Andai tak dipertemukan, mungkin aku tak akan mendapat semua luka ini.
.
.
.
.
.Happy reading<3
Jalanan kota yang ramai di malam hari dipenuhi kendaraan berlalu lalang dengan banyak lampu yang menghiasinnya.
Terdapat restoran yang bisa dibilang kecil, di sanalah seorang Ayara Arunika Iswara berada.
Terlihat dia sedang asyik memakan makanannya tanpa memedulikan sekitarnya.
"Hmm enak juga makan sendiri kaya gini tanpa ada yang ganggu" monolognya.
Tapi tanpa sadar air matanya menetes tiba-tiba,
"Maa..."
"Ayara kangen mama, ayara kangen disuapin sama mama..." lirihnya.
Tapi secara tiba-tiba muncul sendok penuh makanan yang disodorkan padanya.
Ayara menoleh dan dia melihat sesosok pemuda dengan paras tampan sedang tersenyum kearahnya.
"Ayo aku suapin, jangan nangis nanti cantiknya hilang loh" ucap pemuda itu.
"ANSEL?!" Ayara terkejut dan langsung tersenyum senang. Ia pun membuka mulutnya untuk menerima suapan dari pemuda yang ia panggil Ansel itu.
"Ada apa cantik? Pasti lagi bertengkar sama Papa Mama yaa?"
"Nggak, cuma sama wanita itu"
"Ada apa lagi sama Mama kamu itu?"
"Ihh... udah dibilang dia bukan mama aku tau" Ayara cemberut.
Jarang sekali Ayara menunjukan sisi lain dirinya pada orang lain, atau bahkan tidak pernah. Hanya pada Ansel dia menunjukannya. Entahlah mungkin dia sudah nyaman dengannya.
"Iya...iyaa, sekarang habisin dulu makanannya" suruh Ansel pada Ayara.
"Hmm" jawab Ayara dengan mulut penuh makanan.
Mereka menghabiskan waktu untuk mengobrol atau lebih tepatnya Ansel mendengar semua keluh kesah Ayara ketika dirinya pergi.
Ansel adalah keturunan salah satu konglomerat yang memiliki banyak cabang perusahaan. Dia sudah sering ditugaskan untuk menangani masalah perusahaan ayahnya meskipun masih SMA. Dia sekarang baru saja pulang setelah satu pekan menghilang.
Tanpa terasa sudah hampir tengah malam, mereka mengobrol sampai lupa waktu.
"Udah malem, aku anterin pulang yuk!"
"Motorku gimana? Kan aku kesini bawa motor" ucap Ayara.
"Gapapa tinggal aja, nanti aku suruh orang buat ambil"
"Okee"
Mereka berdua pun beranjak dan naik motor milik Ansel.
Ayara melingkarkan tangannya ke perut Ansel dan menaruh dagunya di pundak cowok itu.
Jika kalian tanya apa hubungan mereka? Maka jawabannya adalah PACAR.
Ya... mereka berdua berpacaran sejak kelas satu SMA.
Ansel membuat hati Ayara luluh dengan perhatian dan dukungannya selama ini padanya.
Awalnya Ayara ragu untuk menerima Ansel, tapi dia melihat betapa kerasnya Ansel meluluhkan hatinya selama ini.
Akhirnya dia menyerah, tapi apakah dia mencintai Ansel? Entahlah tapi saat dekat dengannya ia merasa nyaman dan aman.Tanpa terasa, kini mereka sampai di depan bangunan yang semua orang menyebutnya rumah tapi tidak bagi Ayara.
"Udah nyampe, cepet turun! udah malem loh ini" ucap Ansel pada Ayara yang masih pada posisi nyamannya.
"Enggak mau, mau nginep dirumah kamu aja,"
"Nggak boleh gitu, lagi pula sama Papa aku juga nggak mungkin boleh"
"Hm" Ayara sedikit kesal kenapa ia sering tidak diizinkan main kerumah pacarnya itu baik siang apalagi malam oleh Papa Ansel.
"Udah yuk turun, nanti kamu biar istirahat"
"Iyaa" Ayara dengan gontai turun dan melepaskan helmnya.
"Bobo ya cantik! mimpi indah..."
"Hm, byeee Ansel" ucap Ayara sambil melambaikan tangannya.
"Bye, my mine"
Motor Ansel melaju cepat sampai menghilang tertutup oleh malam yang gelap ini.
Ayara melangkah malas ke depan pintu rumahnya. Ia masuk melewati pintu yang megah itu. Lalu ia melangkah menaiki tangga untuk menuju ke kamarnya.
Diam-diam ada sepasang mata yang memperhatikannya dengan tatapan sendu. Dia adalah Kenan.
Flashback on
"Anak mama yang ganteng ini mau kan jaga tuan putri mama?"
"Iya ma"
"Janji?"
"Janjiiii, kenan akan selalu jaga ara dengan baik"
Flashback off
Segelintir ingatan itu melintas di kepala kenan, tapi lihatlah kenan sekarang bahkan tak bisa melakukan apapun untuk Ayara.
"Maafkan aku ma... tapi dia adalah penyebab semuanya menjadi seperti ini" lirihnya.
Apa maksudnya? Entahlah hanya dia yang tau apa maksud dari perkataannya.
TBC
Jangan lupa vote dan komen yaa!
Stay tuned
See you
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grudge and Love
Non-FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA!!! Don't trust others too much "Apa aku tidak ditakdirkan untuk bahagia? Tuhan tolong berikan satu alasan saja untuk buatku bahagia" Ayara Arunika Isvara [Dilarang plagiat!] [...