Destroyed || HaJeongwoo

04|| awal jadian

Disini lah mereka sekarang, di mall yang ramai orang.

Haruto yang seakan-akan takut kalau jeongwoo hilang pun selalu menggenggam tangan jeongwoo dengan sangat amat erat membuat tangan jeongwoo sakit.

"kak?..."

"hm?"

"sakit..."

"biarin"

Jawaban yang keluar dari mulut haruto sangat membuat jeongwoo kaget. Kalau kalian kira haruto hanya bercanda, mungkin kalian salah besar. Oh tidak, maksudnya memang salah. Haruto menjawab ucapan jeongwoo dengan sangat dingin membuat jeongwoo agak sedikit takut?

"kak?..."

"apasih?"

"sakit..."

"biarin! Lo denger ga sih?!"

"..."

Jeongwoo yang mendapat jawaban kurang mengenakan dari haruto pun hanya diam sembari sesekali meringis, karna makin lama genggaman tangan haruto semakin kencang dengan tangannya.

"kakak..."

"apaan lagi?!"

"eung...lepas..."

Haruto pun akhir nya menghempaskan tangan jeongwoo dengan kasar dan jalan mendahukui jeongwoo.

"kakak!"

"lo ga mau dipegang kan tangan nya? Yaudah jalan sendiri aja"

"engga gitu..."

"ya terus mau lo apa? Hah?"

"..."

"kalo ditanya tuh jawab! Lo punya mulut kan?"

Jeongwoo hanya menggangguk.

"kalo puny tuh dipake buat jawab"

"...aku mau dipegang kakak jalan nya, tapi jangan kenceng kenceng kak..." ucap jeongwoo pelan.

"ya udah. Siniin tangan lo"

Jeongwoo pun hanya mengikuti perkataan haruto. Dia pun menyerahkan tangan kanan nya kepada haruto.

Jeongwoo pikir haruto akan menggenggam nya dengan lembut dan pelan seperti pantat bayi. Namun ternyata pikiran nya salah. Haruto justru menggenggam nya dengan lebih keras dari pada tadi, membuat jeongwoo meringis.

"akh!"

"kenapa? Pelan pelan kan kata lo? Ini udah pelan"

"ini kenceng kakak!" ucap jeongwoo sembari  menaikkan nada bicara nya tak sengaja.

"oh...udah berani naikkin nada bicara ya?"

"..."

"sini ikut gue" ucap haruto sembari menarik tangan jeongwoo dengan kasar kearah kamar mandi yang ada didalam mall itu.

"kakak sakit!"

"diem!"

Haruto pun masuk kedalam suatu bilik kamar mandi itu dan langsung duduk diatas kloset. Haruto pun menarik tangan jeongwoo dengan kasar membuat jeongwoo terjatuh dipangkuan haruto.

Haruto pun mencengkram pipi jeongwoo dengan kencang membuat jeongwoo kesakitan.

"kalo gue bilang tuh nurut. Lo ngerti gasih?"

"h-hiks..." isakan demi isakan pun mulat terdengar dari jeongwoo. Dia menangis?

"kalo punya mulut dijawab park jeongwoo!"

"hiks..."

Haruto yang semakin kesal pun langsung mencium bibir tipis jeongwoo dengan kasar membuat jeongwoo kaget. Jeongwoo pun hanya terus menutup mulut nya, dia tahu kalau sebentar lagi pasti haruto akan memasukkan lidah nya kedalam mulut jeongwoo.

Haruto yang geram karna jeongwoo tak membuka buka mulut nya pun langsung menggigit bibir jeongwoo hingga berdarah. Jeongwoo yang kaget pun tak sengaja membuka mulut nya, memberi akses lidah haruto untuk masuk kedalam mulut nya.

Haruto yang masih mencengkram pipi jeongwoo pun semakin mencengkram pipi nya dengan kasar. Oh ayolah jeongwoo, apakah kamu tidak menyadari kalau sedari tadi haruto mengajak mu untuk bermain lidah?

Jeongwoo pun akhir nya langsung menautkan lidah nya dengan lidah haruto, mungkin berperang lidah? Suara kecipak basah ciuman mereka pun sangat terdengar. Hei, apakah mereka lupa kalau ini masih didalam toilet mall?

Jeongwoo yang mulai merasakan sesak napas pun mulai memukul mukul dada bidang haruto. Haruto yang peka pun langsung menyudahi kegiatan itu.

"kalo ga mau diginiin lagi nurut" ucap haruto lalu berdiri membuat jeongwoo hampir jatuh kalau saja jeongwoo tidak berpegangan pada pintu toilet.

Oke, sekarang dia menyesal menerima ajakan berpacaran dengan kakak kelas nya itu.

"kak haru..."

"apa lagi?"

"eung...ini berdarah..." ucap jeongwoo sembari menunjukkan bibir nya yang kembali berdarah. Haruto pun mendekatkan kepala nya kembali dan mencium bibir jeongwoo yang berdarah.

"dah. Ayo cepetan keluar, gue dah laper"

"eung"

Tbc

Hallo semua nyaaa!

Sebener nya hari ini aku ga mau ngucapin banyak hal. Aku cuma mau bilang makasih buat kalian yang udah vote book ini

Makasih ya semua nyaa!!

[02-11-2024]