Ahyeon menggenggam erat ponselnya seraya memejamkan matanya erat. Kakinya bergerak gelisah, perasaannya tidak tenang.
"Ahyeon-ah~"
Ahyeon membuka matanya, menoleh dan mendapati Asa yang berjalan menghampirinya.
Ahyeon menurunkan bahunya yang sedari tadi terasa tegang, melemas saat merasakan pelukan pada bahunya dari Asa.
"Kau kenapa gelisah?"
Ahyeon menggeleng, melepas ponsel dari genggamannya dan membalas peluk Asa. "Aku tidak apa-apa."
Asa menepuk punggung Ahyeon perlahan, "tidak perlu khawatir, mereka pasti menerimamu." Ujar Asa lembut yang sekejap langsung melepas peluknya saat dirasa namanya terpanggil dari lantai atas.
"ASA-YA!"
"Aku lupa!" Asa menepuk keningnya, "aku 'kan kesini untuk mengambil ini." Asa segera menyambar powerbank yang tergeletak dimeja. Berlari keatas untuk memberikan powerbank yang sempat Ruka titipkan padanya itu.
"NE, EONNIE!"
Ahyeon tersenyum kecil melihatnya, hatinya sudah tidak segusar tadi. Matanya melirik pada ponselnya, berpikir sejenak dan memilih untuk kembali membuka ponsel itu.
Matanya terpejam sengaja selagi tangannya memencet media sosial dimana YG Entertainment baru saja mengumumkan tentang kembalinya ia ke Babymonster.
Matanya kembali terbuka dan yang pertama kali netranya tangkap adalah pernyataan YG Entertainment yang kembali menerima Jung Ahyeon sebagai artisnya.
Ahyeon menghela nafas panjang, tangannya dengan ragu ingin memencet tanda komentar. Sekali lagi, Ahyeon menarik tangannya saat sedikit saja tangan itu akan membuka komentar sepenuhnya. "Kumohon, Jung Ahyeon...kau bisa!"
Hingga komentar itu sepenuhnya terbuka, Ahyeon menghela nafas panjang berusaha menenangkan dirinya sebelum membaca semua komentar tentangnya. Matanya dengan seksama membaca semua komentar itu.
Senyumnya perlahan mengembang saat sebagian dari mereka menyambutnya antusias. Bahunya terasa lebih ringan, wajahnya sudah tidak lagi terasa tegang, Ahyeon merasa kelegaan yang luar biasa akan respon para penggemar yang menerimanya kembali sebagai bagian dari Babymonster.
Ahyeon menyenderkan tubuhnya pada sofa dengan senyuman yang mengembang, tangannya mengepal ke udara, "EONNIE!" Teriaknya gembira.
"WAE?!" Ruka berteriak dari kamarnya, bahkan gadis itu tidak memunculkan batang hidungnya sama sekali.
"AKU DITERIMA!"
"Bisa tidak bicara biasa saja tanpa teriakan?" Pharita memunculkan dirinya dari dapur dengan tangan yang membawa sebuah gelas.
"Eonnie!" Ahyeon memeluk erat tubuh Pharita yang sudah duduk disebelahnya. "Aku senang, mereka menerimaku."
"Aku tahu itu pasti akan terjadi, tapi bisakah kau tidak berteriak? Telingaku sakit." Pharita memeluk singkat tubuh Ahyeon, kembali menyingkirkan pelan tangan itu untuk dirinya bisa menyesap coklat panasnya.
Ahyeon cemberut, "Eonnie, seharusnya kau—"
"AHYEON EONNIE!"
Pharita sedikit tersedak, menghela nafas panjang saat telinganya kembali menerima teriakan. Lihatlah bagaimana Chiquita berlari dengan teriakan dari lantai atas.
"Eonnie, kau harus tahu." Chiquita menggoyangkan bahu Ahyeon, "semua penggemar tidak ada yang protes atas kembalinya kau, Eonnie." Chiquita menunjukan ponselnya yang menampilkan semua komentar yang bahkan sudah dibaca oleh Ahyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOND
FanfictionHanya tentang mereka dengan segala usaha mereka untuk tetap terikat satu sama lain. Dalam persahabatan yang mengikat hubungan kerja, pertengkaran sudah lebih dari kata biasa dalam ikatan jalinan tersebut. Tetapi hubungan mereka lebih dari itu. Mere...