Mark Jung matanya memejam erat saat anal sang istri mencengkram kuat penisnya didalam sana. Mark menyentakkan pinggulnya hingga membuat tubuh Jaemin terhentak-hentak dengan begitu kasar.
"Anghh!!" Tubuh Jaemin bergetar kecil saat titik manisnya ditekan dengan begitu kuat. Jari kakinya saling menekuk dengan kedua kaki yang terbuka lebar karena ulah sang suami.
Mark yang baru saja mendapatkan pelepasannya langsung ambruk menindih Jaemin—kepalanya ia benamkan pada ceruk leher sang istri, nafasnya begitu memburu seperti hewan buas.
Jaemin pun sama, ia memeluk bahu tegap suaminya, nafasnya terengah-engah dengan tubuh yang bergetar kecil.
Setelah puas menikmati pelepasannya, Mark mendongak—menatap netra Jaemin yang menatapnya begitu sayu, istrinya benar-benar terlihat luar biasa—keringat membanjiri kening dan rambutnya pun sampai lepek juga pipinya yang memerah. Area bibirnya bengkak karena ulahnya yang menghisap dan mengigitnya, benar-benar pemandangan yang luar biasa indah.
"Puas hm?" Ucap Mark sambil mengecup bibir Jaemin beberapa kali. Si submissive menggangguk, tentu ia tidak pernah tidak merasa puas atas permainan suaminya yang selalu menyetubuhinya dengan sangat kasar dan brutal.
Mark terkekeh kecil, ia pun menarik pinggangnya sampai penyatuan mereka terlepas—sperma yang memenuhi anal istrinya yang becek langsung merembes keluar membuat Jaemin melenguh pelan. Terlalu banyak mengeluarkannya didalam sampai perut Jaemin tidak bisa menampung sperma Mark semuanya.
Mark pun lantas berbaring disamping istrinya yang sudah memejamkan matanya karena merasa kelelahan. Ia pun menarik selimut dan menutupi tubuh telanjang keduanya—membawa Jaemin ke dalam rengkuhan hangatnya dan Mark pun ikut memejamkan matanya menyusul sang istri ke alam mimpi.
Persetubuhan yang selalu mereka lakukan setiap tiga minggu sekali—berharap benih yang ditanamkan oleh Mark mampu membuahi rahim sang istri.
Walaupun pada kenyataannya tidak mungkin, karena sejak dua tahun yang lalu—Mark didiagnosa mandul tidak bisa memiliki keturunan. Dan pernikahan mereka yang sudah menginjak tiga tahun ini harus dijalani tanpa adanya buah hati diantara mereka.
Dan selama itu, Mark sering kali merasa sangat bersalah pada Jaemin—sebab Mark tahu, Jaemin sangat menyukai anak-anak dan begitu menginginkan buah hati darinya tapi ia sama sekali tidak bisa memberikan hal itu padahal Jaemin seorang male pregnant yang bisa hamil.
••
Plak!
"Kau bekerja siang malam dan hasil yang kau dapatkan hanya ini?!"
Lee Jeno, pria dengan wajah tampan yang luar biasa itu meringis saat Lee Karina sang istri menampar dirinya. Ia baru saja pulang bekerja dan hal yang disambut pertama kali oleh Karina adalah tamparan yang mendarat pada pipi kanannya.
"Sayang... Itu cukup untuk kebutuhan kita sampai satu bulan ke depan." Jawab Jeno.
"Cukup katamu?! Kalau kau memberikan uang hanya segini bagaimana bisa aku membeli barang-barang branded Jeno!? Teman-temanku sudah membeli tas gucci terbaru dan aku pun ingin memilikinya!" Ujar Karina dengan tatapan nyalang ke arah Jeno.
Jeno bukan terlahir dari keluarga kaya ataupun keluarga miskin—bisa dibilang ia terlahir dari keluarga sederhana yang selalu merasa tercukupi. Semenjak menikah dengan Karina empat bulan yang lalu—Jeno sering kali tidak bisa menabung buat kedepannya karena Karina benar-benar boros. Gaji yang ia dapatkan selalu dipakai membeli barang-barang branded hanya karena rasa gengsi Karina yang benar-benar tinggi.
"Sudah ya? Aku lelah, besok aku akan mengajukan pinjaman pada bossku supaya kau bisa membeli tas yang kau inginkan." Ucap Jeno, mencoba menengahi suasana diantara mereka—Karina yang mendengar itu tersenyum senang. Ia pun langsung memeluk Jeno dan mengecup pipi Jeno yang tadi ia tampar.
"Terimakasih! Aku tahu kau pasti akan membelikannya!"
Jeno hanya tersenyum tipis, ia pun membalas pelukan Karina yang begitu ia cintai ini. Buat Jeno sendiri, ia sudah terbiasa mendapatkan tamparan dari Karina karena Jeno tahu watak dari istrinya ini.
Dan bodohnya, Jeno malah masih mempertahankan Karina karena rasa cintanya pada wanita cantik ini—Jeno baru mengajak Karina menikah setelah 4 tahun berpacaran dan sekarang umurnya menginjak 26 tahun. Tidak mudah untuk Jeno mengajak Karina menikah, karena selama mereka berpacaran Jeno menabung dari hasil kerjanya siang malam demi mewujudkan wedding impian Karina yang ingin diselenggarakan secara meriah.
Dan untungnya, Jeno menyanggupi hal itu walaupun sekarang mereka hanya tinggal diapartemen kecil pemberian orangtua Karina sebagai hadiah pernikahan mereka. Jeno sudah terlalu mencintai Karina—sehingga ia seolah dibutakan dengan segalanya, sekalipun Karina sering kali tidak menghormatinya sebagai seorang suami Jeno hanya diam dan malah dirinya yang meminta maaf meskipun sudah jelas Karina yang salah.
Seperti kata orang, kalau cinta memang bisa membutakan segalanya dan hal itulah yang tengah Jeno alami sekarang.
••
TBC
Main Cast
Na Jaemin
↓Lee Jeno
↓Mark Lee
↓Nomin ver dah meluncur✨
KAMU SEDANG MEMBACA
The Third Person (🔞) Nomin Ver.
Romance⚠️ [Mature Content] [Cheating] [21+] [M-preg]⚠️ Diusia pernikahan yang sudah menginjak tiga tahun, Mark dan Jaemin tidak bisa memiliki anak karena kemandulan yang Mark alami. Sehingga, Mark memilih untuk meminta Lee Jeno pegawai diperusahaannya untu...