Jun sebenarnya heran apa yang terjadi dengan bungsunya sampai Sunoo terlihat bahagia sekali hari ini. Bungsunya itu juga gak ngambek padahal dari tadi digangguin mulu sama Sunghoon sama Jake. Saat ini ia sedang bersantai di ruang keluarga. Jun hanya memperhatikan anak-anaknya sambil menemani Tzuyu yang sedang menonton drama korea.
Jake dan Sunghoon sedari tadi menjahili Sunoo yang sedang berbaring dengan paha Jay sebagai bantalnya. Si sulung itu sedang duduk sambil mengerjakan tugas kuliahnya di laptop jadi ia biarkan saja ketiga adiknya yang berisik itu.
Sunoo tertawa lucu sambil terus menggulir layar ponselnya. Ia biarkan saja Sunghoon yang sedari tadi mencubiti pipinya. Sesekali mulutnya terbuka karena Jake menyuapinya yupi.
"Moy, nonton apa sih? Ketawa mulu dari tadi."
Sunoo menatapnya sekilas. Ia abaikan Sunghoon membuat abangnya itu mencubit pipinya dengan kasar. "SAKIT!!"
Jake menepis tangan Sunghoon. Ia geser Sunghoon sedikit menjauh karena Sunoo sudah mulai pundung. "Ngapain sih, Hoon?"
Sunghoon terkekeh. "Gemes. Lagian gue tanya malah dicuekin moy."
Jake kembali menyuapi Sunoo. Ia juga sebenarnya penasaran apa yang diliat Sunoo di ponsel sejak sejam yang lalu. Mereka tak tahu karena Sunoo menggunakan earphone di kedua telinganya. Mau merebut ponselnya takut si bungsu jadi tantrum.
Sunoo terbatuk. Ia bangun dari rebahannya. "Aku haus. Siapa ya abangku yang berbaik hati mau mengambilkan aku air dingin di kulkas?"
Sunghoon segera berlari. Dari pada Sunoo ngambeknya lama lebih baik dia menawarkan diri lebih dulu. Jake kembali duduk. Ia juga sudah siap meluncur ke dapur tapi udah keduluan Sunghoon yang melesat bagai vampire.
Sunghoon kembali dengan segelas air dingin yang langsung diterima Sunoo. "Thank you, Kateyki."
Jun menyenggol Tzuyu. "Sayang, bahasa apa itu yang diomongin si moy?"
"Bahasa inggris."
Jun mengangguk. Ternyata hanya bahasa inggris. Tzuyu mem-pause televisi-nya. Ia merasa ada yang aneh. "Kenapa?"
"Gapapa. Soalnya dari tadi pagi moy jawab gitu mulu tiap aku bantuin sesuatu."
Jun terkekeh melihat Sunoo yang begitu di manja abang-abangnya. Jay tak ikut bergabung dengan obrolan para adiknya tapi si sulung itu mengelus rambut Sunoo yang kembali berbaring di pahanya. Sementara Jake dan Sunghoon malah pandang-pandangan. Mereka masih kepo Sunoo nontonin apa sih dari tadi sampai nyuekin yang lain.
Tzuyu berdeham. Ia baru sadar sedari tadi Sunoo menyemil sambil rebahan. "Jake jangan disuapin lagi adeknya. Gak baik makan sambil rebahan begitu."
Jake meringis. Ia akhirnya menarik Sunoo agar duduk membuat si bungsu kesal. "Apa sih? Aku mau rebahan, abang." Gerutunya masih dengan mulut mengunyah yupi.
Sunghoon menangkup pipi melar si bungsu sambil mengarahkan kepalanya ke arah Tzuyu yang sudah melipat tangan sambil menggeleng. "Adek no no ya? Kalau nyemil, moy duduk aja. Takut keselek kalo sambil baring."
Sunoo mengangguk cepat. Memang cuma Tzuyu dan Jay yang bisa membuatnya menurut. "Siap, Mommy!"
Ia kini menyenderkan tubuhnya pada Sunghoon yang duduk di sampingnya. Jake duduk di hadapannya. Sunoo menatap yupi yang sudah habis 2 pack. "Hah? Aku makan yupi sebanyak itu, bang Jake?"
Jake mengangguk membuat Sunoo tak percaya. "Masa sih? Bohong ya? Pasti bang Hoon juga makan, kan? Bang Jake juga, kan? Hayoo ngaku!"
Sunghoon dan Jake ikut mengangguk membuat Sunoo tenang. Ya, dia emang gak percaya aja sih dirinya diperbolehkan mengonsumsi yupi sebanyak itu. Ia melirik cemilan-cemilan yang masih utuh. "Aku mau mam sponge coklat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunoo's World
FanfictionDaily life seorang bungsu yang dikelilingi orang-orang random di sekitarnya...