"Thanks ya, meng." Ucap Sunoo setelah turun dari motor Heeseung.
Motor Heeseung tapi yang menggunakan Jungwon. Sunoo tadinya sedang bermain di rumah sepupunya itu tapi ia terpaksa pulang karena seluruh keluarganya menghubunginya. Iya, ini hari libur tapi Sunoo sudah main dari pagi sampai ketemu malam makanya dia diteror abang-abangnya.
Memasuki rumahnya, ia langsung mendapat pelukan dari Jake membuat Sunoo terkejut. "Abang, lepasin! Aku bau loh habis main seharian."
Jake menggeleng. Ia malah menghirup aroma di tubuh si bungsu yang masih wangi. "Enggak ah. Masih harum ini. Masih kecium minyak telonnya."
Sunoo menghela nafasnya lelah. Membiarkan Jake yang kini memeluknya dari belakang. Ia berjalan menuju ruang keluarga, masih dengan Jake yang menempelinya. "Bang Jay, bang Hoon bantuin aku."
Keduanya menoleh. Jay terkekeh gemas melihat Sunoo yang menatapnya dengan wajah memohon. "Adek kok baru pulang?"
Sunghoon mendekat. Ia menarik paksa Jake agar lepas dari Sunoo. Akhirnya Sunoo lega karena pelukan Jake terlepas tapi kini malah Sunghoon yang memeluknya lebih erat dari pelukan Jake. "Moy, mainnya kelamaan! Abang kan kangen!"
Sudahlah Sunoo pasrah. Dirinya kini malah dipeluk Sunghoon sambil diputar-putar membuat kepalanya pusing. "Bang Hoon aku pusing! Nanti aku pingsan loh!"
Melihat Sunghoon yang sepertinya belum ada niat melepaskan Sunoo membuat Jay mendekat. Ia jewer telinga Sunghoon membuat empunya mengaduh heboh. "SAKIT, JAY BEGO!"
Bukannya melepaskan Jay malah semakin menjewernya. "Apa, Hoon? Ngomong lagi coba? Jay apa tadi?"
Sunghoon meringis. "Iya-iya! Ampun abang gue paling ganteng, paling tajir! Lepasin ya tangan lo dari telinga berharga gue ini."
Jay mendengus. Ia lepaskan lalu beralih pada Sunoo yang kini tertawa. Moodswing sekali bungsunya ini. Tadi masih merengek kini malah tertawa puas melihat Sunghoon tersiksa.
"Moy, kenapa mainnya lama banget? Mommy sampai mau nyamperin adek loh ke rumah Om Jeonghan." Jay mengelus rambut Sunoo yang sudah lepek.
"Aku tuh udah mau pulang dari sore, abang. Tapi ditahan mulu sama bebek sama meng. Tadi aja pas mau pulang, aku disuruh mereka buat nginap aja tapi aku tau kalian pasti bakal jemput aku kalo gak liat aku pulang." Jelas Sunoo yang disetujui ketiga abangnya.
Sunghoon berdecak. "Emang bandel banget tu bocah-bocah. Moy, gak usahlah main sama mereka lagi."
Sunoo mendelik. Tak terima dengan ucapan Sunghoon meskipun ya bener sih Jungwon dan Ni-ki bocah nakal tapi gitu-gitu keduanya yang sudah menemaninya sejak kecil. "Gak bisa lah! Mereka tuh bukan cuma bestie aku, abang! Mereka kan sepupu aku. Sepupu abang-abang juga! Gimana sih?!"
Jake mengangguk setuju. Ia ikut mengompori. "Iya, moy bener. Lo gimana sih, Hoon? Aneh-aneh aja. Udahlah kita bobo aja yuk, dek. Moy bobo bareng bang Jake ya?"
Jay terkekeh. Pintar sekali Jake ini mengambil kesempatan dalam kesempitan. Sunoo terlihat berpikir sedangkan Sunghoon langsung tak terima. "Ih semalam moy udah bareng lo tidurnya, Jake! Moy tidur bareng bang Hoon malam ini."
Sunoo menahan tawanya. Sebenarnya ia lebih suka tidur sendiri di kamarnya tapi entah kenapa ketiga abangnya suka berebut membawanya tidur di kamar mereka. Sunoo adalah tipe orang yang tidak terlalu suka skinship tapi Tuhan memberinya ketiga saudara yang sangat clingy padanya. Ia melirik pada Jay yang kini mematikan televisi. Abangnya itu sepertinya sudah mau beranjak ke kamarnya. Melihat pada Jake dan Sunghoon yang masih berdebat, Sunoo kini menggandeng lengan Jay membuat si sulung sedikit terkejut. "Kenapa, moy?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunoo's World
FanficDaily life seorang bungsu yang dikelilingi orang-orang random di sekitarnya...