Bab 6

6 1 0
                                    

Happy reading...

Flashback Lena...

Di sebuah kamar yang cukup luas duduk lah seorang gadis yang sedang bermain boneka beruang. Gadis itu bernama Mafira Selena Alexsanca, yap gadis kecil itu bernama Lena tetapi ia masih berusia 8 tahun. 

Ada seseorang yang masuk kedalam kamar itu lelaki dan perempuan yang usianya sekitar 35 tahunan. 

"Hai sayang, asik banget ya main sendiri sama bonekanya" wanita itu duduk di samping Lena ia adalah mama Lena. 

"Hehe iya ma, ena bosen juga nih main di kamar mulu, ena boleh keluar ga sii" tanya gadis polos itu. 

"Belom boleh ya sayang, ada waktunya kok buat kamu keluar tapi bukan sekarang" Lena hanya mengangguk lesu. 

"Papa ada hadiah untuk ena, tunggu ya Papa ambil dulu" Papa Lena pun turun dan mengambil hadiah itu. 

"Tadaaa ini untuk ena" Papa memberikan sekotak kado yang ukurannya tidak terlalu besar. 

"Wahh makasih pa, ena boleh buka ga" Lena berbinar, di angguki oleh Mama dan Papa nya agar bisa membuka kado itu, tanpa sabar lena buru buru membukanya. 

Di dalamnya terdapat beberapa album foto dan boneka baru yang sama dengan bonekanya dahulu yang rusak dan di buang, padahal lena sangat suka dengan boneka itu, itu adalah bonek kesayangan milik Lena. 

"Maafin Papa sama Mama dulu yang sering main tangan dan bentak bentak ke kamu ya sayang, Papa juga minta maaf karena sudah merusak dan membuang boneka ke sayangan dari nenek kamu begitu saja" Papa Lena bicara tanpa ada jena, ia tidak perduli terhadap Lena yang paham atau tidak dengan arah pembicaraannya saat ini. 

Lena mengangguk "Papa sama Mama udah ena maafin kok, ena ga papa itu udah masa lalu Ma Pa" Lena masih fokus dengan hadiahnya tersebut. 

"Itu album foto kamu dari dalam kandungan mama, sampe  kamu usia 2 tahun" Lena hanya mengangguk. 

Dorr...  Dorr... 

Terdengar 2 kali suara tembakan dari lantai bawah. 

Lena menangis ketakutan ia tidak berteriak karena dari dulu sudah di peringatkan, jika terdengar suara tembakan jangan pernah berteriak. 

"Lena kamu tenang ya sembunyi lah di tempat persembunyian yang pernah mama tunjukan, jangan pernah keluar apa pun keadaannya dan jangan berteriak jika ada yang masuk ke kamar" peringat mama Lena mengangguk ketakutan lalu ia bersembunyi. 

Papa Lena sudah siaga dengan senjata apinya, Papa memerintahkan anak buah dan bodyguard nya untuk mengepung dan menjaga di kamar putri semata wayang nya. 

"Mama ingin ikut atau tetep di sini" tanya papa Lena. 

"Aku ikut mas, aku ga akan biarin kamu sendirian" mereka lalu beranjak dan keluar, tak lupa sudah ada beberapa anak buah dan juga bodyguard yang sudah melawan satu sama lain. 

Yang menyerbu rumahnya adalah musuh dari sang Papa yang memeng ingin menghancurkan kehidupannya. 

Bughh... 

Bughh... 

Dorr... 

Dorr... 

brakk... 

Krakk... 

Arghhh... 

Jlebb... 

Dorr... 

Bughh... 

krakk... 

Terdenger suara suara yang sangat mengerikan dan membuat bulu kuduk berdiri. 

3 VS 5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang