"A-apa itu"
Chenle mundur selangkah kala matanya menangkap potongan potongan daging manusia yang sudah tak lagi utuh bahkan darah kering berhamburan mau di lantai atau di atas meja tempat tubuh itu berada
Mark yang kembali sadar langsung mengedarkan pandanganya dan mendapatkan haechan yang terduduk dengan memeluk kedua kakinya yang di tekuk menenggelamkan kepalanya dalam dalam,dengan isakan yang sangat menyayat hati
Sama seperti haechan mark pun juga merasakan hal yang teramat sedih kala ia tahu salah satu sahabat baiknya sudah tiada dengan begitu tragisnya,dengan tangan dan kaki bergetar ia coba meraih haechan dan membawanya ke dalam dekapanya
Haechan yang sudah menangis kini kembali menangis histeris kali ini suaranya dengan lantang keluar,dalam dekapan mark bahkan ia meremat kuat baju yang mark kenakan
" RE-RENJUN MARK HIKSS.....,RENJUN MASIH HIDUPKAN!! HIKSS.... MARK!!! RENJUN KITA MASIH HIDUP KAN!! HIKSS...."
Dengan tersedu sedu haechan berteriak menyebut nama renjun dengan begitu histeris,air mata yang bergantian jatuh silih berganti,sangat terlihat jika ia terpukul hebat dengan menarik narik maju mark meremasnya kuat melampiaskan rasa sesak di dadanya,mark hanya diam dengan tangan gemetar ia mengelus kepala belakang haechan,ia juga amat terpukul dengan apa yang terjadi lidah nya seakan kebas hanya untuk berusap satu kata,dengan sekuat tenaga ia menahan rasa sesak di dada yang menyelimutinya,tapi tak di pungkiri jika air matanya ikut berjatuhan dengan sendirinya
Jisung mematung dengan menatap kosong ke arah jasad renjun,airmatanya tumbah ruah,ia ingin menangis sejadi jadinya saat ini kala melihat salah satu hyung yang merawatnya dengan tulus kini sudah tak ada lagi dengan tubuh yang tak lagi utuh,tapi entah mengapa suaranya seakan tak berfungsi sama sekali seakan suaranya tercekat tertahan di tengggorokan
"Tidak,ini tidak mungkin"
chenle jatuh terduduk dengan menggelengkan kepalanya pelan sambil melihat ke arah potongan tubuh tersebut,perlahan lahan air matanya turun membasahi pipi sedikit berisinya itu
"Haha jangan bercanda haechan hyung,ini sama sekali gak lucu,mana renjun hyung?? Pasti dia sedang sembunyikan! Iya kan!"
Dengan suara gemetar dan terus menangis chenle tertawa hambar dan tubuhnya ia paksa kan berdiri berjalan tak seimbang menuju haechan yang dalam pelukan mark
"Hyung gue tanya di mana kau sembunyikan renjun hyung??
Ini gak lucu tau gak"Jisung yang masih mematung perlahan kembali ke alam sadarnya yang diana ia langsung menghampiri chenle yang hampir jatuh jika tidak ia tangkap dengan segera
"Chenle"
Suara jisung begitu lirih tapi tak di hiraukan oleh chenle,mata anak itu kosong tapi air matanya terus mengalir deras
"RENJUN HYUNG KELUARLAH,PERMAINAN MU SUDAH SELESAI,KELUARLAH HYUNG JANGAN MEMBUATKU CEMAS,RENJUN HYUNG!!! KELUARLAH JIKA TIDAK AKU AKAN MARAH PADAMU!! REN-"
Chenle berteriak dengan kencang bahkan pelukan jisung ia lepas secara paksa dan kepalanya mendongak menoleh kiri dan kanan bahkan tubuhnya beberapa kali hendak terjatuh,ia terus berteriak memanggil nama renjun,tapi sang empunya nama tentu tak akan datang jika tubuhnya saja sudah ada di depan mata mereka
Melihat itu semuanya tak kuasa menahan tangis,mark yang sebelumnya tak terdengar jika ia menangis kini sudah tersedu sedu melihat ke adaan chenle yang tak baik baik saja,bahkan haechan semakin menangis keras dalam dekapan mark,jisung yang tak kuasa melihat chenle pun beberapa kali menggapai tubuh mungil itu tapi terus memberontak dak membuatnya tak kuasa menahan suaranya
"RENJUN HYUNG SUDAH TIADA CHENLE,BERHENTI MEMANGGILNYA KARNA ITU PERCUMA"
Mendengar suara tinggi jisung dengan secepat kilat chenle menoleh
