Langsung saja aku menuju ke kamarnya Ajeng dan tertidur dengan menggunakan baju yang diberikan oleh Ajeng saat ditoko baju Ibunya Ajeng. Tak terasa ternyata matahari telah menampakkan dirinya di cakrawala itu berarti tandanya hari sudah beranjak siang dan benar saja aku langsung dibangunkan oleh Ajeng.
" Bangun putri cantik... hari sudah siang... " kata Ajeng
" Hoamm... emang jam berapa sih sekarang... " kataku sambil mengantuk
" Udah jam sembilan pagi tuh kalau enggak percaya liat aja... " kata Ajeng sambil menunjukkan jam dinding yang berada di kamarnya.
" Astagaa... udah siang ternyata... emang acaranya jam berapa sih... ? " Tanyaku
" Jam setengah sebelas kita harus sudah berada di sekolah tahu... " kata Ajeng
" Masih lama kok... tenang aja Jeng... " kataku yang kembali tidur
Melihatku yang bermalas - malasan seketika Ajeng menjadi marah kepadaku, langsung saja selimut yang aku pakai untuk tidur dibuangnya.
" Bangun.. enggak... apa Viona sama Silvi yang bangunin kamu... " kata Ajeng
" Mana ada mereka berdua disini... " kataku
" Tuh... mereka kalau enggak percaya... " kata Ajeng
Seketika aku menjadi kaget karena tiba - tiba mereka berdua muncul dihadapanku, akhirnya aku langsung bangun dan menyapa mereka berdua.
" Vi.. Sil... pagii... " kataku sambil melambaikan tangan kepada mereka
" Pagii... udah siang tahu... " kata Silvi
" Hehehe... ngantuk sih jadi enggak kerasa deh tidurnya... " kataku
" Yaudah Nin... ayok mandi terus kita berangkat ke sekolah yuk... " kata Viona
" Ayook... " kataku sambil beranjak dari tempat tidur
" Bentar... sejak kapan kamu punya rambut panjang sih... " kata Silvi
" Kemarin sih... di pasangin sama dia tuh... " kataku sambil menunjuk Ajeng
" Hmmm... sepertinya ini rambut kamu dipasangin hair clip yah... " kata Viona
" Kamu kok tahu sih... " kataku
" Kelihatan banget sih... tapi kalau hair clip jenis ini memang bagus sih... " kata Viona
" Udah... udah kamu cepet mandi gih... udah ditungguin sama yang lain lho... " kata Ajeng
" Terus nanti kita pakai baju apa pas lomba sih... " kataku
" Pakai seragam putih abu - abu sih... " kata Silvi
" Okey... kalau gitu aku siapin bajumu sekarang kamu mandi gih cepet... " kata Ajeng
" Iyaa... iyaaa... " kataku
Langsung saja aku bergegas menuju ke kamar mandi, jujur karena hawa pagi ini sangatlah panas akhirnya aku menjadi gerah sehingga aku memutuskan untuk sekalian memberi shampo pada rambutku. Setelah keluar dari kamar mandi malahan aku dimarahin Ajeng karena harus menunggu lagi.
" Astagaa... kamu shampoan Nin... ? " tanya Ajeng
" Iyaa.. aku gerah Jeng... " kataku
" Waduh... lama banget kalau ini... " kata Ajeng
" Lama gimana sih... ? " tanyaku
" Yah lamalah kan nunggu rambut kamu kering dulu... baru kita bisa berangkat tahu... " kata Ajeng dengan sedikit kesal
" Biarin aja nanti juga kering sendiri kan... " kataku
" Enggak... enggak bisa nih... pakai... " kata Ajeng sambil memberiku sebuah pengering rambut
" Apa ini Jeng... ? " tanyaku
" Pengering rambut Nindi... cepet dipakai gih..." kata Ajeng
Akhirnya mau tidak mau aku harus mengeringkan rambutku terlebih dahulu sebab dalam lomba kali ini semua temanku memakai hijab. Tak lama kemudian rambutku sudah kering, aku meminta bantuan Ajeng karena jujur saja aku tidak bisa memakai hijab dengan kondisi rambutku yang sekarang.
" Ajeng... " panggilku
" Iyaa.. Nin... ada apa... " kata Ajeng yang langsung menghampiriku
" Aku enggak bisa makai hijabnya nih... bantuin... " pintaku kepada Ajeng
" Okey... sini aku bantuin... " kata Ajeng sambil menarik nafas
Sebelum itu aku disuruhnya untuk memakai seragam putih abu - abu, setelah aku pakai semua seragamnya langsung saja dia mengambil sebuah ciput bewarna putih serta hijab segiempat dengan warna senada.
https://karyakarsa.com/ceritacrossdresser/part-6-lomba-gerak-jalan
YOU ARE READING
Agustusan
RomanceNanda adalah seorang siswa di suatu sekolah kejuruan, dia juga merupakan anggota dari OSIS. Bulan agustus merupakan sebuah bulan dimana banyak perlombaan yang dilakukan berbagai instani maupun di masyarkat. Karena Nanda merupakan anggota OSIS diseko...