.
"Nghh~."
Mata itu terpejam, meresapi sengatan nikmat dari organ kenyal yang kini meruam bagian belakang telinganya. Sesekali ia memekik lemah begitu Zee dengan sengaja menggigit dan menyesapnya, menyisakan spot merah kontras pada kulit putihnya.
"Nikmat eum?." Bisik Zee tanpa mengakihiri jilatan basahnya, sebelah tangannya begitu lihai melepas 3 kancing piyama Nunew, sedikit menyingkapnya memperlihatkan nipple pink kecoklatan yang telah mencuat tegang.
Zee merunduk, menjilat penuh ujung mutiara lembut tersebut hingga sepenuhnya basah karena saliva. Seringaian tajamnya tiba-tiba saja terbentuk kala menyadari lelaki cantik dalam rengkuhanya tampak hebat menggigil dan mendesah sensual.
"Ah...Ahnn~..aah Hiaa."
"Cantik." Zee makin liar mencumbu dada berisi itu, jantungnya tak pernah berhenti berdetak liar mendengar lenguhan menggoda itu, desahan Nunew terlampau hebat membakar hasratnya.
Zee tak bisa menahannya lagi, nafasnya terlalu memburu menatap pahatan molek penuh kilap peluh itu. sebelah tangannya menyusup ke bawah punggung Nunew, meraba dan sedikit menekannya...memberi sedikit rangsangan lembut di area tersebut. Dan benar saja...Nunew tampak menyukainya, berulang kali lelaki mungil itu melenguh nikmat meminta Zee menggelitik lebih intens bagian punggungnya.
.
.
"Nnh~ Hiaa..."
Dijilatnya sepanjang garis rusuk itu bahkan Zee tak segan-segan menghisapnya kuat, memperjelas bekas hickey yang baru kemarin dibuatnya.
"Ah!."
Nunew memekik keras, merasakan denyut ngilu dari serangan bibir merah itu. berulang kali ia mencakar lengan Zee yang memenjarakannya, berusaha melampiaskan semua rasa nyeri berbaur nikmat dari cumbuan lelaki tampan itu.
.
.
"Nnh~ sakit hia.!." Nunew tidak tahan, ia memaksa bangkit dan memukul-mukul bahu Zee, begitu lelaki tampannya menggigit dan menghisap kuat perut bawahnya. Sungguh itu benar-benar membuatnya terkejut karena sakit.
Sementara Zee hanya mengulas senyum melihat hickey merah terang di perut mulus itu, dan makin terkekeh menyadari spot merah tersebut akan sulit hilang selama 1 minggu kedepan...maybe.
"Hia! K—kau ingin menggigitku? Aisshh Apa ini?." Gerutu Nunew sembari mengusap-usap bekas gigitan Zee, berharap spot merah tersebut itu lenyap dari perutnya, tapi percuma saja...hickey itu benar-benar terpatri merah bahkan nyaris berdarah...ah, apa yang salah dengan Zee malam ini? ganas sekali. Pikirnya.
"Kenapa? Sangat cantik bukan?." Zee menatap gemas Nunew yang masih mengusap-usap perutnya, sesaat ia menggenggam kedua tangan lentik itu, membawanya ke sisi tubuh Nunew dan mengecup hickey di perut itu bertubi-tubi.
"Cantik? Ini tidak bisa hilang Hia."
"Memang itu yang kuinginkan, kau milikku Nhu." Bisiknya lembut, dan kembali menjilat perut Nunew berusaha menyamarkan rasa nyeri itu dengan belaian lidah hangatnya.
Nunew menunduk tersipu. "Kau akan membuat baby takut jika menggigitnya seperti itu." Ujar Nunew di tengah kikikkan gelinya, jemari lentiknya membelai surai hitam Zee yang masih menjilat dan mengecupi perut mulusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A winter story (remake ff cupid's kyumin)
RomanceRemake dari ff cupid's kyumin yang berjudul sama