bab 12

524 75 2
                                    

selamat membaca

"assalamualaikum" ucap Adel dan Daniel masuk kedalam rumah milik Adel

"waalaikumsalam" ucap semaunya dengan Ara yang langsung meloncat kepelukan Adel

"kenapa" tanya Adel memeluk Ara

"kangen tadinya mau kesana tapi kata bang Aran lagi rame jadinya gak jadi" cemberut Ara membuat Adel gemas dan yang lainya hanya terkekeh melihat Ara seperti itu

"buaya bisa cair juga ya" ucap Jessi semuanya tertawa

"biar wlee orang pacar aku aja buaya dingin" ucap Ara dengan nada tengil dan menjulurkan lidah kearah Jessi membuat Jessi kesal

drettt drettt drettt

tiba tiba Aran mendapatkan telpon oleh nomor yang tidak dikenal dan Aran lngsng mengangkatnya

"halo Aran" ucap sang wanita membuat Aran kaget

"hahah jangan kaget gitu, jagain aja adik kesayangan lu itu, dan buat lu dan Adel, bakal banyak tantangan menanti kalian" ucap sang wanita yang langsung mematikan telponnya

"kita kesana sekarang" ucap Adel dengan tatapan kosong lalu mamakai jaketnya

"buat lu ollan floran Daniel sama Lukas, jaga rumah gw dan buat Jessi Freya indah sama Marsha diem sama cowok kalian jaga rumah gw, gw bakal pergi dulu" ucap Adel yang langsung keluar dengan Aran Ariel evano dan duo kerdil Justin dan elo dan mereka langsung menaiki motor mereka masing masing

"kita ikut" tanya Gita

"kalian diem disini bantu jaga rumah ini dan bakal ada yang datang buat bantu kalian" ucap Adel memakai helm lalu Gita dan yang lainya mengangguk

"kalian masuk kita pergi" ucap evano lalu para cewek masuk dan Adel dkk pergi

mereka pun pergi kerumah Chika yang sedikit jauh dengan motor dan jaket mereka di malam hari membuat beberapa gang motor yang sedang roling berhenti saat melihat mereka

Adel dkk telah sampai dirumah Chika dengan menampilkan rumah yang sudah kosong tanpa penghuni

"hahaha udah pergi dia ternyata" ucap Adel

"balik lah, besok kita cari" ucap evano memakai kembali helmnya

"jangan dulu liat ini" ucap Adel sambil mengeluarkan pistol lalu

Dor

"akh" teriak seseorang saat Adel menebak pintu dan ya ada beberapa orang suruhan Chika yang keluar

"untung kita ham pulang duluan kalau pulang kayanya gak bakal olahraga" ucap evano membuat kembali helmnya lalu turun dari motor dengan yng lainya

"buat bang Aran ikut gw dan buat kalian urus mereka" ucap Adel dan Aran mengangguk lalu menaiki motornya

"beresin semuanya tanpa ada yang hidup" ucap Adel lalu pergi dengan Aran dan evano Ariel Justin dan elo tersenyum

"hahah pesta kah" tanya evano melihat dari kanan kiri dan belakang ada 2 mobil yang datang

"hahaha satu sisi satu orang kita pesta" ucap Justin berlari kearah belakang dengan sebuah katana

"hahaha" ketawa Ariel berlari kearah kanan dengan sebuah karambit di tangannya

elo pun berlari dengan dua pisau di tangannya dan dia berlari kearah kiri evano melihat itu ikut mengeluarkan sebuah kapak dari bagasi kantongnya lalu berlari kearah depan

disisi Adel dan Aran yang ternyata kembali kerumah yang sudah dikepung namun tidak ada yang tertangkap karena adanya ollan dkk

"hahaha habis kalian" ucap Adel mengeluarkan katana dana Aran melihat itu tersenyum lalu mengeluarkan sebuah rantai dengan sebuah cerulit dua yang diikat

"hahahaha" katawa Aran berlari dengan Adel dan ollan dkk melihat itu tersenyum dengan Ara yang melihat itu sedikit khawatir"

"gak usah khawatir gitu, Adel itu ketua dan dia lebih jago dari pada yang lainya liat aja" ucap Gita dan Ara mengangguk lalu melihat Adel yang melawan musuh dengan membabi buta dan katawa ketawa dengan Aran

berselang mereka pernah hampir satu setengah jam Ariel evano Justin dan elo baru saja datang

"woy" teriak Adel kapada satu mobil yang supirnya Tidka mau keluar

"halo Del, maaf maaf ya gw bukannya mau berurusan lagi sama elu, ini permintaan temen adik gw dan ya gw juga besok bakal pergi dari indonesia, selesaikan temen dan adiknya apapun caranya makasih udah bantu gw buat bunuh semuanya, gw gak akan ikut campur lagi" ucapnya dan dan ya dia adalah vano keluar dari mobil lalu masuk dan

Dor Dor Dor

Adel menembak Vano

"lu kira setelah lu dan sahabat lu ngebunuh pacar gw, gw bakal maafin gitu aja, kaga, liat aja bakal ada pembantainya yang gw buat" ucap Adel menghampiri Vano yang terbaring

"selamat tinggal" ucap Adel

blush

katana itu tertusuk tepat di jantung Vano
(Vano itu Vivi ya kalau kalian nanya kanapa ada dua, jawabannya beda guys kalau evano eve kalau vano Vivi)

"hahaha banyak mayat gini" ucap evano menendang nendang Mayat mayat

"telpon Okta suruh kesini beresin ini" ucap Adel Aran pun menelpon nya

tak selang 15 menit Okta pun datang dan langsung membereskan mayat mayat yang terbaring totalnya ada 170 mayat

"nakasih bang lumayan isiannya gw jual, buat lu Del besok gw gak kerja mau urus ini dulu ya dadah gw duluan" ucap Okta setelah membawa mayat mayat tersebut lalu pergi

"masuk guys gw mau tidur ngantuk, ran gw izin tidur sama adik lu ya gw mau peluk dia" ucap Adel berlari masuk

"kita juga dah jangan sampai ketinggalan" ucap Aran berlari masuk

"cape" tanya Ara kepada Adel setelah Adel masuk

"cape ay, beres pulang kerja gak istirahat langsung perang" ucap Adel runtuh dalam pelukan Ara

"udah ya semuanya gw mau kamar dulu" ucap Ara semuanya mengangguk

"yuk Del" ajak Ara dan Adel magangguk lalu masuk kedalam kamar disusul yang lainya masuk kedalam kamar masing masing

"Del, kalaupun tes nya bener mamah dan papah bakal Nerima kamu dan menunggu kamu pulang" batin indah lalu masuk kedalam kamar dengan Jessi dan Marsha

dikamar delara

___________________________________________
maaf ya kalau alurnya gak nyambung
maaf juga ya kalau banyak typonya
"
"
"
lanjut bab 13
"
"
"
jangan lupa vote
"
"
"
https://saweria.co/Ganzee

Cinta Pandangan Pertama (Delara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang