Ulang

69 57 2
                                    

"Apa apaan kau ini?! Kau membuat saya panik! Bagaimana bisa tubuhmu disini, dan tiba tiba berada dibelakang saya?!"

"Hahahaha lucu sekali ahahaha, perut saya sakit, ini lucu sekali."

Penyihir itu terus tertawa terbahak bahak sambil memegang perutnya. Aku hanya mendengus sebal. Perlahan tubuh yang tadinya mati itu mencair jadi seperti lelehan es krim yang kemudian lenyap. Memang penyihir itu membuat hal yang tak terduga.

"Jangan marah marah. Kau akan cepat lebih tua. Itu sebabnya calon istrimu menikah dengan orang lain ahahahaha."

"Cih. Dasar penyihir gila. Saya mau pergi lagi ke masa depan, diwaktu pernikahan saya dengan Evelin, bukan pernikahan Evelin dengan orang lain."

"Kalau pacarmu itu menikah dengan orang lain, berarti hatimu memang telah mempercayai akan hal itu."

"Tidak! Saya sangat yakin akan menikah dengannya! Saya telah mengumpulkan cukup uang untuk menikahinya!"

"Keras kepala. Yasudah kalau itu maumu."

Satu dorongan keras didadaku membuatku terhuyung kebelakang dan jatuh dalam air. Aku harus yakin kali ini aku menikah dengan Evelin.

Dan aku sadar aku berada ditempat berbeda. Disebuah kamar. Entah kamar siapa. Ada banyak barang berantakan, seperti hadiah yang dibungkus.

Pintu kamar tiba tiba terbuka membuatku terkejut untuk kesekian kalinya.

SECOND TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang