bab 6

260 47 7
                                    

◦•●◉✿HAPPY READING✿◉●•◦




Mobil asa sampai di sekolah rora, gadis itu keluar dari mobil dan menghampiri sang mommy.

"Makasih ya mommy! Rora sekolah dulu!"

"Yaudah, hati hati yaa, belajar yang rajin, mommy sayang rora!" Rora mencium telapak tangan Rora dan asa mencium kening Rora.

Gadis itu berlari sangat kencang untuk menemui trio sejoli yang sudah ia anggap sebagai saudara kandung nya sendiri, bahkan asa pun menganggap nya seperti anak nya sendiri.


"Eh Rora!!" Tampak hyein yang sedang meminum es jeruk di pagi hari buta ini, iroha yang sedang memotong kuku dengan mode barbar, dan ningning yang hanya termenung meratapi nasib.

"Tumben lu lama,"

"Tadi nganter kakak gua dulu," Mereka bertiga hanya ber-oh ria saja. "Nanti adek gua boleh ikut kerkom gak?" Mereka seketika diam seperti patung.

"Canny maksud lu?"

"Ya iya, siapa lagi."

Ningning yang tadi nya termenung semakin termenung mendengar kalau bokem barbar tersebut ikut kerkom bersama mereka, sementara iroha mengangguk setuju.

"Boleh! Nanti di rumah gua ya!"

"Yakin lu ir?"

"Yakin lah,"

"Eh, asal lu tau, adek gua anak nya barbar dari lahir, suka makanan banyak, suka berantakin barang, dan kalau permintaan nya gak terwujud, ckckck."

"Kenapa?"

"Suara toa masjid kalah sama rengekan nya!"

Tetapi iroha tidak peduli dengan ucapan Rora karena ia sudah bertemu dengan canny sebelum nya. Menurut iroha canny adalah bayi yang lucu dan sangat aktif seperti anak balita pada umum nya.

"Yakan bisa di tenangin,"

"Gak ampuh bro,"

"Yaudah sih, pokok nya nanti ke rumah gua aja, lagian abang gua gak ada di rumah, my mom and my dad lagi keluar kota, jadi aman kita."

...

Sementara itu si sulung sedang menikmati secangkir teh hangat karena perut nya yang tiba tiba sedang meraung. "Nih di pakai minyak kayu putih nya." Jelas laki laki di depan rami.

"Makasih,"

Laki laki itu hanya berdeham, tiba tiba notif handphone milik nya membuat ia melotot sempurna. "Hah! Apa apaan ini!?" Ia kembali menoleh ke arah rami.

"Kenapa?"

"Adek lu mau ke rumah gua!?"

"Oh, terus?"

"Terus?" Sion tidak mengerti dengan pikiran gadis di depan nya. "Adek lu tuh pengrusuh!"

"Maksud lu apa?" Rami tidak terima adik kecil nya di cap seperti itu, apalagi dengan seseorang yang pernah membuat hati nya melekit.

"Lu gak terima? Tapi ingetin sama adik lu kalau gak usah masuk ke rumah gua sekali pun!"

Emosi rami benar benar sedang memuncak, ia berani bersumpah bahwa tidak ada yang lebih kejam selain mengatakan adik nya dengan kata negatif.

"Okey, tapi inget sama perkataan gua. Udah cukup lu buat gua kayak gini! Jangan sampai adik gua kena juga!"

BRAK

My Mommy || Asa with trio maknaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang