Chapter 1

467 29 1
                                    

"Yak! Stephanie ayo bangun! Nanti kita telat." Tiffany mengejutkan adiknya yang masih bergelut di dalam selimut.

"Sebentar... 2 menit lagi."

"Yak 2 menit mu bilang? Aku sudah memberi mu tidur hampir 5 menit tau. Sekarang bangun dan cepat mandi." Tiffany menarik lengan adiknya lalu menolaknya paksa menuju ke kamar mandi.

"Mandinya jangan terlalu lama. Hari pertama masuk sekolah kita tidak bisa telat."

"Iya iya bawel." Stephanie menutup pintu kamar mandi dengan keras lalu mendapat gelengan kepala dari eonninya.

"Dasar pemalas. Dasar kuat tidur." Kata tiffany perlahan namun bisa didengar oleh stephanie. Mungkin tiffany ngomong nya terlalu keras bukan perlahan soalnya stephanie yang ada di kamar mandi saja bisa mendengarnya.

"Ya eonni! Apa mu bilang?" Stephanie menjerit di dalam kamar mandi.

"Tidak penting. Mandi saja dan cepatlah bersiap. Aku tunggu mu di ruang tamu." Setelah mengatakan itu lalu tiffany turun ke ruang tamu.

Setelah 5 menit akhirnya stephanie keluar dari dalam kamar mandi. Dia memakai uniform sekolahnya lalu menaruh sedikit make up. Hanya tipis dan natural.

Untuk pengetahuan kalian, bagaimana ingin mengenali tiffany dan stephanie ialah dengan melihat warna kulit mereka. Kulit tiffany lebih putih berbanding stephanie. Wajah tiffany juga ada tahi lalat tetapi wajah stephanie tiada. Namun, mereka masing-masing memiliki eye smile dan ketinggian yang sama. Sangat susah di bezakan ya? Itulah pandangan orang lain yang baru melihat dan mengenali mereka. Sekarang, back to stephanie tadinya.

Stephanie yang sudah selesai berdandan lalu mencapai tasnya dan turun ke bawah. Tiffany yang berada di ruang tamu menatapnya yang sedang menuruni anak tangga.

"Cepat sarapan dan masuk di dalam mobil. Aku tunggu mu di sana." Stephanie mengangguk lalu kembali bertanya kepada tiffany.

"Eonni sudah makan?" Pertanyaan stephanie tidak dijawab namun hanya mendapat anggukan kecil daripada tiffany. Stephanie mengangkat bahunya lalu menuju ke dapur.

"Eomma~ sarapan apa hari ini." Eomma stephanie melihat lalu tersenyum manis.

"Sandwich sayang. Makanan favorite mu." Stephanie membelalakkan matanya.

"Jinjja? Wow! Hmm.. sebentar, eonni tidak makan? Dia tidak suka sandwich kan?"

"Iya. Dia tidak makan. Bilangnya tadi dia akan sarapan di sekolah."

"Anak itu keras kepala banget. Apa kurangnya sandwich ini. Enak." Kata stephanie sambil mengunyah sandwichnya.

"Ayo cepat makan. Nanti eonnimu mengamuk."

"Oh iya aku lupa sama eonni. Ya sudah aku pergi dulu ya. Da eomma~" Stephanie mencium eommanya lalu bergegas ke mobil.

"Kamu kemana saja? Lihat kita sudah telat." Kata tiffany sambil tajam menatap stephanie yang sedang memasuki mobil .

"Mian." Jawab stephanie.

"Sudah makan?"

"Sudah. Tapi eonni belum makan kan? Nanti aku temanin mu makan di kantin sekolah." Tawar stepahnie pada tiffany.

"Tidak usah. Bagaimana mau makan kalau sekarang ini saja kita sudah telat. Ini juga semua gara-gara mu tau. Lain kali tidak usah datang bareng ku kalau mau telat. Datang naik teksi atau bus saja."

"Ya kamu juga datangnya naik supir. Kalau tidak mau datang bareng ku lebih baik kamu drive mobil sendiri. Kalau datang sama supir harus ada aku." Tiffany memainkan bola matanya malas.

"Terserah." Kata tiffany perlahan dan lalu mendapat jelingan daripada stephanie.

Twin's LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang