Kisah Amel yang datang ke rumah sahabatnya ketika acara ulang tahun. Malam itu hanya ada beberapa tamu undangan, teman dekat dari Vivi. Termasuk dirinya.
Amel datang menggunakan dress ketat berwarna hitam bermodel kemben. Sehingga tubuhnya hanya di tutupi dari dada sampai paha saja.
Tidak lupa Amel membawa bingkisan kado untuk Vivi. Acara berlangsung meriah. Mereka bersenang senang bersama.
Rumah Vivi luas. Dan memiliki tiga lantai. Kedua orang tua Vivi berada di luar negri sehingga mereka bebas melakukan apapun.
Mereka minum minuman alkohol, merokok. Dan berpasang pasangan. Musik menuntun mereka untuk berpesta malam itu.
Amel santai memainkan ponselnya dan memegang gelas berisi bir. Ia tidak bisa minum alkohol kadar tinggi. Karena sangat cepat tumbang.
"Mel, berenang yok!" ajak Vivi yang sudah siap menggunakan bikini super seksi.
Amel menggeleng. "Nggak, ah. Aku nggak bawa baju ganti. Nanti pulang gimana?"
"Siapa yang nyuruh kamu pulang? Tidur di sinilah!" Vivi mengambil gelas berisi bir milik Amel dan meneguknya. "Nyokap kamu udah nitip omongan ke aku."
Amel memutarkan bola matanya malas. "Ck! Apaan sih."
"Udah, pokoknya kamu tidur di sini. Titik." Vivi meninggalkan Amel di sofa. Ia menyusul teman teman yang lain ke kolam renang.
Keluarga Vivi dan Amel adalah patner bisnis. Mereka sama sama keluarga kaya raya, yang tidak akan pernah habis hartanya. Sama sama anak tunggal. Segalanya mereka miliki.
Ah! Ada satu yang tidak di miliki Amel.
Vivi memiliki kekasih, dan Amel tidak. Wanita berusia dua puluh satu tahun itu jomblo sudah hampir dua tahun lamanya.
Amel belum memiliki ketertarikan dalam hal itu. Apalagi, trauma di masalalu yang belum ia lupakan.
Sedang asik bermain game di ponselnya, langkah seorang terdengar di sebrang tempatnya duduk.
Mata Amel melihat ke arah sana, dan mendapati Vero kekasih dari Vivi yang sepertinya baru datang.
"Tuh, pacarmu di sana." Amel menunjuk ke arah kolam renang.
Vero seorang penerus perusahaan keluarganya yang juga orang ternama. Circle mereka bukan orang sembarangan.
Vero hanya diam dan duduk di sebrang sofa di tempat yang sama bersama Amel. Ia melonggarkan dasi di lehernya yang terasa sesak.
Amel kembali fokus pada gamenya. Posisi duduk Amel mengangkat kedua kakinya di sofa dengan, dengan pinggang meliuk. Sehingga bokong sintalnya timbul karena dress ketat yang ia pakai.
"Ahh!" Amel menjerit kesal karena kalah.
Vero melirik ke arah Amel, merasa terganggu dengan suara seperti itu.
"Sayang! Kamu udah dateng?" Vivi kembali dengan keadaan basah kuyup. Ia langsung memeluk Vero dan menyosor bibir kekasihnya.
"Fuck! Kenapa harus di depan aku, sih?!" Amel merasa jengkel, bangkit dari duduknya dan meninggalkan mereka berdua.
•••
Karena banyak permainan yang di lakukan, akhirnya Amel terpaksa meminum alkohol yang berat karena paksaan teman temannya.
Entah berapa gelas yang ia teguk, akhirnya Amel tumbang di salah satu kursi di pinggir kolam renang.
Suasana mulai sepi, karena teman teman mereka mulai pulang.
Hingga tersisa Amel sendirian di sana, dalam keadaan mabuk.
Tiba tiba, tubuh Amel di angkat seseorang ala bridal. Ia tidak tahu siapa orang itu, sebab ia tidak bisa membuka matanya karena begitu pusing dan mengantuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEX In The City
RomanceWARNING 21+ ONLY‼️🔞 HATI HATI JADI BASAH💦 Banyak cerita dengan judul berbeda-beda. Berisi adegan seksual, kekerasan, dan lain sebagainya. Hanya fiktif belaka, silahkan menjauh, jika tidak suka dengan cerita ini🙏🏻