Setelah beberapa minggu penuh ketegangan dan bahaya, malam itu terasa berbeda bagi Vanca Rixia. Istana tampak tenang, seolah-olah semua intrik dan ancaman sejenak sirna, memberi kesempatan bagi para penghuninya untuk merasakan sedikit kedamaian. Rian, yang telah menjadi sosok penting dalam hidup Vanca, mengundangnya untuk menghabiskan malam di taman istana.
Vanca berjalan menuju taman dengan hati yang berdebar, tak sepenuhnya tahu apa yang akan terjadi, tetapi dia tahu bahwa di sisi Rian, dia merasa aman. Taman istana diterangi oleh cahaya rembulan yang lembut, menciptakan suasana yang begitu indah, seolah-olah seluruh alam berkonspirasi untuk menciptakan momen magis.
Ketika sampai di taman, Vanca melihat Rian menunggunya di bawah pohon besar, memandang langit penuh bintang dengan tatapan tenang. Pangeran itu terlihat damai, berbeda dari biasanya, dan senyumnya mengisyaratkan ketulusan yang membuat Vanca merasa hangat.
"Vanca," panggil Rian dengan lembut. "Mari duduk di sini."
Vanca duduk di sampingnya, merasakan kehangatan yang mengalir di antara mereka. Keduanya terdiam sejenak, membiarkan keheningan menjadi bahasa mereka.
"Aku merasa seperti bisa melupakan semua masalah saat bersamamu," kata Rian akhirnya, menatap Vanca dengan sorot mata yang dalam. "Kau tahu? Aku selalu merasa terjebak dalam kehidupan istana, di balik semua aturan dan peran yang harus aku mainkan. Namun, sejak kau datang... hidupku terasa berbeda."
Vanca merasa pipinya memerah, mendengar kata-kata yang keluar dari hati Rian. Selama ini, dia hanya berusaha untuk melindungi sang pangeran, tetapi entah bagaimana, perasaan di dalam hatinya telah tumbuh lebih dari sekadar tugas atau tanggung jawab. Malam itu, dia menyadari bahwa di balik semua intrik dan perjuangan, ada sesuatu yang jauh lebih dalam yang ingin dia lindungi.
"Rian... Aku juga merasa begitu," balas Vanca pelan. "Kehadiranku di sini awalnya hanyalah takdir yang tak pernah aku duga. Tetapi sekarang, aku merasa ada alasan yang membuatku ingin berada di sisimu, apapun yang terjadi."
Mereka berdua terdiam lagi, tetapi kali ini keheningan terasa penuh makna. Vanca bisa merasakan detak jantungnya yang semakin cepat saat Rian mendekat, dan saat tangan Rian dengan lembut menyentuh tangannya, dia tahu bahwa perasaannya sudah tidak bisa lagi disembunyikan.
"Mungkin terdengar gila," lanjut Rian, dengan suara yang sedikit bergetar. "Tetapi, aku ingin kau tetap di sisiku. Bukan sebagai pelindung, bukan sebagai rakyat kerajaan... tapi sebagai seseorang yang aku... aku cintai."
Hati Vanca bergetar mendengar pengakuan itu. Di bawah langit berbintang, di bawah saksi cahaya rembulan, Vanca membalas tatapan Rian dengan perasaan yang sama. Dengan lembut, dia mengangguk, menyampaikan perasaannya tanpa perlu kata-kata.
Rian tersenyum, dan tanpa ragu lagi, ia menarik Vanca dalam pelukan hangat. Di tengah malam yang sepi, mereka berbagi momen yang tak terlupakan, momen yang mengukir janji untuk bersama dan mendukung satu sama lain, apa pun yang akan terjadi di masa depan.
Malam itu, di bawah cahaya bintang, Vanca dan Rian menyadari bahwa mereka telah menemukan satu sama lain dalam kekacauan dunia yang penuh intrik. Di tengah semua ancaman dan bahaya yang akan mereka hadapi, mereka telah menemukan tempat berlindung, di hati masing-masing.
-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_
sejujurnya ini cerita pindahan dari PDF 😭😭
sebelum aku punya Wattpad aku nulis di WPS TXT anjir 😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Kerajaan Takdir: Petualangan Harem Vanca
Fantasygatau mau bikin deskripsi:( Judul: "Kerajaan Takdir: Petualangan Harem Vanca Rixia" Sinopsis: Vanca Rixia adalah seorang pemuda biasa yang kecanduan Royal Love Reign, sebuah otome game populer berlatar kerajaan penuh intrik dan romansa. Saat terbang...