"Dia bukan manusia"
Dalam benaknya jika itu manusia mana mungkin bisa menghilang dengan cepat tanpa menggunakan pintu,dan jika dia hantu tidak mungkin karna ia menginjak lantai,ia menjambak rambutnya dengan masih menangis kali ini suara tangisannya terdengar,ia hampir gila dengan ini semua semakin kuat meremat rambutnya
"Hiksss...... apa ini semua hikss....mark hyung"
Memukul dadanya sendiri kala merasa sangat sesak di dadanya,menghempaskan tubuhnya ke dinding dan kembli menangis histeris dan pilu,ia merasa prustasi dengan semua yang terjadi,dan ia menyaksikan pembunuhan mark yang begitu keji,membuat mentalnya terguncang hebat,ia memukul kembali dadanya bergantian dengan memukul kepalanya tangisanya begitu menyayat hati,ia sangat terpukul hebat
"TIDAKKK....!!! HA! HA! HA!"
Haechan terbangun dengan nafas yang tak beraturan,jantungnya berdegup kencang keringat membasahi pelipisnya,dengan wajah takut dan panik ia menyibak selimut dan berlari keluar kamar,langkahnya tergesa gesa menuju kamar yang memang ada di sebelah kamarnya
Brakk....
"Mark hyung!! "
Pekik haechan mengedarkan pandangannya kala tak melihat orang yang sedang ia cari,di atas kasur kosong tak ada orang,ia semakin panik menatap gusar seisi kamar itu
"Tidak! Jangan lagi!"
Berlari menuju kamar mandi
Brakk
Kosong tak ada orang di dalam dengan jantung yang berdebar kencang ia berlari keluar tanpa di suruh air matanya kembali jatuh
"MARK HYUNG!! MARK!! LO DI MANA?!! JANGAN MAIN MAIN MARK!!"
haechan menyelusuri vila itu dengan banjirr air mata matanya menatap nanar ke sembarang arah,karna teriakan menggelegar serta gemetar haechan semuanya terbangun berlari tunggang langgang menuju tempat haechan berada
"Haechan ada apa?"
Dengan muka bantal jaemin bertanya ia sempat terjatuh tersandung kakinya sendiri karna tak siap,tengah enak tidur terbangun karna pekikan keras haechan,tapi ia tak marah sama sekalii melainkan panik bukan main
"Na mark gak ada! mark hyung gak ada di kamarnya! gue udah cari se isi vila tapi gak ada, gue- gue takut! gue takut na!"
Tangis haechan pecah,kentara sekali jika haechan takut ples khawatir,matanya bergerak gusar,melihat ketakutan haechan membuat jaemin sakit,lantas ia membawa haechan dalam dekapanya
"Syuuuutt.... tenang okay,mark hyung gak papa kok,kita cari sama sama ya hm"
Jaemin berbicara setenang mungkin tapi tidak dengan hatinya yang juga ikut khawatir,chenle jisung pun sama terselip rasa takut dan khawatir di relung hati mereka masing masing,tapi mereka hanya diam melihat haechan mereka yang menangis dalam dekapan jaemin
Di sela tangis haechan entah apa yang membuatnya tiba tiba diam yang membuat suasana seketika hening,tanpa aba aba ia melepaskan pelukan jaemin dan menatap tepat di manik indah jaemin
"Ruangan merah! Iya ruangan itu satu satunya yang belum gue priksa"
Jaemin menatap tak setuju haechan ia menggeleng pelan,tapi tak di perdulikan haechan,ia langsung berlari kencang menuju lantai dua,jantungnya berbacu dengan cepat ia merasa yakin jika ruangan merah itu pasti ada sesuatu di dalamnya
Saat sampai di sana ia melihat jika gembok itu terbuka itu membuat haechan semakin yakin tapi di saat yang sama pula jantungnya berdetak jauh lebih hebat,tangannya gemetar menggenggam gagang pintu tersebut
