(3)

801 99 25
                                    





Haii semuanya...





Selamat membaca...

Jaemin menghela nafas dengan berat setelah memuntahkan semua makanan yang ada di dalam perutnya, dengan raut wajah lelah bercampur marah Jaemin mengingat kejadian beberapa waktu lalu.

sambil memegang perutnya Jaemin berusaha agar dirinya tidak muntah lagi, perlahan Jaemin berdiri lalu berjalan ke arah wastafel, Jaemin menghidupkan keran air lalu mencuci tangannya dengan kasar sambil melihat pantulan wajahnya yang tampak kacau setelah memuntahkan semua makanannya ke dalam closet.

Jaemin mengeratkan giginya "Menjijikkan" Ucap Jaemin lalu berjalan ke arah luar kamar mandi.

Jaemin berdecak kesal saat melihat Heejin ada di depan pintu kamarnya "Apa yang terjadi?" Tanya Heejin dengan raut wajahnya yang sangat khawatir.

"Bukan urusanmu" Ucap Jaemin ketus lalu
berjalan ke arah tempat tidurnya.

Jaemin membaringkan badannya yang kini semuanya terasa sakit, kepalanya pusing dan badannya menggigil, Jaemin memiringkan badannya membelakangi Heejin yang sedang berdiri lalu menarik selimut untuk menutupi badannya yang terasa dingin, tiba-tiba dia mengingat semuanya, semua hal yang membuat Jaemin menjadi seperti ini, rasa trauma itu muncul kembali.

"Bisakah kau keluar? Aku ingin sendiri" Ucap Jaemin tanpa melihat ke arah Heejin yang masih ada di dalam kamarnya.
Heejin yang tidak tahu apa yang terjadi dengan Jaemin memilih untuk menuruti permintaan Jaemin tanpa berkata apapun, walaupun dirinya sangat khawatir dengan Jaemin.

Heejin menutup pintu kamar Jaemin dengan perlahan lalu berjalan ke arah kamarnya.
Sedangkan di dalam kamar kini Jaemin menangis dalam diam, Jaemin merasa benar-benar lelah hidup sebagai seorang omega, kejadian menyakitkan beberapa tahun lalu berputar dalam ingatan Jaemin, dirinya sangat takut kejadian di masa lalu akan terulang kembali.

"Aku benci Alpha perempuan... mereka lebih tidak manusiawi jika jatuh cinta..."

.
.
.

Malam semakin larut Ryujin duduk di rooftop apatonya, sebatang rokok yang terselip di antara jarinya, Ryujin mengingat kembali kejadian yang terjadi beberapa waktu lalu.

Ryujin terbakar api cemburu hingga dia nekat mencium Jaemin di depan Nancy, tetapi bukan itu yang membuat Ryujin menjadi seperti ini, respon Jaemin seperti orang yang tiba-tiba tercabut nyawanya yang membuat Ryujin bertanya-tanya.

"Benar-benar merepotkan jika jatuh cinta itu hanya sekali, apalagi ini dengan seseorang yang terlihat sangat membenciku" Ryujin berdecak kesal lalu kembali menghisap batang rokok yang terselip di antara jarinya.

"Di sini rupanya" Ucap Hyunjin yang berjalan ke arah Ryujin.
Hyunjin menghela nafas setelah duduk di samping Ryujin, di tangannya terdapat sekantong plastik yang berisi beberapa snack dan juga dua botol minuman soda.
Ryujin hanya melirik sekilas ke arah Hyunjin lalu berdecak kesal hingga membuat Hyunjin melotot karena respon Ryujin yang tidak bersahabat.

"Makan ini, aku sudah membelikannya untukmu, aku tahu kau belum makan, setidaknya ini bisa mengganjal perutmu"

"Aku tidak lapar" Ucap Ryujin ketus.

"Besok saja lagi dipikirkan, jika kau ingin memperkosa nya aku akan membantumu untuk menculiknya, tapi setelah itu aku yang gantian mencicipinya" Ucap Hyunjin dengan tersenyum lebar sambil memberikan satu bungkus snack kepada Ryujin, sedangkan Ryujin menatap Hyunjin
dengan tatapan membunuh.

Dengan kasar Ryujin mengambil snack itu "Nasib baik kau adalah sahabatku, kalau tidak.." Ryujin membuat gestur memotong leher sambil melotot ke arah Hyunjin.

Hate You!  [Ryujin x Jaemin] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang