#3_Kesalahan itu..._

0 0 0
                                    

       Dika merebahkan tubuhnya dikasurnya. dia pejamkan matanya, tiba-tiba bayangan Lia muncul di otaknya.

(FlashBack ON)

Dika berjalan setengah berlari sambil menenteng 2 es krim ditangannya. Bibitnya tersenyum saat melihat didepan sana ada gadis berseragam SMA sedang duduk sendirian di bangku taman. Dika mempercepat langkahnya.
   "Dika mana sih? katanya suruh nungguin disini tapi nggak datang2. Huft...nyebelin" dumel gadis cantik bertubuh mungil itu.

Tiba-tiba ada tangan yg mengulurkan es krim didepannya.
    "mbak mau es krim mbak? murah lho"
    "maaf mas saya sedang tidak ingin es krim" jawab gadis itu masih sambil memencet-mencet HPnya mencoba menghubungi Dika
    "yakin nih gamau? kalau orangnya aja gimana? mau nggak?"

Dika langsung duduk disamping gadis itu dan tertawa.
    "ihh Dika !! nyebelin nyebelin"
    "aduh sakit Lia,kok dicubit sih hahaha... sorry deh habisnya kamu serius banget sampai nggak sadar aku udah ada disini"
    "kamu tuh yang lama banget,ngapain aja sih? ngepel lantai satu sekolahan ya?"
    "hehe...Aku tadi rapat OSIS dulu,maaf ya. Habisnya dadakan sih"
    "iya iya ketua OSIS yg terhormat. Maklum deh ya yg super sibuk"
    "hahaha cie ngambek. Nih aku punya es krim kesukaan kamu,dimakan gih keburu meleleh" kata Dika sambil mengulurkan sebuah corn eskrim rasa coklat
    " makasih ya Dika,tau aja kamu aku lagi pengen coklat"
    "katanya tadi nggak pengen Bu"
    "hahaha kan kalau ini gratis"

Begitulah.... Lia dan Dika adalah sepasang kekasih yg sangat serasi,2 tahun mereka pacaran,dan mereka saling mendukung dalam berprestasi sejauh ini.
    "Lia kamu tau nggak?"
    "apaan?"
Dika tersenyum sebelum melanjutkan kata-katanya.
    "meskipun kamu itu suka ngambek,suka marah-marah,kaya anak kecil kadang-kadang dan manja haha... tapi aku itu sayang banget sama kamu,kamu itu orang pertama yg ngajarin aku tentang kesederhanaan cinta"

Lia balas tersenyum.
    "makasih Dika,makasih karna kamu udah sayang sama aku dan mau nerima kekuranganku"
    "Kamu inget nggak? dulu waktu sku masih suka gonta-ganti cewek dan sering ngebully kamu,kamu pernah bilang sama aku. Katamu... kalau aku tidak bisa menghargai cinta maka selamanya cinta tidak akan pernah berpihak padaku.Inget nggak?"
    "haha iya aku inget. Habisnya aku sebel sama kamu,kamu yg sok kegantrngan itu,kalau ada yg suka sama kamu langsung dipacarin habis itu ditinggalin"
    "tapi kan aku emang ganteng, halah ngaku aja kamu cemburu kalau aku deket sama banyak cewek,yakan?"
    "nggak Dika,aku itu dulu benci banget sama sifatmu itu"
    "iya deh aku ngaku salah,tapi sekarang udah nggak kok. Aku udah sadar sejak kamu ngomong gitu,sekarang aku cuma sayang sama kamu"
    "makasih ya,kalau bukan karna kamu mungkin sampai sekarang aku masih jadi playboy"
    "iya Dika sama-sama,jangan makasih terus ih,aku jadi besar kepala nanti"
    "hahaha kamu dengerin ya Lia. Pokoknya aku gamau kehilangan kamu,susah tauk ngedapetin cewek sebaik kamu. Pokoknya aku cuma mau nikahnya sama kamu"
    "jangan ngomong kaya gitu Dika,kan nggak ada yg tau takdir kita kedepannya gimana"
    "aku nggak perduli. Pokoknya aku janji !,, aku nggak akan nikah kecuali sama kamu"
    "oh ya? masa? kalau aku yg gamau nikah sama kamu gimana?"
    "yaudah aku nggak akan nikah"
    "oke baiklah aku pegang janji kamu. Ingat lho janji itu hutang haha... Udah sore,pulang yuk nanti aku dicariin ibuk"
    "yaudah ayo aku anterin"

-----
Malam ini Lia terlihat sangat senang,pasaknya sejak acara kelulusan waktu itu,dia tidak pernag lagi ketemu dgn Dika,dan tadi sore tiba-tiba Dika menghubunginya minta ketemu.
Lia sedikit mempercepat langkahnya kearah Dika yg sudah menunggunya dibangku taman.
    "Dika maaf aku telat,tadi macet"
Dika tersenyum lalu Lia duduk disamping Dika.
    "kamu kemana aja sih Dik seminggu ini? kok nggak ada kabar?"
    "aku sibuk"
    "sibuk? sibuk apa? segitu sibuknya sampai gabisa ngabarin aku? padahal sosmed kamu online terus"
    "sibuk ngurusin kuliah,aku mau kuliah diJakarta dan aku mau pindah kesana"

Seketika senyum diwajah Lia langsung hilang.
    "apa? kamu mau pindah ke Jakarta? kenapa nggak pernah cerita sama aku Dik?"
Dika menatap Lia,namun kali ini tatapannya beda. Tatapan itu dingin,tak lagi penuh cinta.
    "Lia sebenaranya akubingin ngomong sesuatu sama kamu"
    "mau ngomong apa?"

Dika menarik nafasnya sejenak, sementara Lia terlihat tegang.
    "Lia,,sepertinya kita nggak bisa sama-sama lagi"
    "apa maksudmu Dika?"
    "ya aku nggak bisa sama kamu lagi,kamu jalan sendiri,aku jalan sendiri"

Mata Lia mulai berkaca-kaca,lidahnya mendadak jadi kelu.
    "kenapa Dika? bukankah selama ini kita baik-baik saja? kenapa tiba-tiba kamu ngomong gitu? apa karna kamu mau pindah ke Jakarta?"
    "bukan hanya soal itu"
    "lalu apa?"

Dika terdiam,dia mengalihkan pandangannya dari Lia.
Sementara ity,air mata Lia sudah mukai mengalir dipipinya.
    "apa ini ada hubungannya sama Lila? apa benar yg orang2 katakan selama ini soal kamu dan Lila? kamu ada hubungan sama adek kelas kita itu?".

Dika masih terdiam,matanya memerah. Sebenarnya dia paling tidak bisa melihat Lia menangis.
    "jawab Dika! itu nggak bener kan?"
    "iya !! itu benar,aku pacaran sama Lila dibelakangmu. Sudah 1 minggu ini"
Rasanya seperti ada ribuan pejang yg menghujam hati Lia.
    "kamu menduakanku?" lirih Lia,suaranya parau
    "aku capek sama kamu Lia,aku capek dgn sifatmu yg suka ngambek dan egois itu. Aku capek lihat kamu selalu marah ketika aku pergi dgn teman-temanku. Aku capek nurutin kamu terus Lia"
    "selama ini kenapa kamu nggak bilang apa-apa soal semua itu? kenapa kamu diem? aku pikir semuanya baik-baik saja"
    "itu karena aku ngalah Lia. Aku sayang sama kamu makanya aku diem,aku berusaha sabar,aku pikir lama kelamaan kamu akan berubah. Tapi kenyataannya? kamu tetap saja dgn ke egoisanmu,kaya anak kecil dikit2 dilarang. Hidupku nggak cuma tentang kamu Lia,aku juga butuh waktu sama temen2ku. Tapi apa yg kamu lakukan? kamu selalu marah. Dan semenjak aku kenal Lila,aku bisa mendapatkan apa yg tidak aku dapatkan saat sama kamu. Meskipun dia senior kita tapi dia lebih dewasa dari kamu. Dia bisa ngertiin aku"

Rasanya dada lia sesak,dia tidak bisa berkata apa-apa lagi. Tapi dia tetap mencoba mempertahankan cintanya.
    "kamu bercanda kan Dika? ini cuma ngerjain aku kan? ayo Dika bilang kalau kamu cuma bercanda. Iya kan? kamu sayang aku kan Dika?"
    "aku serius Lia!!"
Kali ini lia sudah tidak tau harus berbuat apa lagi.
    "aku mohon Dika beri aku kesempatan,aku janji aku akan berubah demi kamu. Apa segampang itu kamu melupakan cinta kita selama 2 tahun lebih hanya karna orang baru yg baru kamu kenal yg menurutmu lebih baik dari aku?"
    "maaf aku nggak bisa. Sudah cukup aku mencoba bertahan sama kamu selama ini"

Dika bangkit dan meninggalkan Lia begitu saja.
    "Dika..." panggil Lia
Dika berhenti tapi tidak menoleh sedikitpun.
    "kita PUTUS !! jangan pernah mencariku lagi,lupakan semua tentang kita. Dan anggap aku sudah mati"

(FlashBack OFF)

    "Liaaaaaaaaa" teriak Dika
Dika membuka matanya,keringat bercucuran dari tubuhnya.
Dika duduk lalu menyeka keringat di keningnya.
    "ternyata aku cuma mimpi"

Setelah kesadarannya pulih,Dika terdiam berpikir.
    "aku ingat sekarang,aku pernah janji sama Lia. dan sekarang aku tau apa maksud peramal itu soal kutukan itu. Aku harus memenuhi janjiku pada Lia.
Yaaa...Aku harus minta maaf pada Lia"



...
..
.
Bersambung.....

Istri Sementara?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang