- Kenzo's Family -

933 89 3
                                        

' - masalah anak sulung ... - '

• • • •

"Halo Krow, Guah Gin. Umur 15 Tahun, bentar lagi 16 coey." Gin dengan lagak tengil nya mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Krow.

Key yang ada disebelahnya sudah geleng-geleng tak habis pikir dengan lagak tengil Gin yang sok sekali itu. Rasanya, adik beda satu jam nya ini ingin ia pukulin saja.

"Duh, maaf ya Krow. Dia emang kurang obat, biarin aja." Ucap Key dengan senyum terpaksa.

Krow tampak melihat kedua bersaudara itu dengan kebingungan, sebelum akhirnya dengan pelan ia menjabat tangan Gin sebagai bentuk perkenalan satu sama lain.

"Aku Krow, salam kenal kak Gin ..." Ujarnya.

Key dan Gin tampak sama-sama tersenyum gemas dengan Krow.

Aduh, mereka berdua jadi punya adik lucu satu lagi kan. Mereka jadi ingin mengigit pipi Krow sekarang juga.

"Ah Krow ... Aku Key, anak pertama keluarga Kenzo."

Key memperkenalkan diri dengan senyum manis. Berbeda dengan Key, Gin yang sudah melepaskan tautan tangan Krow menatap Key dengan tatapan tak terima nya.

Perlahan, Key menyadari tatapan permusuhan dari anak disebelahnya. Sehingga ia menoleh kearah Gin untuk menatap Gin yang memberikan tatapan permusuhan.

"Apa?" Tanya Key.

"Maksud kamu apa anak pertama? Yang anak pertama aku ya!" Ucap Gin dengan tak terima.

Raut wajah kebingungan ditunjukkan Key kepada Gin, ia pun segera berkacak pinggang. Menatap pemuda yang tinggi nya hanya sepundak nya itu.

Maklum saja, Key memiliki tinggi yang sangat diatas rata-rata bagi seorang gadis seumuran nya. Sedangkan Gin sendiri, entahlah mungkin memang Gin nya stunting.

Ya, Rion sendiri pun sering mengejek si Gin ini stunting. Bagaimana tidak, Key padahal punya tinggi 175cm, tapi si bocah bujang ini hanya memiliki tinggi sekitar 153cm.

(ga bayangin klo beneran, lucu banget ga si kalo Gin sama Key muda segitu tingginya)

Rasa-rasanya memang Gin ini stunting, dan Key sendiri terlalu banyak mengkonsumsi vitamin peninggi badan.

Meskipun begitu, Caine menyakinkan Gin bahwa tingginya akan bertambah seiring bertambahnya waktu. Yang harus dia lakukan hanya meminum susu peninggi badan ...

"Heh bocah! Aku tuh lebih dulu lahir dari kamu!" Bantah Key.

Gin semakin memperlihatkan wajah mengamuknya, ia ikut berkacak pinggang seperti Key.

"Mana ada!" Gin juga ikut membantah, tak terima sama sekali dengan kebenaran bahwa ia anak kedua.

"Ada Gin! Aku ini lebih tua dari kamu satu jam, SATU JAM."

"Lagian kan mami sendiri yang bilang. Berarti itu 100% akurat, kamu kalo nyangkal. Berarti kamu ga percaya sama mami."

Gotcha! Bagus Key. Dapat dipastikan Key ini merupakan anak papi. Lihatlah permainan katanya yang membawa-bawa sang mami, sangat efektif. Sehingga seorang anak bandel seperti Gin terdiam dengan tatapan tak terima.

Key segera memasang wajah sombong karna dirinya menang dengan perkelahian ini, melihat wajah kesal Gin merupakan kesenangan nya. HAHAHAHAHAH, ups.

Tangan Gin mengepal, merasa sakit hati karna kalah perkelahian kata dengan Key. Dengan gerakan tiba-tiba, ia mengigit lengan Key dengan keras. (Sebenarnya ia ingin mengigit bahu Key, cuma tingginya tak sampai)

Key yang terkejut tentunya berteriak kesakitan, tangannya menjambak rambut Gin dengan begitu kerasnya mengikuti gigitan Gin yang sangat liar.

Mereka kembali saling menyerang satu sama lain. Teriakan-teriakan dari kedua anak yang sedang puber ini sangat memekakkan telinga.

Mereka yang asik dengan dunianya melupakan satu orang yang menatap pertengkaran anjing rabies dengan raut kebingungan.

Ya, Krow bingung harus melakukan apa. Jika ia berteriak untuk menghentikan mereka, apakah mereka bakal mendengarkan nya.

Aduh ia sangat bingung harus melakukan apa.

"Heh bocah, udahan napa. Berantem mulu lu berdua."

Krow menoleh menatap suara yang datang dari belakang. Disana ia menemukan sosok pemilik rumah ini, yaitu Rion Kenzo yang berjalan mendekati tempat Key dan Gin berkelahi.

Key dan Gin yang mendengar suara berat dari sang papi, segera melepaskan diri. Menjauh satu sama lain, dengan kondisi yang sama-sama berantakan. Mereka saling melemparkan tatapan permusuhan yang kentara.

"Kenapa coba lu berdua berantem sekarang?" Tanya Rion.

Kedua nya tak ada yang menjawab pertanyaan Rion, mereka sibuk menetralkan nafas mereka masing-masing.

Rion pun menoleh kearah Krow yang ada disebelahnya. "Ei bocah, napa tu dua kakak lu berantem." Tanyanya ke Krow.

Krow yang diberi pertanyaan tiba-tiba dari Rion, dengan linglung ia menjawab.

"Berantem karna rebutan jadi anak pertama ... ?" Jawabnya dengan nada tanya dibelakang.

Hening, beberapa detik keheningan menyerang. Sebelum akhirnya tawa menggelegar Rion terdengar sangat puas.

"Bocah-bocah goblok emang. Orang mah biasanya rebutan jadi anak bungsu, ngape lu berdua rebutan jadi sulung anying." Ucapnya sembari terus tertawa.

Tawanya terdengar sangat sangat puas, entahlah Krow bingung dengan orang didepannya ini. Memang bagian mana yang lucu?

• • • •

Jangan lupa makan, minum, ke toilet dan tidur ya teman-teman

Terimakasih sudah membaca, dan terimakasih sudah mampir.

Dua lantaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang