Chapter 7

122 17 3
                                    

Keesokan harinya, cuaca tampak terlihat mendung menandakan bahwa hujan segera turun dengan deras.

Sakura sudah mulai bersiap, untuk pergi ke tempat kerjanya.

"sarada, hari ini kamu di rumah bersama nenek mikoto ya, jangan keluar kemanapun tetap di rumah bersama nenek"sakura dengan nada sedikit tegas, memberi pemahaman pada anaknya yang baru berumur empat tahun.

Sakura tahu bahwa sarada belum memahami betul apa yang di katakannya, namun sarada adalah anak yang pintar dan dirinya pasti bisa mengerti sedikit dengan ucapan sakura.

"ibu aku pergi kerja dulu, tolong jaga sarada untukku" sakura berjalan meninggalkan kedua orang tersebut.

Sesampainya di kantor, beberapa orang karyawan terlihat begitu sibuk dengan berjalan. tergesa-gesa

Sakura yang melihatnya hanya bisa mengkerutkan keningnya bingung.

"ah sakura ke sini sebentar bantu aku"panggil salah satu karyawan di kantor tersebut.

"ayame ada apa ini"tanya sakura sambil membantu ayame mengangkat sofa yang berada di ruangan loby tersebut.

"ya ampun, apa kau tak membaca wa" sakura memberikam gelengan kepalanya.

"hari ini keluarga inti uchiha-sama akan berkumpul di kantor ini bersama dengan beberapa pemegang saham" jelas ayame.

Sakura yang mendengar ucapan ayame hanya bisa terdiam, dirinya bingung harus berbuat apa, saat akan bertemu dengan para keluarga inti uchiha nanti.

Dari arah pintu utama, terlihat para keluarga inti uchiha dan beberapa pemegang perusahaan itu, mulai masuk ke dalam.

Sakura beserta karyawan yang lain, mulai menundukan kepala mereka memberikan hormat untuk mereka.

Sakura yang berada tak jauh dari mereka, membuatnya mudah untuk di lihat.

Sakura merasakan tatapan yang tak enak mengarah padanya, tanpa dirinya melihat siapa orang tersebut, sakura sudah mengetahui siapa orang itu.

Setelah kepergian mereka, sakura bisa melihat setiap nafas lega yang keluar dari para karyawan tersebut.

Akhirnya dirinya berjalan menuju ruangan tempat dirinya berada dan memulai setiap aktifitas yang akan di lakukannya.

Sementara itu di rumah, mikoto dan sarada sedang menonton sebuah acara televisi yang menampilkan wajah sasuke bersama istrinya hinata.

Mikoto yang melihat siaran tersebut, merasa sangat geram dan marah akan keduanya.

Dengan cepat mikoto mengganti chanel tvnya dengan chanel yang menyiarkan acara anak-anak.

"nenek, sarada lapar" tiba-tiba saja sarada merasakan lapar.

"ya ampun, maafkan nenek sara, nenek sampai lupa jam makanmu"

Sarada hanya menganggukan kepalanya, sebagai tanda memaklumi neneknya.

"nenek sara ingin makan sup tomat di tambah daging " ucap sarada sambil kembali mengalihkan tatapannya ke tv.

Mikoto menatap seduh ke arah anaknya, dirinya jadi teringat dengan sifat sasuke, waktu kecil sangat mirip dengan sarada.

Mereka hanya akan berbicara bila mereka ingin dan bila ada seseorang yang mengajaknya.

Bahkan sampai makanan kesukaan mereka pun sama.

Mikoto tiba-tiba saja menjadi muram mengingat sifat sasuke yang dulu meninggalkan sakura.

Andai saja wanita ular itu tak datang dan menghancurkan segalanya, mungkin sekarang sarada bisa bermain bahkan bersama dengan sasuke ayahnya.

Penyesalan Dan DendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang