"mimpi apa saya harus melahirkan anak seperti kamu, tidak ada gunanya, hanya menghabiskan uang suami saya, mungkin jika dihitung semua kebutuhan biaya hidup kamu, saya bisa menabungnya untuk menambah modal di perusahaan saya"
ahyeon merasa pasokan udaranya semakin menipis, ia merasa sesak dan sakit secara bersamaan di dadanya, ia barusaha mencerna kata-kata yang disampaikan dari maminya, mencoba untuk menepis semuanya, meyakinkan dirinya jika hal yang terjadi barusan hanyalah pikiran kotornya saja
belum sempat menjawab ucapan sang mami, ahyeon merasakan ada sebuah tepukan di pundaknya, saat menengok kearah tersebut ternyata papi aru yang menepuknya, dan ternyata kedua adiknya sudah pulang
"ahyeon pasti cape ya, sudah makan siang belum?" tanya papi aru dengan senyum tipis di wajahnya, suara yang begitu tenang tanpa adanya emosi sedikit pun
ahyeon hanya menjawab dengan gelengan di kepalanya
"masuk kamar gih, nanti bibi ke kamar kamu bawakan makanan" suruh papi aru, entah kenapa ahyeon langsung menurutinya, padahal ada banyak kata yang ingin ia ucapkan
"anak-anak mami pasti cape ya, kalian tadi makan siang ga? makan apa? mami udah kangen banget sama kalian" ucap mami asa sambil menghampiri rora dan canny
"mereka sudah makan, tidak mungkin saya membiarkan putri-putri saya merasa kelaparan" bukan rora ataupun canny yang menjawab pertanyaan maminya, tetapi papinya lah yang menjawab "rora, canny kalian masuk kamar gih, bersih-bersih lalu istirahat ya nak" suruh papi aru dan mendapat anggukan dari kedua putrinya dan asa pun masuk ke kamarnya sendiri
setelah memastikan semua putrinya sudah masuk kamar, kini aruka menyusul asa yang ada di kamar
"kamu sudah kelewat asa, kamu bilang tidak akan memperlakukan ahyeon dengan buruk lagi, tapi apa buktinya, kau bahkan menyuruhnya untuk melakukan hal yang seharusnya tidak dia kerjakan" ucap aruka
"kenapa memangnya, aku ibunya, aku berhak menyuruhnya untuk melakukan apa saja, lagian dia hanya anak yang tidak berguna"
"jaga lisanmu asa, dia anak kita, kamu mempertaruhkan nyawamu untuk melahirkannya kedunia"
"ITU KARENA KAMU YANG MEMINTAKU UNTUK TIDAK MENGGUGURKANNYA, AKU TIDAK PERNAH MAU DIA ADA DI HIDUPKU TAPI KAMU SELALU MEMOHON UNTUK TETAP MEMPERTAHANKANNYA" ucap asa dengan penuh emosi dan kemarahan "kalau kamu lupa, karena kehadirannya aku harus kehilangan karirku, AKU HARUS KEHILANGAN MIMPI BESAR KU KARENA DIA ARUKAA" asa sudah tidak bisa membendung air matanya lagi, dia sudah menangis
kembali mengingat dulu dia adalah seorang model yang sangat terkenal, namun semuanya sirna dalam sekejap karena dia mengandung ahyeon, dari perusahaannya asa diberi dua pilihan menggugurkannya atau berhenti dari karirnya
aruka yang selalu ingin keturunan sangat bahagia saat tau jika asa mengandung anaknya, aru selalu meyakinkan asa jika semuanya akan baik-baik saja dan dia akan mendapatkan mimpinya kembali setelah melahirkan anak mereka
namun setelah melahirkan, orang tua aruka maupun asa menyuruhnya untuk menjadi ibu yang seutuhnya, jika asa tidak melakukannya maka orang tua dari keduanya itu akan membuat reputasinya hancur, begitupun perusahaan aruka akan dibuat hancur sehancurnya
"dia anak yang tidak berguna aruka, dia anak yang salah, dia tidak bisa menggantikan mimpi besar ku aruka" ucap asa
"JAGA LISANMU ASA, ahyeon tidak akan pernah mewujudkan mimpimu itu, ahyeon memiliki mimpinya sendiri dan dia akan meraih mimpinya bukan mimpimu, meskipun dia adalah anakmu mimpi kalian berbeda dan jangan sekali-kali kamu memaksa ahyeon untuk mewujudkan mimpimu itu" ucap aruka dengan tegas dan menekan setiap kata yang dikeluarkan
"kamu jahat aruka, kamu sangat jahat hikss, kamu berbohong, katamu aku akan tetap mendapatkan mimpiku setelah melahirkannya, tapi apa hiks hiks aku tetap kehilangan mimpiku aru"
"kita sudah berjanji akan merelakan itu asa, dan kita juga sudah berjanji untuk merawatnya dengan baik, melimpahkan banyak kasih sayang untuknya, bahkan kamu sendiri yang berjanji akan tetap menyayanginya saat kamu meminta untuk menghadirkan rora sebagai adiknya, kamu memang menepati omonganmu tapi semuanya berhenti saat kau meminta untuk menghadirkan canny, kamu sangat berubah asa, kamu sudah sangat banyak memberikan luka pada ahyeon, aku masih sangat bersyukur karena ahyeon tidak membenci canny ataupun rora, ahyeon selalu menyayangi adik-adiknya, tapi kenapa dengan kamu asa, kejadian itu sudah sangat lama terjadi bahkan untuk saat ini kamu sudah memiliki beberapa perusahaan atas nama kamu sendiri" ucap aruka dengan panjang lebar
"memiliki perusahaan bukanlah mimpiku aruka, dan aku tidak akan membiarkan anakku rora dan canny melanjutkan mimpiku, mereka harus mewujudkan mimpinya sendiri, yang salah di sini adalah ahyeon maka dialah yang harus bertanggung jawab untuk mewujudkan mimpiku"
"SUDAH SAYA BILANG BERHENTI MENYALAHKAN AHYEON ATAS SEGALA HAL YANG SUDAH TERJADI EISA DIMANTARA" aruka sudah tidak bisa mengendalikan dirinya, emosinya begitu meluap sehingga tidak sadar dia meninggikan suaranya di hadapan sang istri, setelah mengatakan itu aruka memilih untuk pergi keluar rumah untuk menenangkan pikirannya, dia butuh udara segar untuk sekarang
KAMU SEDANG MEMBACA
Mami or Mommy
Teen Fiction"mungkin jika putriku masih ada disini, usianya akan sama denganmu, pasti dia juga akan tumbuh dengan cantik sepertimu, tetapi dia memilih untuk hidup dengan dadynya di surga"