Tii..." Adam berbicara dengan nada ngeledek.

" Tenang aja Dam pasti aku abisinko, pas banget aku lagi laper nih "

Adam melirik mangkok bakso Esti yang ramai seperti pasar, niat jahilnya mulai timbul. Di ambilnya pangsit Esti, lalu beberapa potongan jeroan yang menggugah selera.

" Adaaaaaammmm"

"iyaaaaaaaaa"

"Adam!!!"

" iya!!!"

" Iiiih kenapa ngambilin toping aku sih!!"

" Dikit aja ihh pelit banget"

" tadi suruh pesen yang spesial ga mau!!"

" Lah....uang saku aku sisaaa....." sambil terbata dan mencari- cari uang di sakunya.

" Adam.....kamu masih punya uang buat bayarkan????."

Esti langsung meletakan sendoknya tampak cemas.

Melihat Esti yang mulai cemas Adam akhirnya menenangkannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ICE TEA FOR ADAM [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang