PRELUDE to REINKARNASI 2

763 39 1
                                    

Part 2 : Pelarian

"IBUUU !!!! " Teriak Jessie sangat terkejut melihat sebuah anak panah hitam tertancap di punggung Ibunya.
"Ibu .... Bertahanlah ibu ... ak ... akuuu .... akan membawamu sampai ke tempat persembunyian Ayah ... "
"Sudahlah Jess ... ini .... ini hanya luka kecil saja ... tak perlu mengkhawatirkan Ibu ....." Sambil menahan sakit Sang Ratu mencoba tegar dihadapan Putri Semata Wayangnya itu.
"Mana mungkin aku tidak khawatir Bu .. Ibu sudah terlalu banyak mengeluarkan darah .. !!! Ayo biar Jessie gendong Ibu sampai ke tempat Ayah .... beritahu saja Jessie dimana Lorong Bawah Tanah itu Bu ...." Tak bisa menolak lagi, Sang Ratu dengan pasrah digendong oleh Jessie menuju tempat Persembunyian Sang Raja Malaikat ...

" TAPTAPTAPTAPTAPTAP ....." Jessie masi berlari . Berlari sekuat tenaga sambil menggendong Sang Ratu di punggungnya. Lari, Sembunyi ... lari , sembunyi lagi .. sembunyi dari kejaran para Pasukan Iblis, yg sempat memanah Ibunya dan sedari tadi mengikuti mereka berdua ..Dengan suara yg sangat lemah, Sang Ratu terus membisikkan lokasi Lorong Bawah Tanah tujuan mereka berdua kepada Jessie, dan Jessie pun mengikuti semua petunjuk Ibunya tanpa celah .. Sampai pada akhirnya dibawah Pohon Kalpataru yg berada di belakang Istana, mereka menemukan sebuah lubang sempit yg dikatakan Ibunya sebagai jalan rahasia menuju Ruang Bawah Tanah...
"Nampaknya mereka sudah kehilangan jejak kita, ayo segeralah kau masuk ke lubang itu, Ibu akan menyusulmu nanti ... " Terang Ratu Malaikat terengah-engah ..
" Tapi Bu ... ?"
"Sudahlah ... jangan banyak bertanya.. Masuklah .. Ayahmu sudah menunggu di Bawah" Pinta Ratu Malaikat sambil memasang senyum simpul diwajahnya yg sudah mulai memucat ... Tidak mau membantah lagi , akhirnya Jessie dengan berat hati meninggalkan Ibunya sendirian diatas, entah apa yg akan dilakukan Sang Ratu disana sendirian. Jessie tetap yakin dan percaya Ibunya akan baik-baik saja dan akan segera bergabung bersama Jessie dan Ayahnya ..
Tanda di keempat penjuru Pohon Kalpataru sudah di pasang, telapak tangan yg dipenuhi dengan bola air sudah siap untuk dilepaskan. Konsentrasi tinggi, fokus untuk menciptakan sebuah pertahanan yg lumayan kokoh untuk memperlambat serangan pasukan iblis telah dimulai ... Dengan sisa kekuatan yg dimilikinya Sang Ratu Malaikat membuat Kubah Air untuk melindungi persembunyian mereka dari ancaman musuh.

"ZUIINKK .. ZUINKKKK ..........

uhukk .. uhukk ...!! Sial ..!!! Aku terlalu banyak mengeluarkan Kekuatan Partikel Air ... mungkin sebesar ini sudah cukup .. Setidaknya ini bisa memperlambat pergerakan Pasukan Iblis terkutuk itu .." Tegas Sang Ratu setelah berhasil membuat Kubah Air berwarna putih kebiru biruan yg cukup besar untuk menahan musuh, walaupun sampai Muntah Darah ....
" Aku harus segera masuk ke ruang bawah tanah, Jessie dan Yang Mulia Raja sudah lama menungguku ..." Ditutup dengan senyuman, Sang Ratu mulai membalikkan Badannya untuk masuk ke ruang bawah tanah. Namun tiba-tiba .....
" FUUINNNKK .. CRAZZTTT !!!! DRET DRET... DUUAARRR !!!"
serangan frontal Pasukan Iblis dari semua penjuru sangat mengejutkan Sang Ratu .. Kubah yg di Ratu buat dengan susah payah , sedikit demi sedikit terkikis oleh ledakan meriam angin yg ditembakkan secara bertubi-tubi ...
"Mereka pasti berada disana .. Serang terus kubah itu !!!! Serang sampai hancur!!!!" perintah Jendral Perang Pasukan Iblis dengan Bangganya ..
Semakin tersudut, Sang Ratu dengan menahan rasa sakit akibat panah yg masih tertancap dipunggungnya ., nekad terjun masuk kedalam lubang Lorong Bawah Tanah. Lubang itu ternyata sangat dalam. Suara teriakan Sang Ratu yg terdengar dari atas, refleks membuat Sang Raja Malaikat memasang kuda-kuda, dan langsung menangkap Sang ratu, setelah terlempar dari Lubang sempit itu . Wajah Sang Ratu sangat Panik setelah mengingat kembali Pasukan Iblis sudah berada diatas kepala mereka berusaha untuk menghancurkan Kubah air milik Sang Ratu..
Setelah tiba di lorong bawah tanah Sang Ratu pun langsung dengan erat memeluk Sang Raja malaikat karena mengetahui kondisi Raja malaikat masih baik-baik saja. Namun dengan seketika Sang Ratu mengingat tentang apa yg dilakukan para Pasukan Iblis di atas tempat persembunyian mereka.
" Yang Mulia Bagaimana ini ?? Iblis iblis itu sudah bersiap untuk menghancurkan tempat ini... apa yg harus kita lakukan .. ?" Tanya Sang Ratu dalam Kepanikan .
" Sepertinya tidak ada cara lain Ratuku .. Jessie harus melarikan diri sendirian .. karena yg mereka incar adalah Jessie .... " ungkap Raja Malaikat pasrah kepada Takdir ..
" Anakku Jessie .. sekarang sudah tidak ada waktu lagi .. dengarkan Ayah dan Ibumu ini Nak .. Mungkin ini akan jadi pertemuan kita yg terakhir ... "
" Terakhir Maksud Ayah apa ??? Dan Mengapa hanya aku sendiri Yah, mengapa Ayah dan Ibu tidak ikut juga bersamaku ???" Tanya Jessie menahan tangis karena berat rasanya suatu perpisahan apalagi dengan orang tua sendiri.
" Kami tidak bisa meninggalkan Dunia Malaikat ini Jess, kami akan tertarung sampai titik darah penghabisan. Ini adalah sebuah tanggung jawab mutlak seorang Raja untuk melindungi Istana dan kerajaannya ..Dan sebagai seorang Raja Ayah sudah gagal .." Ungkap Raja Malaikat sembari mengepalkan tangannya karena Malu pada dirinya sendiri ....
"Ta .. tapiiii ..... Jes .. jesiie .. Takkuutt Bu ....... !! " Jelas Jessie yg menyiratkan wajah penuh ketakutan .. dan pada akhirnya air matany jatuh membasahi pipinya ...
"Sudahlah ... jangan menangis ,, hanya kaulah Harapan kami semua ..." Pinta Sang Ratu, yg menahan sakit, karena tusukan anak panah di punggungnya yg semakin lama semakin terasa terbakar ...
"Selamatkan kunci ini bersamamu Jess ... Kunci ini adalah satu-satunya alat yg dapat membuka gerbang pembatas antara Dunia Malaikat dengan Dunia Iblis !!! .. kunci ini yg mereka incar selama ini ..." Terang Sang Raja Malaikat Berjenggot Putih panjang dengan jubah putih hitam yg menutupi seluruh tubuhnya , sembari menyerahkan kunci warna Emas kepada Jessie
Bingung ... rasa kebingungan mulai menghinggapi diri Jessie , ketika kedua orang tua yg sangat dicintainya menyuruhnya untuk melarikan diri sejauh mungkin, supaya tidak tertangkap oleh pasukan Iblis yg memang memburu dirinya, dan Kunci Gerbang pembatas Dunia Malaikat dan Iblis. Karena menurut ramalan dunia iblis, hanya nyanyian suci Jessie dan Kunci Emas saja yg dapat membuka gerbang pembatas kedua Dunia itu.
"Tapi Ayah ... kemana Aku harus pergi ? Aku tidak bisa meninggalkan kalian berdua dengan kondisi seperti ini !!! " Tanya Jessie dengan wajah menahan tangis.
"Jangan pedulikan kami Jess, keselamatanmu jauh lebih penting .. kau adalah anak dalam ramalan yg akan merubah takdir Dunia kita, Dunia Malaikat. Kau yg akan menghancurkan Kaum Iblis kelak dengan bantuan 7 kekuatan Alam ..." Terang Ratu Malaikat dengan rasa optimis diambang kematiannya ...
"Kenapa Harus aku Ibu? Kenapa bukan orang lain saja? Kenapa aku yg diramalkan? Aku tidak mau pergi dari sini ... aku ingin menemani kalian berdua..." Pinta Jessie sembari memohon kepada Ayah dan Ibunya.
"Itu semua sudah suratan takdir Surga Jess, berat memang untuk menerimanya. Tapi di lain sisi kami berdua bangga Jess, karena kami tau cuma kamu yg bisa merubah takdir kaum kita ..." Jelas Raja Malaikat dengan senyum lebar dibalik Jenggot putih yang panjangnya hampir menyentuh lantai.
"Ayah ....... ,, Ibu .........." lirih Jessie.
"Tegarlah Jess ... kelak kamu akan menemukan semua jawaban dari pertanyaanmu selama ini tentang Takdir Surga ..."
"Sekarang pergilah ke Lembah Langit, yang ada di dasar Neraka, disana ada Sumur Jiwa Sumur Jiwa itu akan menjadi penghantar dirimu ke Dunia Fana. Karena hanya di Dunia Fana, terdapat 7 Kekuatan Alam yg nantinya akan membantumu untuk mengalahkan kekuatan Iblis ...." Terang Raja Malaikat dengan mantap.
"Lembah Langit ? Dasar Neraka? Itu sangat jauh Yah !!! Malaikat biasa saja harus menempuh perjalanan 1000 tahun Cahaya untuk dapat mencapainya ..." Ungkap Jessie dengan wajah tak percaya.
" Tenang Anakku Kami berdua akan memberikan sisa kekuatan kami berdua kepadamu, dengan kekuatan ini kau akan mempunyai sayap yg akan muncul saat kau membutuhkannya, dan kau juga akan mempunyai kekuatan untuk mengatur cuaca.."
"Cuaca? Maksudnya Bu? " Tanya Jessie Heran.
" Tapi kami berdua tidak tau inti dari kekuatanmu itu apa, karena partikel pada setiap Makhluk berbeda beda, seperti Ayahmu Petir, dan Ibu adalah Air ... suatu saat nanti kau akan menemukan sendiri partikelmu... Sekarang berbaliklah .. " Pinta Ratu Malaikat sembari menempelkan telapak tangan mereka berdua dipunggung Jessie.

MALAIKAT TERAKHIR & 7 PEDANG BIDADARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang