Chapter 2 Adil dunia.

8 1 0
                                    

"Hei regina!". Sapa satu siswa nyapa regina

"Oh halo juga, Koko". Ucap regina sapa balik

Koko ,dia anak salah satu dekat dengan regina dan sahabat nya dari kecil

"Koko? Bagaimana kabar mu?". Ucap regina menanyakan kepada Koko

"Alhamdulillah, baik. Kau sendiri udah berhenti bawa kartu?". Ucap Koko

"Kooo aku bilang kartu itu berharga diriku dan hidup ku jika kartu di katakan menang berarti adil dalam menang." Ucap regina menjelaskan

"Terserah kamu saja ,memang ya kakek mu mengajarkan untuk mu agar hati hati".

"Hhe itu kamu tau..".

Pulang sekolah...

Regina mendatangi sebuah tempat dimana setelah pulang sekolah

Regina tidak permainan judi namun dia tergantung dengan kartu nya
Mendatangi tempat yang dimana sangat gelap, dan regina tidak takut sama sekali.

"MENANG!".

"PEMENANGNYA REGINA!!". Ucap ketua permainan

"Bagaimana?". Ucap regina meng sombong diri

Para pemuda itu memohon agar tidak membunuh nya karena..

"T-tolong jangan bunuh aku, aku punya adik kecil harus aku jaga aku mohon tolong pegang lah tangan ku agar kamu tau". Ucap pemuda itu memberikan tangan nya ke regina

Regina penasaran dengan nya lalu regina melihat saat pegang tangan

Di dunia lain...

"Abang.. Fifa lapar". Ucap Fifa lapar
"S-sabar ya, Abang mu ini mau ikut kartu ini nanti jika Abang mu menang kamu boleh makan sepuasnya".
"Hore!!".

Regina melihat di dunia lain milik pemuda itu, regina mengamati perkataan mereka

"Abang akan pulang cepat kok doain Abang ya!".
"Baiklah Abang! Semangat".

Regina melihat anak kecil bernama FIFA.

Regina memberanikan untuk bicara

"tok tok".

"Iya sebentar!". Ucap fifa

Klack (suara pintu terbuka)
Regina menyamar untuk di awali pintu di ketuk

"Masuk aja kakk.. ada apa?". Ucap fifa

Regina tidak tega untuk mengatakan jika dia tidak membunuh pemuda itu regina dapat masalah besar sekali

"Maaf dek, kakak mu itu..". Ucap regina tidak tega mengatakan sebenarnya
Regina menghela nafas tapi dia tidak tega anak sekecil itu dapat berita besar kakak nya mau di bunuh

"Ada apa kak? Abang kemana?". Ucap fifa

"Maaf ya ,k-kamu harus ikhlas kan Abang mu, Abang mu udah tidur dan di surga". Ucap regina

Regina benar benar hampir nangis semua nya ini

Fifa kaget dan tau yang di maksud nya

"A-abang? Mau nyusul mama sama papa kah k-kenapa fifa di-di tinggal". Ucap fifa menangis

"Maaf ya dik, kamu harus ikhlas kan pergi nya seorang Abang mu ini
Kamu tinggal bersama kakak aja gimana?".

Ucapan regina tinggal bersama, tiba tiba ruangan menjadi putih

"Yakin?? Kamu mau bareng dengan nya??". Ucap seorang

Regina kaget dengan semuanya tadi dia bicara dengan anak kecil tadi kenapa ke ruangan putih

"S-siapa kamu!!?".
"Lihat lah aku kartu abadi mu". Ucap kartu

Regina paham ,ajarkan sang kakek jika membuat keputusan ikuti kata kata kartu

Kartu itu kasih bayangan jika regina menjaga adik pemuda itu atau tidak sebaliknya.

Saat menjaga..

Kling, regina melihat nya

"Kakakk, aku dapat nilai bagus!!". Ucap fifa membawa kertas ulangan

"Wah kamu senang sekali!". Ucap regina senang

"Kak main yok!". Ucap fifa mengajak regina

"Boleh boleh ayok!".

Di saat taman main

"Kakak aku kangen Abang, seandainya Abang tidak meninggalkan kita. Abang senang". Ucap fifa sambil memainkan ayunan

Regina tersenyum kepada FIFA

"Maaf ya itu takdir mu sayang, kamu bahagia tidak dengan kakak?". Ucap regina sambil dorong ayunan nya

"Aku senang tau!". Ucap fifa

Flash....

Regina melihat dan kembali ke ruang an putih kembali

"Bagaimana?". Ucap kartu tersebut

"Aku akan membuat keputusan nanti".

"Bebaskan terlebih dahulu pemuda itu selama 7 hari kau boleh memb*n*h nya". Ucap kartu memberikan sebuah saran

Dan kembali lah seperti semula...


Fair CardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang