Setelah malam yang damai di taman bareng Rian, Vanca ngerasa energinya terisi penuh lagi. Tapi, dia juga tahu kalau istirahat itu cuma sebentar. Bayangan Gelap masih jadi ancaman di kerajaan, dan dia harus tetap fokus untuk melindungi Rian dan bongkar siapa aja penyusup di istana.
Keesokan paginya, Rian ngumpulin para pejabat penting buat diskusi soal rencana keamanan, setelah Vanca dapet info dari Adriel tentang serangan yang bakal datang. Vanca berdiri di belakang Rian dengan wajah serius, memperhatiin setiap orang di ruangan itu. Beberapa pejabat kelihatan tenang, tapi ada juga yang kayaknya gelisah. Mungkin salah satu dari mereka adalah mata-mata yang Adriel maksud?
Setelah pertemuan selesai, Vanca mutusin buat ngobrol langsung sama Adriel di lorong yang sepi.
"Adriel, aku butuh info lebih banyak soal rencana Bayangan Gelap," kata Vanca sambil menahan napas. "Kita harus hentikan mereka sebelum terlambat."
Adriel ngangguk, mikir sejenak. "Aku dapet info baru. Mereka rencananya bakal nyerang waktu pesta perayaan kerajaan. Semua tamu penting bakal hadir, dan itu momen yang pas buat mereka bikin kekacauan."
Vanca ngerasa jantungnya deg-degan. "Kalau gitu, kita gak punya banyak waktu. Kamu tahu siapa pemimpin mereka?"
Adriel natap Vanca dengan sorot mata tajam. "Pemimpin mereka dikenal sebagai 'Raja Bayangan'. Sosok misterius yang gerak di balik layar. Sayangnya, identitas aslinya masih belum ketahuan."
Vanca angguk sambil ngerasa sedikit frustrasi tapi makin bertekad. "Oke, kita bakal tingkatin keamanan saat pesta. Dan Rian harus tahu soal ini."
---
Waktu malam tiba, Vanca cerita ke Rian semua info yang dia dapet dari Adriel. Rian dengerin dengan serius, ekspresinya tegang.
"Kalau bener mereka bakal nyerang waktu perayaan, kita harus siapkan penjagaan ekstra. Aku bakal pastiin semua tamu diperiksa ketat," kata Rian sambil tatap Vanca. "Dan kamu, Vanca... aku mau kamu tetap di sisiku. Aku gak bisa bayangin kalau sesuatu terjadi sama kamu."
Perhatian Rian bikin Vanca diam sejenak. Di satu sisi, dia seneng ada yang peduli, tapi di sisi lain, dia tahu bahaya selalu ngintai kalau dia di sisi Rian. Tapi, Vanca udah mutusin bakal jagain Rian apapun yang terjadi.
---
Hari perayaan akhirnya tiba. Istana penuh tamu bangsawan berpakaian mewah, dan suasana terasa meriah. Tapi di balik semua itu, Vanca ngerasa ketegangan di udara. Dia dan Adriel terus mantau setiap sudut ruangan, waspada sama setiap gerakan mencurigakan.
Tiba-tiba, ada teriakan dari salah satu penjaga di pintu utama. Suara itu bikin semua orang langsung perhatian. Beberapa penjaga langsung bergegas ke arah suara itu, tapi sebelum mereka sampai, sekelompok pria berpakaian serba hitam udah menyerbu masuk, dengan senjata tajam di tangan.
Bayangan Gelap akhirnya muncul.
Kekacauan terjadi. Para tamu panik berlarian, sementara penjaga istana berusaha lindungi mereka dari serangan penyusup. Vanca langsung lari ke arah Rian, yang masih berdiri dengan tatapan tenang.
"Vanca, hati-hati. Kita hadapi mereka bareng," kata Rian dengan tegas.
Vanca angguk dan rasain semangat yang berkobar. Bersama Rian, dia ngeluarin pedangnya dan mulai ngelawan para penyusup yang serang dengan brutal. Meski jumlah mereka banyak, Vanca gak gentar, apalagi karena dia tahu dia berjuang buat lindungi orang yang penting buat dia.
Satu per satu penyusup berhasil mereka kalahkan, tapi Vanca sadar ada satu pria yang kelihatan lebih kuat dan gesit dari yang lain. Pria itu pake jubah hitam yang bikin dia kayak bayangan, dan gerakannya susah ditebak.
Adriel, yang juga lagi bertarung di dekat mereka, natap pria itu dengan penuh kebencian. "Itu dia... salah satu pemimpin mereka," bisiknya ke Vanca.
Vanca langsung terpacu. Dengan tekad yang berkobar, dia dekati pria itu, dan pertarungan sengit pun dimulai. Pria itu punya kemampuan yang luar biasa, setiap serangannya tajam dan terukur. Tapi, Vanca berhasil nahan semua serangan itu dengan gesit.
Di tengah pertarungan, pria itu tertawa kecil. "Gak nyangka ada bangsawan rendahan yang bisa bertarung sehebat ini."
Vanca gak jawab. Dia fokus sepenuhnya, nyari celah buat nyerang balik. Setelah beberapa menit bertarung sengit, akhirnya Vanca berhasil nyudutin pria itu. Tapi, sebelum dia bisa ngalahin, pria itu langsung menghilang ke dalam bayangan, ninggalin jejak samar yang gak bisa ditelusuri.
Pertarungan pun selesai, tapi ancaman Bayangan Gelap belum usai. Meski mereka berhasil lindungi Rian dan tamu, Vanca tahu ini baru awal. Bayangan Gelap masih punya kekuatan besar yang tersembunyi, dan pasti mereka bakal balik lagi.
Setelah semua orang mulai tenang, Vanca mendekati Rian yang natap dia dengan tatapan penuh syukur.
"Kamu nyelamatin semua orang malam ini, Vanca. Aku gak tahu apa yang bakal terjadi kalau gak ada kamu," kata Rian, genggam tangan Vanca erat.
Vanca senyum kecil meski hatinya masih khawatir. "Kita cuma menang untuk malam ini, Pangeran. Ancaman mereka masih ada, dan aku yakin mereka bakal datang lagi."
Rian angguk. "Aku tahu. Tapi, dengan kamu di sisiku, aku ngerasa kita bisa hadapin apapun yang bakal datang."
Malam itu, meskipun Vanca berhasil lewatin ujian berat, dia tahu kalau perjalanannya masih panjang. Bayangan Gelap masih ngintai, dan mereka harus tetap waspada setiap saat. Tapi, di tengah semua kekacauan ini, Vanca ngerasa dia punya tujuan yang jelas-melindungi Rian dan kerajaan dari segala ancaman, apapun risikonya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kerajaan Takdir: Petualangan Harem Vanca
Fantasigatau mau bikin deskripsi:( Judul: "Kerajaan Takdir: Petualangan Harem Vanca Rixia" Sinopsis: Vanca Rixia adalah seorang pemuda biasa yang kecanduan Royal Love Reign, sebuah otome game populer berlatar kerajaan penuh intrik dan romansa. Saat terbang...