Chapter 1 - Reinkarnasi

676 45 6
                                    

Seperti terseret medan gravitasi yg sangat kuat, Jessie masih merasakan tarikan-tarikan pada tubuhnya, ia coba melawannya tp tetap saja gagal, tubuhnya kembali mati rasa, karena sekarang dia berada didalam lorong Jiwa dan Waktu, didalam dasar Sumur Jiwa untuk bereinkarnasi ke Dunia Fana menjadi seorang manusia. Kondisi Jessie saat ini sangat memprihatinkan, sayapnya lenyap, hanya tersisa helaian bulu di punggungnya, karena gesekan gravitasi yg tidak bisa ia cegah, kunci gerbang 2 dunia yg selama ini bersamanya, telah pecah berkeping-keping, setelah terpanah oleh Jendral iblis, saat hendak terjun ke Sumur Jiwa. Entah pecahan-pecahan itu terlempar kemana, Jessie saat ini hanya bisa meratapinya dengan pasrah, kunci itu saat ini hanya menyisakan bagian atasnya saja, yg masih dia kalungi. Air mata pun jatuh membasahi pipinya, Wajah pucat, tangan gemetar, sekujur tubuhnya penuh dengan luka. Ada lubang menganga di punggungnya akibat panah Jendral Iblis, darah segar masih mengalir dari punggungnya. Jessie merasa gagal untuk menjaga amanat dari ayahnya, untuk menyelamatkan kunci itu. Ia pun sadar bahwa ini mungkin sudah suratan, karena nasibnya yg seperti ini. seperti menunggu ajalnya saja. Dan sampai suatu ketika ....
"Kenapa ini? Tanganku, kakiku, kenapa mengecil seperti ini ?" Jessie panik. Ia merasakan keanehan pada tubuhnya. Karena dia tidak mengetahui bahwa ia sebentar lagi akan menjadi seorang Bayi .. Bayi ? Ia seorang Bayi Manusia.
"A .. aa ... aaayaahh !!! " itu adalah kata terakhir Jessie, tubuhnya terus mengecil, ingatannya memudar, perlahan ia kehilangan kemampuan bicaranya, matanya terpejam. Pakaian yg tadi ia kenakan, dengan sendirinya melapis tubuh Jessie seperti sebuah selimut yg mencegah ia kedinginan .

WHUSS .. WHUSS .. WHUSS .. .. DAK ! DAK ! DAK !!

Dan keajaiban pun terjadi. Ternyata sampai detik ini partikel-partikel Sang Ayah masih melindunginya.. 4 batu meteor entah dari mana datangnya, melindungi Jessie supaya tidak terbentur dengan asteroid-asteroid yg melintasi galaksi. Membentuk sebuah kotak batu meteor, Jessie kecil sekarang terlindungi sepenuhnya, sepertinya seluruh bagian partikel-partikel langit ingin membantunya. Berbeda dengan reinkarnasi makhluk lain yg menjelma menjadi roh untuk dapat lahir dari rahim manusia, Jessie menjelma langsung menjadi seorang bayi Manusia, ini semua berkat Partikel yg Ayah yg terus melindunginya.
Kotak batu itu terus meluncur, meluncur sangat cepat melintasi beberapa tahun cahaya, berbagai galaksi, Sampai sebuah dunia bulat yg sangat luas berwarna biru semakin lama semakin dekat. Tetapi ....

BRUAK !! BUM !! DUK .. !!! DUK !!

Kotak batu itu terpental keras karena membentur sebuah planet kecil berwarna putih yg sangat dekat dengan Planet biru itu ... Berputar dan berputar, Kotak batu itupun berputar, menukik tajam kearah Planet biru. sebenarnya itu bukan menukik, tapi terseret oleh Medan Gravitasi dari planet Biru itu. Kerasnya gesekan Kotak Batu yg membawa Jessie dengan Atmosfer Bumi, membuat kondisi kotak Meteor itu semakin tidak baik. Semakin lama ketebalan batu meteor itu semakin tipis. Gesekan dengan Atmosfer bukan hanya membuat batu meteor itu tipis tapi menimbulkan panas yg luar biasa, seluruh bagian dari batu meteor itu mengeluarkan api akibat Gesekan Atmosfer karena saking cepatnya Kotak meteor itu tertarik Gravitasi. Batu itu terbakar, sepintas mirip dengan komet yg melintasi Galaksi.

"OEEK ...!! OOEEKK !!!" Jessie kecil akhirnya menangis, menangis sangat kencang, karena tidak tahan dengan panasnya batu meteor yg membawanya. Tangan mungilnya mengepal kencang, dan keajaiban alam pun terjadi ....

GLUDUK .. !! JEDERR !!!

Sebuah petir menyampar dari ujung langit.. tak lama kemudian awan hitam saling berkejar-kejaran, di angkasa dan akhirnya rintik - rintik hujan mulai membasahi Bumi ..

"Pak ! Pak ... ! " Panggil seorang wanita paruh baya kepada Suaminya.
"Ada apa sih Bu .? teriak teriak .. sudah malam ini .." sahut suaminya yg sedang berjongkok membersihkan peralatan pertaniannya dengan minyak kelapa.
"Hujan ! .. hujan Pak .. diluar sedang hujan". Balas Istrinya kaget campur bahagia, sambil menunjuk nunjuk keluar jendela. Ia sangat senang, terlihat dari rona wajah dan senyum lebar dari bibirnya.
"Alaah ... ndak usah bercanda Bu . Sudah bertahun-tahun desa kita ini paceklik .. Sawah kita kering, air jg susah .. kita bisa bertahan hidup sampai sekarang karena singkong-singkong itu !" Jawab sang Suami tanpa melihat istrinya, sambil menunjuk singkong-singkong tua dibawah meja makan mereka dengan dagunya.
Melihat ekspresi suaminya yg datar dan pesimis akan kehidupan, membuat sang istri sangat gusar ..Ia berjalan mendekati suaminya, berjongkok disebelahnya, menarik wajah suaminya ke dekat wajahnya sembari berkata ....
"Ibu ndak bohong pak .. lihat saja sendiri .." diakhiri dengan senyuman sang istri menggerakkan kepala suaminya ke arah jendela. Supaya dia bisa melihat kejadian langka ini.
"Ya Tuhann ...!!! ini .. i . Ini .. bagaimana .. .bagaimana mungkin ? Hujan bu !!! Ini Hujann !!!!" Mata Sang suami terbelalak melihat fenomemena ini .. ia memandang wajah istrinya dengan perasaan bersalah. Memegang wajahnya dan akhirnya mencium kening istrinya dengan penuh kasih .. matanya mulai berkaca-kaca.
"Bu .. maafkan bapak .. bapak ndak tau kalau ini sungguhan .. ayo kita keluar sudah lama bapak ndak liat hujan .." ajak sang suami kepada istri tercintanya sembari memegang tangannya yg mulai keriput. Sang istri hanya tersenyum, mengangguk pelan pertanda setuju akan ajakan suaminya. Mereka berdua pun berjalan pelan sampai di depan pintu rumah mereka yg reot karena kayu pintu itu sudak lapuk.

MALAIKAT TERAKHIR & 7 PEDANG BIDADARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang