Angin malam bertiup, aku menatap memandang langit malam yang indah dipadu dengan bulan dan bintang yang bersinar terang.
Bulan tidak akan selalu berada di langit hanya untuk mendengar tangisanku. Jika kisahku tidak bisa berakhir dengan bahagia, maka biarlah kisah ini berakhir dengan indah, walaupun itu adalah kematian.
Adakah hujan akan turun kerana langit tidak mau mendengar tangisanku? Aku hanya mempunyai satu pelita sekarang. Namun, jika akhirnya pelita itu harus redup, maka kegelapan akan menjadi temanku.
Kegelapan, kini hanya ada kegelapan yang selalu menemaniku dan aku menatap kearah bayanganku sendiri. Bayangan, kau yang selalu menemaniku, kau yang tidak pernah meninggalkanku walau dalam kegelapan malam.
Tapi jika nanti aku yang meninggalkanmu bersama jasad ini, maka aku minta maaf, kerana jiwa yang tenang dan tenteram adalah tujuanku sekarang.
IG:@riwatieka
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKISAN HATI
RandomBaru saja mau melanjutkan menulis sajak "LUKISAN HATI" tapi ternyata, hatinya sudah kau lukiskan terlebih dahulu. Argumen sampah 😆