2029
"Udah siap?"
Pharita berjalan pelan mendekat ke arah laki-laki yang baru saja bertanya, sesaat Pharita menghela nafas sebagai upaya mengusir rasa sesak yang masih bersarang.
"Baru ganti baju, kak. Kayaknya kak Hyunsuk lupa." ucap Pharita, dia menggenggam jemari tangannya sendiri.
Lawan bicaranya mendekat lalu menepuk bahunya pelan, "Karena alzheimernya, gue harap lo jangan sampe kelepasan bentak dia gara-gara penyakitnya itu."
Pharita mengangguk seraya berusaha tersenyum, "Iya kak Yeonjun, gue pastiin itu gak bakal terjadi."
Sesaat kemudian terdengar suara langkah kaki menuruni tangga membuat Yeonjun dan Pharita menoleh bersamaan.
"Ayo Pharita, gue udah sia— loh!? Yeonjun? wass up bro!"
Yeonjun tersenyum menampilkan deretan giginya, dia mengangkat tangan setinggi bahu membalas sapaan Hyunsuk. Hyunsuk berjalan mendekat dengan langkah agak terburu-buru.
"Lo juga ikut?" tanya Hyunsuk dengan wajah antusias seolah senang karena leha Yeonjun.
Yeonjun terkekeh samar sambil menatap Hyunsuk penuh arti, "Lo yang ngajak gue, Suk." ucapnya membuat Hyunsuk tampak mengernyit bingung beberapa saat.
"Ah? Oh! iya iya, bener juga." sahutnya seraya menjentikkan jari, di tengah reaksi Hyunsuk yang seperti itu Pharita dan Yeonjun hanya mampu saling melempar pandang.
"Ah iya, gue baru inget, harusnya ajak Yoshi sama Junkyu juga ya 'kan?" ucap Hyunsuk lagi, tangannya dengan gerakan cepat merogoh saku celana, mengambil ponsel dan mengetik nama seseorang di kolom pencarian kontak.
Pharita menoleh sebentar ke arah Yeonjun lalu dengan pelan mengambil ponsel di tangan kakaknya. "Kak, lo udah kasih tau kak Junkyu sama kak Yoshi." sergah Pharita menghentikan Hyunsuk.
"Udah ya, kita harus cepet takut kesorean, mereka pasti lagi nungguin kita."
"Umm, oke." jawab Hyunsuk dengan wajah kakunya, dia menggaruk pelipisnya yang tak gatal sama sekali.
Akhirnya Yeonjun berjalan lebih dulu, di susul Pharita yang menggandeng lengan Hyunsuk.
<( ̄︶ ̄)>
Masa sekarang
Ruka duduk di samping ranjang Junkyu, mengusap lembut bagian-bagian tubuh yang mudah di jangkaunya dengan kain basah.
Hatinya sesak melihat kakaknya yang masih terbaring tak sadarkan diri, napasnya diatur oleh mesin, wajahnya pucat, dan tubuhnya tampak lebih kurus.
"Udah seminggu, kak." bisik Ruka, "Lo masih belum mau bangun? Ada apa sih disana? Betah banget." Dia tertawa kecil, meskipun sebenarnya itu sebagai peralihan semata dari isakan yang nyaris keluar.
"Kak Yoshi juga lagi sakit, Kak. Dia juga dirawat di rumah sakit ini." ucap Ruka lagi setengah berbisik. "Jadi, ayo bangun kak, kak Yoshi pasti butuh lo buat semangatin dia."
Ruka menggigit bibirnya, berusaha menahan air mata yang sudah membendung. Dia ingin tetap kuat, meskipun setiap hari rasanya semakin berat melihat Junkyu dalam kondisi seperti ini.
"Gue kangen banget, Kak,"lirih Ruka, suaranya hampir tak terdengar. "Gue kangen momen-momen kita kalo lagi berdua, atau lagi kumpul bareng. Udah gak ada lagi yang bisa bikin gue ketawa, gak ada lagi yang bisa kasih perhatian kayak lo."
![](https://img.wattpad.com/cover/369957523-288-k594118.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Siblings Runner - [BaeSure] END
Teen FictionTreasure hyung line ft. Pharita Rora Ruka Asa Just for fun 乁| ・ 〰 ・ |ㄏ