WATTDEE THUKHON!!
PERHATIKAN DESKRIPSI+TAG YA.
SALAH LAPAK HARAP MINGGAT.
[JD MPREG]
=••=
“Hei, sayang...” Barat mencoba mendekap laki-laki mungilnya yang sedang ngambek itu.
Setelah kejadian tadi, Barat dan Natha ke lantai atas ruangannya. Natha mengerucutkan bibirnya, sembari menghentak-hentakkan kakinya membuat Barat terkekeh gemas.
“Thaca,” panggil Barat sembari meraih tangan istrinya namun di tepis kasar.
Natha melotot tajam membuat Barat speechless akan hal itu, sangat lucu. “Kamu kenapa?” tanya Barat sembari terkekeh melihat tingkah Natha yang saat sudah sampai ruangannya langsung duduk di kursi kebanggaan Barat.
“Bacot!” ketua Natha membuat Barat mendekat ke arahnya.
Natha yang hanya diam, sementara Barat memeluk Natha dengan erat. “Kenapa, hm? Marah sama yang tadi? Masih kesel, sayangnya mas?”
“Kamu beneran hamilin dia gak?!” tanya Natha masih dengan kerucutan bibirnya dan alis yang mengkerut marah.
Ah sial, kesayangan Barat sangatlah lucu kali ini. “Mas berani sumpah di depan kamu kalau mas cuman ngehamilin kamu, sayang. Cuman lubang kamu yang mas celup,” balas Barat membuat wajah Natha berubah memerah.
“Ih apaansih! Pergi sana jauh-jauh!!!!” usir Natha sembari mendorong kedua bahu suaminya, ia tersipu malu.
“Mas, kenapa ngejauh???” tanya Natha sedih saat Barat mundur karena dorongan nya.
Barat menggeleng heran. “Kan kamu yang—”
Ucapan Barat terpotong karena Natha lebih dulu merengek. “KAMU UDAH GAK SAYANG AKU KAN?! KENAPAAA NGEJAUHHH, MAS UDAH GAK SAYANG AKU!!” rengeknya membuat Barat langsung menggendong si mungil.Entah kenapa, Natha malah menangis seperti bayi dalam gendongan Barat. Ia mengelus halus punggung Natha yang bergetar, cukup mengejutkan saat Natha benar-benar menangis, mungkin suasana hatinya sedang tidak baik.
“M—mas,” gumam Natha di dekat telinga Barat. “Apa, sayang?” tanya Barat lembut.
“Ade mau permen kapas, hiks!” balas Natha sembari menangis.
“Iya sayang iya, kalau mau ayo beli. Gausah nangis, ayo beli?” Barat khawatir saat Natha malah menangis, ia langsung membawa Natha ke lift untuk menuju lantai dasar.
Saat sudah sampai di lantai bawah, Barat bersama Natha di gendongannya menuju lobby untuk mencari permen kapas. Natha mengintip sedikit dari bahu Barat, ia teringat sesuatu.
“Aku gamau permen kapas yang ada disini, mau yang di dekat alun-alun!!” rengeknya membuat Barat mengelus kembali punggung kecil itu.
“Gamau yang deket, hm? Mau yang jauh ke alun-alun biar sekalian jalan-jalan?” tanya Barat sembari membuka pintu mobil untuk mendudukkan Natha di kursi penumpang depan.
Natha tidak mau di lepas, membuat Barat bingung. “Gamau duduk disini, mau duduk di pangkuan kamu. Gak boleh ya?”
Barat menghela nafas sedikit, ia langsung membawa Natha ke kursi pengemudi. Posisi sekarang, Natha berada di atas Barat seperti posisi Barat menggendong Natha tadi.
Sebenernya berbahaya, namun dengan profesional. Barat mengemudi dengan Natha yang berada di atasnya seperti anak koala yang sedang merindukan ibunya.
“Mas, aku ganggu waktu kerjanya ya?” tanya Natha membuat Barat menggeleng. “Gak papa, asal kamu gak nangis.”
=••=
“hoek?!” Natha menutup seluruh mulutnya saat rasa mual menyeruak.
Barat langsung menoleh, ia langsung mengambil jajanan yang ada di tangan Natha dan menaruhnya terlebih dahulu. Ia langsung mewadahkan tangannya di depan mulut Natha.
“Pusing, hoek?!” ujar Natha sembari ingin muntah lagi, namun tidak keluar apapun.
Barat khawatir, ia langsung meninggalkan semua jajanan yang Natha beli. Dan langsung menggendong Natha ala bridal style ke mobil.
“Pusing, mas..” Natha bergumam sembari memejamkan matanya.
“Ke rumah sakit kita, sayang. Tahan ya,” ujar Barat di akhiri kecupan untuk menenangkan Natha.
Setelah 20 menit, mereka sampai di rumah sakit. Saat berkonsultasi kepada dokter, dokter itu menyarankan ke lantai dua dimana ada dokter kandungan disana. Mereka berdua menuju lantai dua, dimana Natha yang sudah lemas membuat Barat ingin menghancurkan rumah sakit ini sekarang juga.
BRAK
Barat membuka pintu ruang kandungan degan kasar, membuat dokter disana terkejut. “Dok cepet urus istri saya!” sentak Barat langsung menidurkan Natha di brankar.
“Kita USG saja ya? Biar tahu apa penyebab yang pasti,” tanya Dokter itu di beri anggukan oleh Barat.
Setelah beberapa menit, dokter kembali mengulangi USG itu untuk memastikan apa yang ia lihat. Namun berkali-kali ia ulangi, hasilnya tetap sama.
“Ada apa?” tanya Barat saat mengamati ekspresi wajah dokter itu yang sepertinya terkejut.
Dokter itu mengarahkan alat USG ke suatu titik. “Coba mas lihat, ini seperti apa?” tanya dokter itu.
“Darah itu mah,” balas Bara membuat dokter itu tersenyum.
“Di dalam sini ada janin yang masih muda, Mas.”
=••=
NATHA HAMIL?
HAYO SIAPA YG BAKAL PUNYA DUA BAYI?!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
[JOONGDUNK] TOUCH ME, DADDY!
Teen Fiction! 𝐌 𝐏 𝐑 𝐄 𝐆! ! 𝐁 𝐗 𝐁 ! Konsonan langit yang meredup kala semuanya berteriak "harus" perjodohan gila macam apa ini?! Laki-laki dan laki-laki mana bisa? Bisa, jika semua sudah berkehendak. Sesosok bayi mungil yang akan menjadi penerang bagi...