***
Di hari libur yang membosankan, Rey hanya menghabiskan waktunya untuk menonton drama dan membaca au yang hampir penuh di markah. Setelah mandi pun ia tak langsung mengisi perut melainkan melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda.
Sebenarnya agenda dadakan ini terjadi karena tiba-tiba saja kekasihnya membatalkan janji. Katanya ada panggilan untuk latihan sepak bola yang turnamennya akan diadakan seminggu lagi.
Awalnya Rey marah tapi kemudian tak bisa melakukan apapun.
Ia meraih ponselnya yang berdenting. Rupanya ada pesan dari Geza yang mengatakan bahwa ia berada di depan pintu apartemen Reyan.
Reyan berbegas menuju pintu tanpa memperdulikan bajunya yang agak compang camping.
Begitu pintu di buka, benar saja sosok Geza berdiri dengan gagah di depannya sembari menenteng pizza dan smoothies strawberry.
"Belum makan kan?" tanya Geza
Rey menggeleng. Memeluk erat lengan sang kekasih begitu mereka sudah duduk di sofa.
Geza hanya bisa menggelengkan kepalanya tak habis pikir."Makan dulu nanti magh nya kambuh lagi"
"Males ayang. Aku lagi males makan soalnya drama ku sad—"
"Jangan rewel" belum selesai Rey mengadu, Geza lebih dulu memotong sembari menyodorkan sepotong pizza yang terpaksa harus Rey lahap.
Geza terkekeh melihat raut wajah sang kekasih yang menunjukkan kekesalannya.
Di kecupnya bibir penuh itu sekilas. "Gemes banget sih" ujarnya.Lalu keduanya fokus makan dengan Geza yang sesekali menjahili Reyan. Ditemani televisi menyala yang menampilkan kartun kesukaan Reyan.
"Kok cepet latihannya?" tanya Rey
"Aku minta izin pulang duluan" sahut Geza
Kepala Reyan yang berada di dekapan Geza mengangguk. Tak berbicara lebih lagi. Sedangkan Geza baru sadar bahwa baju yang dipakai Rey jauh dari kata layak. Kaos oblong hitam yang tipis serta celana lepisnya yang diatas lutut. Bukan tidak layak yang aneh, tapi tidak layak untuk Geza lihat. Ia menghela napas panjang.
"Kamu gak dingin pake baju ginian?" tanyanya.
"Dingin sih dikit. Tapi aku tadi lagi males milih baju, mana yang keliatan mata langsung pake aja. Kenapa? Aku seksi ya?"
Astaga, Geza sampai di buat speechless dengan pacarnya itu. Frontal sekali.
"Kamu itu lucu bukan seksi"
"Prett"
"Kucing bawel"
Rey mendongak. Tangannya memukul paha Geza dengan keras. "Diem!" ujarnya sok galak.
"Foto yuk" ajak Geza. Sebuah keajaiban karena biasanya pemuda itu paling malas berfoto.
"Tumben?"
"Kamu lagi gemes" sahutnya asal.
"Ngaku! Pasti fotonya buat bacol kamu kan?" tuding Rey dengan mata yang menyipit.
"Astaga sayang pikiran kamu"
"Hehe... yaudah ayok sini aku yang pegang hp nya"
"Aku aja"
"Yaudah"
Cekrekk
"IH BAGUS! kirim dong mau aku post"
Geza reflek menoleh. "Rey?"
KAMU SEDANG MEMBACA
page love, gunicky
Short Storynyangteolz one shot story. have fun! DILARANG PLAGIAT