ᡣ𐭩⋆𓂃─── .☽⋆⋅🌕⋅⋆☾. ───𓂃 ⋆ᡣ𐭩
Hao tengah berada diruang kelas yang ramai suara seperti biasanya, belum ada professor yang masuk untuk mengajar kelas bising ini.
Hao memainkan pensil nya diatas kertas tengah menggambar sesuatu untuk menghilangkan rasa bosan nya.
"Bagaimana dengan pekerjaan mu, Hao? Apa kau sudah bertemu para pangeran serta mate nya?" Tanya Keita penasaran yang berada disisi kiri Hao.
Rui yang ikut penasaran ikut bertanya, "bagaimana mereka menurutmu?"
Hao yang masih fokus menggambar hanya menjawab santai tanpa mengalihkan pandangannya dari kertas, "aku belum bertemu mereka."
Jawaban Hao mendapat raut wajah kebingungan Rui dan Keita. "Kenapa belum?" Tanya Rui lagi.
"Seharusnya pagi tadi aku bertemu mereka, tapi tiba-tiba dibatalkan. Katanya para pangeran sedang membahas hal penting," jawab Hao seadanya.
Rui dan Keita akhirnya mengangguk mengerti, lalu diam membiarkan Hao yang masih memfokuskan matanya pada gambar yang sedang ia buat.
Lama diam, akhirnya Hao berdecak kagum atas karyanya. Rui dan Keita juga melihat gambar itu.
"Wow, matahari, bintang dan bulan. Apa artinya, Hao?"
Hao menggeleng pelan, "tak ada arti khusus, aku hanya menggambar nya saja," balas Hao menatap Keita disebelahnya.
Rui meraih buku dari Hao, ia memperhatikan gambar Hao dengan seksama. "Aku seperti pernah melihat gambar ini.. tapi aku lupa pernah melihat dimana," ucap Rui masih menatap gambar yang dibuat Hao.
Tak lama dari itu seorang professor masuk ke kelas mereka, bersiap untuk memulai pembelajaran hari ini.
࣪ ִֶָ☾. *
"Astaga gara-gara membahas calon mate kak Hanbin, aku jadi lupa memperkenalkan asisten baru," ucap Taerae pada kedua pangeran lainnya.
Taerae, Gyuvin dan Hanbin tengah mendapatkan pembelajaran khusus untuk mereka yang adalah pangeran. Mereka memiliki ruang belajar tersendiri dengan professor terpilih.
Mereka baru saja menyelesaikan pembelajaran mereka dan kini hanya bersantai diruangan mereka dengan penjagaan ketat diluar ruangan ini.
"Bagaimana kalau aku perkenalkan sekarang saja? Kebetulan dia ada di kelasnya sekarang," tanya Taerae memberi saran.
"Nanti saja, saat di asrama," jawab Hanbin membalas.
࣪ ִֶָ☾. *
Hao melangkah pelan di koridor Moonacademy, kedua tungkai kakinya yang ringan menciptakan suara berirama di lantai marmer yang sepi.
Hao menyusuri koridor yang biasanya riuh oleh langkah para pelajar Moonacademy, namun kini hanya diisi oleh langkah kakinya saja. Sepertinya para pelajar lainnya masih berada dikelas mereka masing-masing, sehingga koridor yang baru saja ia lalui ini sepi nyaris tak melihat ada pelajar lain yang ada dilantai ini.
Hao yang baru saja turun dari tangga lantai 4, baru saja menyelesaikan kelas siangnya dan ingin segera masuk lift untuk turun dan segera pulang ke celestial moon untuk beristirahat.
Namun baru saja menapakkan kaki dilantai 3 ini, Hao sudah dibuat terkejut akan teriakan seseorang dan suara geraman khas serigala.
![](https://img.wattpad.com/cover/374699656-288-k444495.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Crescita dell'amore | BINHAO
FantasíaIni tentang Crescita dell'amore, sebuah kisah romansa antara Alpha Sung Hanbin sang putra mahkota dengan Omega yang tak ia ketahui latar belakangnya. Warning! 🔞 bxb, binhao area! ⚠️🔞 (bxb, gay, mpreg, mature) update schedule: 🗓 updated if there...