Puncak Bogor

0 0 0
                                    

Setelah beberapa saat, helikopter yang dikemudikan oleh Langga akhirnya mendarat sempurna di helipad yang ada di villa milik keluarga Skaya

"Hati-hati" ucap Langga dengan tangan yang diulurkan kepada Seren saat akan turun

"Terimakasih" ucap Seren dengan senyumnya, rasanya sampai saat ini Seren belum menemukan alasan untuk tidak memberikan Langga kesepakatan

"Ayo, aku udah siapin tempat" ucap Langga lalu mengajak Seren turun menuju halaman belakang yang sudah ada sofa dan meja tak lupa makanan yang tersedia di atasnya serta pemandangan hamparan kebun buah serta langit malam cerah yang menunjukkan bintang-bintang di langit

"Wahh bagus banget" ucap Seren melihat pemandangan yang memanjakan matanya

"Ayo duduk, aku udah siapin BBQ an buat kita sambil lihat bintang" ucap Langga menuntun Seren agar segera duduk di sofa

"Kamu yang nyiapin semuanya" ucap Seren dengan binar mata takjub yang tidak bisa disembunyikan

"Nggak lah, aku nyuruh orang" ucap Langga yang sukses mendapat pukulan ringan di dadanya

"Udah nggak usah dibahas, mau minum apa" tanya Langga menunjuk minuman yang ada di meja

"Emm, aku mau soda aja deh" ucap Seren setelah menimang, di atas meja ada jus, soda, alkohol dan air putih

"Terimakasih" lanjut Seren saat Langga langsung mengambilkan soda dan membukanya untuk Seren

"Sama-sama ay" ucap Langga

ngomong-ngomong Langga sudah merubah kata-katanya, dari yang sebelumnya saya sudah berubah menjadi aku, memang Seren yang protes, katanya seperti sedang mengobrol dengan rekan kerja, sedangkan panggilan ay adalah kependekan dari Serenaya yang kata Langga agar terlihat spesial, sudahlah terserah bapak-bapak yang pubernya telat ini

"Kok kamu bisa kepikiran si buat BBQ an" ucap Seren dengan mulut yang masih mengunyah daging yang di panggang oleh Langga

"Aku lihat story kamu waktu di korea" ucap Langga jujur, memang saat di Korea Seren dan Airin sempat mampir ke warung makan BBQ yang viral dan Seren sangat menyukai BBQ

"Ah yang itu, makasih ya" ucap Seren tersenyum manis

"Anything for you" ucap Langga singkat yang kini masih fokus memanggang daging dan memberikannya ke piring milik Seren

"Kita langsung pulang atau nginep di sini" tanya Seren yang kini sudah kenyang, bahkan kini sudah bersandar di dada bidang milik Langga

"Besok pagi aja, kamu acara jam 11 kan" ucap Langga

"Iya" ucap Seren

"Yaudah disini aja dulu, besok pagi aku ajak kamu ke kebun strawberry" ucap Langga yang membuat Seren memekik girang

"Beneran kebun strawberry" ucap Seren memastikan

"Iya ay, di sebrang villa ada kebun strawberry" ucap Langga lalu mengecup singkat bibir Seren yang kini sedang mendongakkan kepalanya

"Ish, kebiasaan cium-cium" sebal Seren menutupi tingkahnya yang aslinya sedang salting

"Suka kan" ucap Langga yang kini sudah menahan rahang Seren dan mulai memangut bibir Seren dengan sensual

"Emhh, udah nanti keterusan" ucap Seren setelah berhasil menghentikan ciuman Langga

"Masih mau lihat bintang atau udah mau tidur?" Tanya Langga saat melihat Seren menguap

"Masih pengen lihat bintang, tapi ngantuk" ucap Seren manja

"Yaudah yuk tidur sambil lihat bintang" ucap Langga yang membuat Seren bingung, tetapi tetap mengikuti langkah Langga yang kini menuju ke kamar. Setelah sampai Langga segera memencet sebuah tombol dan seketika atap itu terbuka dan hanya menyisakan atas bening dari kaca

"Wahh bagus banget" ucap Seren bahkan kini sudah merebahkan tubuhnya dengan memandang bintang-bintang yang ada di langit

"Ganti baju dulu" ucap Langga yang baru saja keluar dari kamar mandi

"Nggk bawa" ucap Seren yang masih fokus melihat bintang

"Cari kaos sama celana aku di sana" ucap Langga menunjuk walk in closed yanga DA kamar

"Iya" ucap Seren patuh lali memasuki ruangan yang ditunjuk Langga. Setelah beberapa saat melihat, akhirnya Seren memutuskan untuk memakai kaos dan celana training milik Langga, walaupun sedikit besar tapi masih nyaman untuk dipakai

"Sini" ucap Langga menepuk ranjang di sebelahnya saat melihat Seren yang baru keluar dari kamar mandi

"Dingin" ucap Seren setelah berhasil masuk kedalam selimut

"Kan ada air hangat" ucap Langga heran

"Iya, tapi pas keluar tetep dingin"ucap Seren

"Tidur" ucap Langga pada Seren yang kini ada dipeluknya

"Emm" gumam Seren yang kini ada di pelukan Langga, matanya yang sudah sayu masih memandang bintang-bintang yang ada di langit

Karena merasakan elusan di kepalanya, tak sadar Seren sudah tertidur lelap, terbiasa dielus kepalanya saat akan tidur oleh ibunya membuat Seren menjadi terbiasa

Merasa tidak ada pergerakan, Langga menunduk dan melihat Seren yang sudah tertidur pulas. Langga tak pernah menyangka akan melabuhkan cintanya kepada seorang selebriti, apalagi bila diingat Langga tidak suka kehidupan pribadinya di ekspos, tapi demi Seren, Langga rela melakukannya walau untuk beberapa waktu ini mereka masih harus merahasiakan hubungan karena beberapa kontrak yang dimiliki Seren

Langga bukan tidak pernah jatuh cinta, tapi hubungannya jarang bertahan lama, entah karena tidak cocok dengan sifat satu sama lain atau karena jarang bertemu, lambat laun Langga mulai tidak tertarik dengan suatu hubungan dan fokus pada perusahannya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gank Your Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang