Chapter 2

103 19 22
                                    

Meen Pov..

Sebulan berlalu sejak terakhir kali aku bertemu Ping..

Dan selama itu pula aku selalu berusaha terus menerus menghubungi ping walaupun tidak ada satupun balasan yang aku terima.
Aku merasa yakin saat ini bahwa ping memang sengaja menjauhiku, apa karena ping mendengar pembicaraanku dengan phi nicha..?
Bahkan tiap aku melihat sosmed milik ping, ping selalu punya waktu untuk hangout bersama phi max, phi in, bahkan dew dan primilly, aku tidak tahu kapan mereka menjadi dekat, tapi sedikitpun tidak punya waktu untuk memjawab pesan dan telepon ku.

Aaarrrrggg menyebalkan, ini keterlaluan!! kenapa rasa nya sakit disini ping..?"gumam meen sambil menyentuh dada kirinya
Maaaaiii!!  aku tidak mungkin punya perasaan pada Ping, pasti aku hanya merasa belum terbiasa dengan ketidak hadiran nya"lanjut meen meyakinkan diri

Kriiiiinggg .... kriiiinnggg ...
"My☔️" calling

Halo?"jawab meen malas
aku ada jadwal sore ini naa, nanti aku kabari saat selesai. Krrruub aku usahakan akan datang. Byee"tutup meen mengakhiri panggilan itu

Entah apa yang saat ini aku rasakan. Beberapa hari terakhir ini aku merasa hubungan ku hambar dengan kekasih ku, aku selalu mencari alasan untuk tidak bertemu dengan kekasihku,, yang aku inginkan hanya bertemu dengan ping.

Meen pov end

##

Normal Pov,

Disinilah aku berdiri sekarang, di depan rumah Ping. Tujuanku kesini untuk  jujur dan menceritakan semuanya.

Tingtong... tingtong.."tekan ku pada bel rumah ping

Tidak lama seorang maid keluar dari dalam rumah ping dan menghampiriku tersenyum.

"Nak meen.. swadeee.. sudah lama tidak kesini"sambutnya sambil membuka pagar untukku

"Baik bi.. apakah nong ping ada dirumah??"tanya meen

"Auu.. nong ping baru saja keluar dengan nong dew dan nong prim"jawab bibi
Apa nong meen tidak janjian dulu sebelumnya?"timpal bibi lagi

"Tidak bibi.. aku sengaja tidak janjian, ingin memberi kejutan untuk ping, tapi ternyata nong tidak dirumah"bohong meen
"Baiklah kalau begitu aku pamit naa. Tolong titipkan salamku untuk Pho dan Mae"pamit meen dengan raut kecewa dan segera beranjak untuk kembali kerumah

Huuffhh harus bagaimana lagi agar aku bisa menemuimu ping? Kenapa susah sekali menemuimu, bahkan akhir-akhir ini pun tidak ada jadwal kita bersama"gerutu meen sambil melihat kalender yang ada didalam mobil nya.

Entah kemana tujuan meen sekarang. Yang jelas bukan menuju rumah nya. Sambil menyetir tidak lama seseorang menghubungi nya, ya siapa lagi kalau bukan kekasih nya.

"Halo..
"Iya aku akan segera kesana...
"Hhhmmm baiklah tunggu aku..."tutup meen

Aku melupakan janjiku dengan Tita.. yaa dia kekasihku. Sejujurnya aku sudah merasa hubungan kami memasuki fase jenuh, Tita sangat tidak sabaran dan suka sekali marah pada hal-hal kecil, sangat posesif, dan cukup egois. Sungguh bukan aku menjelekkannya, tapi terkadang aku jg butuh ruang untuk diriku sendiri, Tita gadis yang cantik dan perhatian sekali tapi entah kenapa aku hanya merasa "LELAH" pada hubungan ini.

##

"Teerraakk...."panggil Tita melambaikan tangan sambil berjalan menghampiriku

"Ayo sayang kita kesana, aku akan mengenalkanmu pada beberapa teman-teman ku"ajaknya menarik lengan ku lembut. Aku hanya tersenyum sambil mengikuti kemanapun dia membawaku. Dan Tita memperkenalkan aku pada beberapa teman dan adik kelas saat dia bersekolah dulu, hingga dia berteriak memanggil seseorang yang baru aku tahu cukup dekat dengan ping.

Who am i for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang