Deru nafas Asa setelah sampai di ruangannya membuat rekan satu Tim nya kaget.
"Lo abis di kejar siapa?? Ngos-ngosan begitu Sa??"
"Di kejar setan kayanya."
Asa tidak peduli, ia hanya sibuk mengatur nafasnya, jantungnya tak karuan, kepala pening, wajah Asa sedikit pucat. Argi masuk keruangan Asa, melihat Asa pucat, seketika drama Argi di mulai.
"Sa, minum deh. Lo pucet banget Sa, Lo sakit??"
Reaksi berlebihan dengan nada yang cukup nyaring membuat teman-teman Asa seolah kembali muak dengan drama yang di buat Argi.
Asa hanya diam, Asa mengambil air yang di sodorkan oleh Argi lalu meminumnya.
"Makasih Bang."
"Lo pucet Sa, Lo disini aja yaa ga usah ikut rapat."
Semua orang kaget, ini bukan masalah sepele, tapi masalah pekerjaan. Teman-temannya heran dengan sikap berlebihan Argi kepada Asa.
"Engga Bang, nanti juga sembuh."
"Tapi Sa, Lo –."
"Maaf Bang, tolong tinggalin gue dulu. Gue butuh tenangin diri sebelum rapat."
Seperti tertolak, Argi hanya diam dan pergi dari ruangan Asa. Teman-teman Asa cekikikan melihat Argi kikuk dihadapan mereka.
"Bagus Sa, Bang Argi harus di tegasin."
Asa hanya senyum kecil lalu membaringkan kepalanya mendongak keatas langit-langit kantor.
Seketika, bayangan ciuman Kaisar dengannya muncul kembali di otak Asa. Asa langsung menggelengkan kepalanya supaya bayangan itu hilang dari otaknya.
Sedangkan Kaisar, ia sibuk mencari tau di google ciri-ciri yang ia lihat setelah kejadian Asa di kantin dan ruangan itu. Kaisar tidak menemukan pasti informasi yang ia butuhkan, namun Kaisar curiga pasti ada sesuatu yang Asa sembunyikan dari semua orang termasuk dirinya.
Telepon kantor berdering, Kaisar tidak lupa bahwa jam 15.00 tim Kaisar dan Tim Argi akan melakukan rapat bersama untuk kolaborasi new project bersama. Ini kesempatan untuk Kaisar bertemu lagi dengan Asa pasca ciuman mereka. Kaisar berharap Asa tidak canggung dengannya setelah apa yang Asa lakukan kepadanya.
"Sa, Lo yakin kuat ikut rapat??"
"Gue gapapa bang."
"Yaudah, Lo harus duduk samping gue supaya kalo ada apa-apa, gue bisa langsung anter Lo ke klinik."
"Ga usah Bang, gue yakin gue baik-baik aja."
Asa kekeuh meyakinkan Argi bahwa ia baik-baik saja. Teman-temannya pun melihat Argi terlalu berlebihan kepada Asa.
"Drama Argi bikin mual banget."
"Bener."
Bisik-bisik antara temen satu ruangan Asa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[sᴘᴇᴄɪᴀʟ ᴇɴɪɢᴍᴀ ᴀʟᴘʜᴀᴠᴇʀsᴇ] (𝙸𝙼) 𝙿𝙴𝚁𝙵𝙴𝙲𝚃𝙸𝙾𝙽 𝙰𝙶𝙴𝙽𝚃 || Hyuckren
FanficDisclaimer : -BXB -ALL FICTION (jgn kebawa rl) -CW // TW // NSFW 🔞 -Fantasy -Harsh words -Ignore time stamp and typos -Photo by pinterest, twt, and more -Give me feedback (be wise reader) - jika ada kesamaan, kemiripan nama tokoh, cerita atau apapu...