bab 5(2/2)

139 19 3
                                    

Sementara itu di tempat lain..

"Keluarga chawarin sudah tidak tinggal di sini lagi, baru 1 minggu yang lalu ohm krit membawa pergi istri dan anak bungsunya menetap di jepang."

"Benarkah? Bibi...tapi aku baru saja melihat Nunew 3 hari yang lalu, bagaimana mungkin dia menetap di Jepang 1 minggu yang lalu Eoohhh?" Seru Tutor sembari, mengguncang tubuh kurus wanita paruh baya itu.

"A—a ...kau tak bisa memperlakukan warga sipil seperti ini Tuan."

"O...Maafkan saya." Tutor membungkuk dalam.

"Hhh...apa kau benar-benar tak mengetahuinya, keluarga itu telah menjual Putra Sulungnya pada pengusaha kaya? Ohhh nunew...anak itu benar-benar menderita semenjak kematian papanya"

Sontak Tutor menepuk keras kepalanya begitu mendengar penuturan tersebut, bagaimana mungkin ia membiarkan calon istrinya menderita seperti itu. kelalaian namanya...bukankah impiannya selama ini hanya untuk Nunew, lelaki manis yang menjerat hatinya itu.

"Nunew sudah tidak tinggal di sini, kata Phi Max...Nunew tinggal bersama Presdir Panich, dia sangat-sangat-sangaat tampan! Aku memiliki fotonya!" Serunya riang sembari mengeluarkan gadget terbaru pemberian Max.

"APAA!"

"Yack! kau berteriak padaku?!"

"Mengapa kau tak mengatakannya dari tadi?! Hah!."

"Kau yang tak bertanya!"

"Aish benar benar!"

.

.

.

.

"Hei Kau Zeepruk panich! Keluarrr!"

"Mungkin presdir Panich sedang tidur."

"Benarkah?."

Tutor  mengernyit sesaat sembari mengetuk-ngetukkan jarinya di dagu. Ada benarnya juga ucapan Yim, mengingat malam sudah menunjukkan pukul 11 malam.

"Si brengsek itu, benar-benar membawa kabur calon istriku."

"Apa?" Seru Yim.

"Tidak!" Dengusnya. Ia makin kesal kala mengingat kejadian beberapa hari lalu di super market, mata dan kepalanya dengan jelas menyaksikan Lelaki itu menyentuh Nunew dengan Possesive, terlebih iapun tak dapat berbuat apa-apa karna bodyguard yang menahannya.

"Ayo pulang saja paman."

"Tidak! Aku memiliki cara untuk memancingnya keluar!." Tutor  berlari cepat ke mobilnya, dan terkekeh keras begitu menekan tombol keramat milik mesin berat itu.

Tak ayal lagi...sirine rusuh itupun melengking, memekakkan telinga.

"ZEEPRUK...KELUAAARR KAU!" Teriaknya dengan microphone diiringi sirine milkinya.

"ZEEPRUK PANICH...KELUAAARR KAU!."

Zee terbangun dan mengumpat keras begitu mendengar suara gaduh diluar rumahnya, dengan gusar ia beranjak dari ranjang dan menyibak kasar tirainya.

A winter story (remake ff cupid's kyumin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang