... 🖊
"Good morning mommy" sapa putri kecil bermata bulat dengan suaranya yang lembut itu.
"Good morning honey" jawab sang mommy yang baru saja keluar dari kamar dan hendak menghampiri sang putri yang lebih dulu mendatanginya.
Cio adalah anak yang sangat mandiri dan tidak meminta untuk dilayani dalam kesehariannya, putri kecil itu selalu berusaha bangun pagi sendiri dan membantu menyiapkan segala keperluannya dibantu oleh pengasuhnya yaitu bibi Jang.
Meskipun sang mommy selalu mengatakan untuk menunggu namun Cio selalu berhasil selesai lebih dulu sebelum sang mommy tiba untuk membantunya.
"Anak mommy cantik sekali, apakah pagi ini ada ekstra tari nak?" Tanya Akasia merapikan seragam yang dipakai sang putri.
"Ada mommy, pagi ini Cio akan berlatih untuk persiapan acara bulan depan di sekolah"
"Katakan pada miss untuk mengirim semua jadwal penampilan putri cantik mommy ini nee" ucap Akasia mencolek hidung mungil putri kecilnya itu.
"Tentu saja mommy, Cio akan mengatakannya pada miss karena mommy harus duduk paling depan menyaksikan penampilan Cio"
"Siap tuan putri"
"Ayo kita turun, mommy sudah membuatkan banana smoothies untuk cantiknya daddy ini"
"Hihi,,, thank you mommy"
"Anytime sayang"
Dua cantik tuan Gong itu bergandengan tangan dan turun ke lantai satu untuk sarapan bersama sebelum keduanya kembali beraktivitas rutin seperti biasanya.
Namun senyum keduanya hilang saat dua wanita dewasa tengah berdiri dengan melipat kedua tangannya dan berdiri di ujung tangga arah Akasia dan Cio turun.
Dengan perlahan Akasia melanjutkan langkahnya dan meminta sang putri untuk berpindah ke sisi kirinya.
"Selamat pagi nyonya" sapa Akasia pada salah satu wanita paruh baya yang sejak tadi menatapnya sinis.
"Aku tidak ingin berbasa-basi, kapan kalian berdua pergi dari Mansion ini?
Dan kembalikan semua harta oppa pada kami" ucap salah satu wanita yang merupakan adik dari sang suami."Mommy" cicit Cio ketakutan lalu bersembunyi dibelakang badan sang mommy.
"Maaf nona, saya tidak bisa melakukan apa yang anda minta.
Karena semua ini adalah milik saya dan putri kami Cio" jawab Akasia dengan sedikit keberanian dan kembali melangkah untuk menuruni tangga dengan penuh hati-hati karena dua wanita tersebut bisa saja berbuat hal yang tidak dia inginkan ketika dirinya masih diatas."Apa kamu bilang?
Milikmu??""Heh j*lang, kau hanya gadis desa yang dipelihara oleh oppa karena dia kasihan padamu tidak lebih!!
Hanya karena kau sudah ditiduri oleh oppa bukan berarti kau bisa merebut semua yang oppa miliki b*doh!!!""Meskipun saya peliharaan tuan Gong, namun secara hukum saya adalah istri sahnya nona. Jadi saya yang berhak atas semua harta tuan Gong sesuai dengan surat wasiat yang diberikan untuk saya"
"Berani sekali kau!!" Teriak wanita muda itu dengan mengayunkan tangannya ingin menampar Akasia yang baru saja membantah ucapannya.
Namun wanita cantik itu berhasil menepisnya dan melawan usaha yang ingin menarik rambutnya seperti sebelumnya saat mereka datang beberapa minggu yang lalu.
Melihat putrinya kesulitan melumpuhkan Akasia, dengan cepat nyonya Gong justru mendorong tubuh Akasia hingga terjatuh dan menindih tubuh mungil sang putri.
Melihat dirinya jatuh, wanita yang merupakan adik iparnya tersebut menarik rambutnya dan berusaha untuk menyeretnya dibantu oleh sang mertua.
"Mommy,,,, tolong" teriak Cio saat melihat sang mommy disiksa oleh dua wanita yang selalu datang dan menyakiti sang mommy untuk kesekian kalinya.
Akhirnya beberapa penjaga Mansion datang setelah mendengar teriakan sang nona kecil dan menolong Akasia yang sedang diseret hingga kepalanya terbentur lantai tangga saat dua wanita itu menariknya dengan sangat kasar.
"Jangan ikut campur kalian!!!" Bentak nyonya Gong pada penjaga yang berusaha membantu Akasia.
"Anda melukai nyonya kami, tolong lepaskan nyonya Sia" ucap salah satu penjaga yang akhirnya berhasil menolong Akasia dari cengkeraman dua wanita itu.
"Kali ini kau selamat br*ngsek, tapi lihat saja aku tidak akan melepaskanmu setelah ini.
Sebelum kau benar-benar pergi dari Mansion ini j*lang!!!" Teriak sang adik ipar."Mommy,,, hiks,,,," Cio menangis sambil memeluk sang mommy yang terluka di salah satu pelipisnya setelah diseret oleh dua wanita kasar tersebut.
"Nyonya maafkan kami karena datang terlambat"
"Kalian tidak bersalah, terima kasih. Kembalilah bekerja" jawab Akasia lalu menggendong sang putri yang menangis tersedu-sedu.
***
"Cepat cari cara lain untuk menyingkirkan j*lang itu!"
"Aku tidak sabar lagi eomma, aku akan meminta bantuan orang lain untuk melemparnya ke jalanan" ucap adik dari tuan Gong tersebut.
"Tagihan judi suamiku sudah menumpuk eomma, aku membutuhkan banyak uang untuk menghindari apartement kami disita oleh rentenir g*la itu"
"Dan jalan satu-satunya hanya dengan merampas kembali harta oppa dari wanita si*lan itu eomma"
"Jangan banyak rencana dan bicara b*doh. Lakukan segera, pakai otakmu itu" ucap nyonya Gong mendorong kepala sang putri yang terus mengumpat tetapi selalu gagal mengurusi menantu yang sangat dia benci itu.
"Eomma juga ikut berfikir, jangan hanya menuruti semua kemauan g*g*lo mudamu itu"
"Tutup mulutmu anak b*doh!!!" Bentak nyonya Gong pada putrinya itu.
Untuk kesekian kalinya dua wanita itu gagal mendapatkan apa yang mereka inginkan. Meskipun apartement yang mereka tinggali selama ini merupakan pemberian dari Akasia, namun bagi mereka hal itu tidak akan pernah cukup karena uang dan harta lainnya masih di bawah kekuasaan istri dari putra sulung keluarga Gong tersebut.
"Suruh peliharaanmu itu bekerja eomma!!"
"Karena aku sudah tidak memiliki uang untuk membayar orang guna menyingkirkan j*lang itu"
Nyonya Gong melirik kearah sang putri yang sering kali memberi ide konyol dalam semua rencana mereka.
"Jika eomma tidak mau, maka kita akan seperti ini terus dan j*lang itu semakin berjaya diatas penderitaan kita!"
Entah rencana buruk apalagi yang akan mereka pakai untuk menyingkirkan Akasia dan merebut semua harta tuan Gong yang ada dibawah kekuasaan wanita cantik itu.
To be continued,,,,
KAMU SEDANG MEMBACA
Tujuh Tahun (Taekook - GS) (On Going)
Fanfiction⚠️🔞🔞⚠️ Taekook Girl Series #taekook #GS