Chapter 4

662 55 15
                                        

####
Hari demi hari berlalu dengan cepat, tidak terasa siang hari ini ping akan pergi outing bersama teman-teman Mchoice, tapi tidak sekalipun ia memberi kesempatan pada meen untuk meminta maaf, walaupun meen tidak menyerah menelepon dan mengirimi nya pesan. Dia berfikir lebih baik nanti saja saat mendekati hari keberangkatannya ke Jerman.

"PING!!!dugg.. duggg... buka pintu nya"teriak prim yang saat ini sudah berdiri didepan pintu kamar ping.

'Ckleeeekkk!! Prrrimmm berisik sekali!!"protes ping mempersilahkan prim masuk ke kamar nya.

"Ctaaak!!"prim menyentil kening ping
Aku ingin membantumu berkemas bodoh!! Kau itu pelupa jadi sebagai sahabat baikmu, aku akan membantumu agar kau tidak merepotkan orang lain nanti"lanjut nya memeriksa koper yang sedang ping susun.

"Awwww ini sakit prim!! Badan mu kecil tp kenapa tenaga mu seperti pria!!"keluh ping mengusap kening nya.

"Hehe khod thod na pheeuunn.. paaaah ayo berkemas, aku akan membantu mu"bujuk prim menarik tangan ping lembut.

Akhirnya mereka berdua berkemas dan setelah itu primilly kembali kerumah nya untuk mandi bersiap-siap mengantar ping ke bandara, lagi pula dia memang ingin berkencan dengan dew, jd tidak ada salah nya sekalian mengantar sahabatnya itu.

"Tin.. tiin.."klakson mobil memanggil prim agar cepat turun.
"Selamat siang sayang"sapa prim ketika sudah masuk ke dalam mobil kekasih nya.

"Siang juga sayang,, kita kerumah ping sekarang oke?"timpal dew bertanya

"Eheem lets go"prim berteriak lucu dan dew hanya menggelengkan kepala tersenyum melihat tingkah menggemaskan kekasih mungilnya itu.

Sesampainya dirumah ping, ping sudah menunggu di depan pagar rumah agar tidak lebih merepotkan pasangan kekasih itu yang sudah berbaik hati mengantarnya ke bandara.

"Sawadee phi dew"sapa ping memeluk dew singkat ketika dew keluar mobil untuk membantu memindahkan koper nya kedalam bagasi.

"Sawadee nong.. Ayo masuk kedalam, agar kau tidak terlambat, koper ini biar phi saja yang pindahkan"balas dew sambil menyeret koper ping.

Selama perjalanan menuju bandara, seperti biasa sepasang sahabat itu selalu meributkan hal-hal kecil dan membuat keramaian yang selalu membuat dew kadang sakit kepala, tetapi dia sudah terbiasa melihat mereka ribut lalu baikan dan seterusnya seperti itu, dew berfikir bagaimana 1 tahun kekasihnya itu nanti saat sahabat nya pergi. Memikirkannya membuat dew khawatir, tapi semoga semua akan baik-baik saja.

At Suvarnabhumi Aiport

Kami sudah tiba dibandara dan tentu aku selalu menjadi yang terakhir sampai, padahal phi dew sudah secepat mungkin mengendarai mobil, tetapi tetap saja telat. Kami berkeliling mencari phi gong dan teman-temanku, dan akhirnya ketemu. Aku melambaikan tangan ku kepada mereka, dan tentu saja phi gong sudah menatapku horor seperti ingin menelanku hidup-hidup, tapi aku tidak takut karena sudah biasa melihat phi gong seperti itu kepadaku.

"Prim.. Phi Dew.. khob khun naaa sudah mengantarkan ping"ping melangkah maju untuk memeluk satu persatu sepasang kekasih itu

"Ingaaat ping.. bantuanku tidak gratis!! Kau harus membelikan ku oleh-oleh khas korea naaa"balas prim membalas pelukan sahabat nya dan tidak ketinggalan mencium pipi ping singkat.

"Dasar nenek sihir perhitungan"ejek ping melepaskan pelukan nya dari prim dan beralih memeluk phi dew.

"Hati-hati disana naa, cuaca sangat dingin jangan lupa pakai jaket yang tebal nong"dew memeluk ping mengusap rambut nya lembut dan "Cupp!!"diakhiri dengan kecupan singkat di kening ping.

Who am i for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang