terhitung 3 hari ahyeon mengistirahatkan dirinya di rumah, ia tidak pergi ke sekolah karena rora melarangnya ditambah demam di tubuhnya pun tidak stabil kadang naik kadang turun, tapi hari ini ahyeon benar-benar sudah sembuh
di pagi ini semuanya sedang sarapan, ahyeon memakan bubur buatan rora, selama ia sakit rora selalu membuatkannya bubur di pagi hari, padahal ahyeon sudah melarangnya tapi rora tetaplah rora
papi ruru dan canny sudah selesai sarapan dan mereka sudah berangkat ke tempat tujuannya masing-masing
"mulai pulang sekolah nanti, kau harus membersihkan rumah dari lantai atas sampai lantai bawah, tidak boleh ada yang terlewat, beberapa hari kebelakang kau sudah seperti nyonya besar yang kerjaannya hanya berbaring dan memainkan hp" ucap mami asa, selama ahyeon sakit asa semakin tidak suka padanya, karena rora selalu menolak ajakannya dan memilih untuk menemani ahyeon "kau mendengar ucapan ku kan ahyeon" lanjut mami
"iya mii nanti ahyeon kerjakan" jawab ahyeon dengan senyuman manis dari bibir pucatnya
"mami ga harus semuanya ka yeon yang kerjakan, kan ada bibi" bela rora
"kau lebih baik diam rora dan cepat habiskan sarapanmu" ucap mami asa lalu meninggalkan ruang makan
"gapapa ra" ahyeon mencoba menenangkan adiknya
"ga bisa gitu kaa, kakak kan baru aja sembuh" ucap rora dengan khawatir
"gapapa serius deh, udah ah ayo kita berangkat udah siang ini"
ahyeon mengalihkan pembicaraannya supaya rora tidak terus-menerus mengoceh, mereka berangkat diantar oleh sopir pribadi, sedangkan canny diantar oleh papi, padahal satu arah kan tapi canny tidak mau satu mobil dengan ahyeon katanya
****
sesampainya di sekolah mereka pergi ke kelasnya masing-masing, saat sampai dikelas ternyata sudah ada rami yang menidurkan kepalanya di atas meja, ahyeon berdiri di depan rami, membuat sang empu menaikkan pandangannya dan ...
"HUAAAAA AHYEONNNN GUA KANGEN BANGETTTT" teriak rami dengan dramatis sambil memeluk ahyeon "hiksss hidup gua sepi banget ga ada lu, ga ada yang traktir gua makan pas istirahat hikss" isakan kecil keluar dari mulut rami
"halahh kalau kangen di traktirnya doang ma mending gua ga usah masuk" ucap ahyeon sambil melerai pelukannya
"eitss ngga ko, gua juga kangen itu kangen nyontek, wheheheee"
takk ahyeon menjitak jidat rami yang glowing bak di siram minyak
"aduhh sakit kocakkk" ringis rami
"lebay lu"
"nyinyii, ko lu bisa sakit si yeon, kenapa dah" kepo rami
"ya bisa lah kan gua juga manusia"
"yakan ga mungkin tiba-tiba sakit kocakk"
"ya emang ga tiba-tiba"
"terus karena apa ahyeonaaaaa~~~"
"karenaa emmm" ahyeon menggantungkan ucapannya, membuat rami merasa jengkel "pengen banget gua tarik tu badannya biar tinggi" ucap rami dalam hati
"karena apa anjir yeon"
"kepo deh kaya dora lu" ucap ahyeon sambil menjulurkan lidahnya
"yeeee si mankiyy"
****
kringg
suara bell sekolah berbunyi menandakan seluruh pelajaran hari ini telah selesai, ahyeon dan rami sudah berpisah karena jemputan rami sudah tiba, ahyeon hanya pulang sendirian dikarenakan rora sedang ada pertemuan di ekskulnya
setalah menunggu sekitar 15 menit jemputannya pun datang, perjalanan menuju ke rumahnya berjalan dengan baik dan lancar, saat sampai di rumah, bahkan belum mengucapkan sepatah katapun saat membuka pintu masuk sang mami sudah bersuara terlebih dulu
"segera lakukan apa yang saya suruh tadi pagi, sebelum suami dan anak-anak saya pulang, semua kerjaan rumah harus selesai" ucap sang mami dari ruang keluarga
"baik mi" balas ahyeon, sejujurnya ia sangat lelah, energi dirinya sudah banyak terkuras karena di sekolah dia banyak meladeni tingkah laku sehabatnya itu
meskipun demikian ia tetap melakukan perintah dari maminya, dimulai dari lantai atas dan berakhir di dapur lantai bawah, rasanya sangat lelah, ia mendudukkan dirinya di sofa yang ada diruang keluarga sambil memejamkan matanya
"mimpi apa saya harus melahirkan anak seperti kamu, tidak ada gunanya, hanya menghabiskan uang suami saya, mungkin jika dihitung semua kebutuhan biaya hidup kamu, saya bisa menabungnya untuk menambah modal di perusahaan saya" ucap mami asa yang baru saja keluar dari kamarnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Mami or Mommy
Teen Fiction"mungkin jika putriku masih ada disini, usianya akan sama denganmu, pasti dia juga akan tumbuh dengan cantik sepertimu, tetapi dia memilih untuk hidup dengan dadynya di surga"