6

169 29 4
                                    

setalah kejadian beberapa waktu lalu, tidak ada yang berubah dari sikap asa, ia tetap memperlakukan ahyeon seperti dulu, omongan aruka saat itu tidak dia dengar sama sekali, asa tetap melakukan kekerasan pada ahyeon, bahkan sampai hampir membunuh pun pernah asa lakukan. Aruka selalu menyibukkan dirinya di perusahaan, bahkan jarang sekali pulang ke rumah, sekali pulang pun sangat larut malam saat semua orang di rumah sudah tertidur dan dia akan berangkat saat semuanya belum terbangun dari tidurnya

jika sikap mami asa tidak ada yang berubah, maka sikap canny lah yang berubah, dia tidak pernah mengusik kakak sulungnya lagi, bahkan bukan sekali dua kali dia mencari perhatian mami asa agar ahyeon tidak kena marah. Perubahan sikap canny tidak lepas dari perhatian rora, ia sangat bingung ada apa dengan adiknya itu, kenapa tiba-tiba sekali sikapnya berubah

bukan tiba-tiba sikap canny berubah, canny tau semuanya, canny mendengar semua pertengkaran antara mami dan papi-nya saat itu, canny tau kenapa maminya selalu memandang tidak suka pada ahyeon. Disaat canny menghabiskan waktu bersama sang mami, pasti maminya akan selalu mengeluarkan kata-kata yang tidak enak tentang ahyeon, bahkan seringkali maminya menyuruh canny untuk tidak terlalu dekat dengan ahyeon, katanya "kamu akan terkena sial jika dekat-dekat dengan dia" ucap mami asa

setelah mengetahui semua faktanya, canny sangat merasa bersalah atas segala sifat dan sikap buruknya terhadap sang kakak sulung, canny berfikir tidak seharusnya sang mami menyalahkan kehadiran sang kakak dan terus menerus memperlakukannya dengan buruk, canny merasa gengsi untuk meminta maaf maka dari itu dia menggantinya dengan melindungi sang kakak dari maminya, tapi canny tidak bisa melindungi selama 24 jam karena dia juga mempunyai kesibukan di sekolah maupun diluar sekolah

seperti saat ini, ahyeon tidak ada perkumpulan ekskul ataupun les sepulang sekola, sedangkan rora dia harus kumpul ekskul dan les nanti sore, begitupun dengan canny

ahyeon sudah berada di rumahnya, baru saja menutup pintu dan berniat untuk langsung istirahat itu tidak berjalan dengan lancar

"cepat selesaikan pekerjaan rumah, setelah itu buatkan saya makanan" suruh asa yang sedang ada di ruang keluarga

"baik mii, tapi ahyeon mau istirahat dulu ya, ahyeon sedikit cape" ucap ahyeon

"cape apa kamu, kamu ini bisanya mengeluh saja, cepat lakukan ahyeon" ucap mami asa dengan menekankan nama ahyeon

"tapi mii ahyeon beneran cape, 10 menit aja ahyeon mau istirahat dulu" ahyeon tidak bohong, dirinya benar-benar sangat cape, meski dia tidak punya jadwal lain setelah pulang sekolah, tapi kegiatan di sekolah juga tidak kalah melelahkannya

dengan penuh emosi mami asa menghampiri ahyeon, dan

"ahhk sakit mami, sakittt ampunn" mami asa menarik rambut ahyeon dengan kencang, dan tangan satunya di gunakan untuk memukuli badan ahyeon menggunakan remote tv

"dasar anak sialan, bisanya hanya mengeluh dan mengeluh, hidupmu benar-benar tidak berguna, kau hanya menyusahkan, kau tidak bisa membuatku merasa bangga memiliki anak sepertimu, kehadiranmu selalu membuatku muak, mati saja kau mati anak sialan" mami asa terus menerus manarik rambut ahyeon dengan kencang, pukulan yang diberikan tidak ia hentikan, bahkan sekarang penampilan ahyeon sudah sangat kacau, air matanya sudah mengalir sangat deras

"jangan bilang pada siapapun untuk hal ini, jika kau melaporkan apa lagi pada papi-mu itu, maka adikmu juga akan mendapatkan hal yang sama seperti kau, mengerti?" ucap asa sambil melepaskan tangannya dari rambut ahyeon "cepat bersihkan rumah" suruhnya sambil meninggalkan ahyeon sendirian

****

kini jam sudah menunjukkan pukul 17.46, rora dan canny sudah ada di rumah beberapa menit yang lalu, mereka dijemput oleh supir pribadi yang disediakan papi-nya

saat mereka masuk rumah, keadaannya sangat sepi, tidak ada sang mami yang biasanya menunggu mereka di ruang keluarga, dan rora ataupun canny tidak melihat sang kakak

sebelum rora dan canny pulang, ahyeon sudah menyelesaikan pekerjaannya, kini ia sedang ada di kamarnya, mengunci pintu kamar dan melakukan kebiasaan buruknya di dalam kamar mandi, yaitu menenggelamkan dirinya di dalam bak mandi selama mungkin, sampai ia merasa dirinya sudah tenang, ahyeon belum makan siang, ahh ralat bahkan saat jam istirahat di sekolahpun ia tidak makan, hanya memakan roti dengan selai strawberry itupun saat pagi

rora ataupun canny sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing, mereka sudah membersihkan dirinya, tetapi rora terlihat tidak tenang karena ia belum menemukan kakaknya dari tadi, ia sudah mencari ke halaman belakang, kolam renang ataupun taman kecil yang ada di samping rumahnya, perpustakaan dirumahnya, tapi rora tidak menemukan sang kakak, sekarang hanya satu tempat terakhir yang menjadi harapannya, yaitu kamar kakaknya

dengan penuh hati-hati rora mulai membuka kenop pintu kamar kakaknya, tapi hasilnya nihil pintu itu terkunci, rora mencoba untuk mengetuk dan memanggil sang kakak namun tidak ada jawaban apapun dari dalam sana, membuat rora panik, dengan cepat rora memanggil bibi num untuk membantunya mencari kunci cadangan, setelah berhasil rora langsung masuk kedalam, dan ia tidak menemukan sosok yang dicarinya, bahkan di balkon pun tidak ada, sampai akhirnya dia masuk ke dalam kamar mandi dan

"KA AHYEONNN"

****

setelah melihat sesuatu dibalik pintu kamar mandi kakaknya itu rora tidak berhenti menangis sampai saat ini padahal ini sudah hampir waktunya makan malam, bagaimana rora tidak menangis, dia menemukan kakaknya sedang menenggelamkan dirinya di bak mandi dengan keadaan badannya yang sudah mengkriput bahkan beberapa tubuh sang kakak sudah membiru, air yang ada di bak mandi adalah air dingin itu sebabnya tubuh ahyeon membiru

"roraa berhentilah menangis kasian mata kamu nanti jadi membengkak, kakak gapapa ko, tadi kakak cuma ketiduran aja karena saking capeknya" ahyeon sudah melakukan banyak cara untuk membujuk sang adik agar berhenti menangis, namun hasilnya nihil, bahkan adiknya tidak mau melihta kearah ahyeon

"adekk roraaa maafin ka yeon yaa, nanti ka yeon ga gitu lagi dehh siruss" tapi ga janji ya dekk lanjut ahyeon didalam hatinya, ahyeon mendekat kearah rora dan memeluk tubuh sang adik dari samping, berusaha untuk memberikan keyakinan

"janji" jawab rora dengan wajah yang cemberut lalu memberikan jari kelingkingnya ke arah ahyeon, ahyeon yang melihat itu terkekeh pelan, astagaa adiknya sangat lucu sekali jika sedang seperti itu "iyaaa adekk sayanggg" jawab ahyeon sambil menyatukan jari kelingking mereka berdua (tapi boong ya dek yaa)

"sekarang kamu cuci muka terus turun kebawah gih, mereka pasti udah makan malam" suruh ahyeon

"sama ka yeon juga yaa yaaaa"

"nanti kakak nyusul aja"

"kalau gitu aku juga nanti aja"

"lohh ga bisa gitu dong, adek harus makan tepat waktu, tadi kan kamu udah banyak kegiatan, ga baik kalau makannya telat"

"lohh lohhh kanjeng ratu ini pintar sekali memberi nasihat pada orang, tapi lupa memberi nasihat untuk diri sendiri ckckk" ucap rora sambil berdecak pinggang "kalau gitu aku mau makan disini aja, nanti aku sekalian bawa makanan punya ka yeon kesini"

"yauda sana gih" ahyeon mengalah toh dari pada adiknya ikutan ga makan

"yauda adek turun ke bawah dulu yaa, ka yeon jangan kangen aku, karena aku tau kalau aku itu manusia yang sangat ngangenin" ucap rora dengan tingkat percaya diri di atas rata-rata

ahyeon hanya bisa menggelengkan kepala saat melihat kelakuan adiknya itu, tapi dia juga senang saat mood adiknya kembali membaik, sungguh menghadapi mood rora beberapa jam saja rasanya kepala ahyeon ingin pecah, yang tadinya mengomel tiada henti, lalu menangis dan sekarang sudah kembali ke setelan awal, menjadi aurora yang centilll

Mami or MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang