6. kamu

3.2K 11 0
                                    

Ketika sedang asik berjalan Rin pun di kaget kan dengan suara klakson motor

"Tinn"

Rin pun kaget kan kan berbalik untuk melihat siapa orang itu ternyata Pak Tejo pemilik ladang tempat neneknya bekerja

"Pak Tejo" kata Rinjani menyapa

"Kamu ngapain magrib disini tohh Rin" kata pak Tejo

"Anu pak saya cuma mau jalan jalan sore aja pak" jawab Rin

"Kamu iki yo aneh tohh masa jalan jalan magrib gini kalo ada yang culik gmna hayo" kata pak Tejo sedikit menakut nakutin Rin

"Ya siapa juga yang mau nyulik Rin pak" balas Rin sambil tertawa karir
"Pak Tejo juga ngapain masih di ladang bukanya tadi siang udah pulang ya?" Tanya Rinjani dengan wajah penasaran karena setaunya tadi siang pak Tejo itu pergi pulang cepat dari ladang

"Tuh saya tadi abis ngambil barang yang ketinggalan Rin" kata pak Tejo sambil menunjuk beberapa barang yang ada di lamar plastik

"Yauda dari pada kamu disini mending kamu main kerumah ada Sarah baru saja sampai dari kota dan juga teman teman nya" ajak pak Tejo

Pak Tejo ini selain pemilik ladang tempat neneknya bekerja juga adalah ayah nya Sarah teman kecilnya Rinjani

Rin beneran ingin menolak dan pergi melanjutkan perjalanan ya ke danau tapi sebener lagi magrib jadi Rin memutuskan untuk ikut saja pak Tejo dan mencari Renaldo besok pagi

"Emang gpp pak?" Tanya Rinjani merasa tidak enak jika harus merepotkan ayahnya temannya

"Ya gpp toh saya yang nawarin ka Rin"
"Ayo sini naik" kata pak Tejo

Rin pun duduk di kursi belakang dan pak Tejo segera menyalakan motornya Mereka pun melanjutkan perjalanan untuk keluar dari hutan

Jalan menuju hutan sangat jelek membuat Rin tidak bisa duduk dengan tenang

Melihat Rin yang tidak nyaman pun pak Tejo menarik tangan Rin untuk memeluk nya

"Pegangan Rin nanti kamu jatoh" kata pak Tejo sambil mengelus tangan Rin

Rinjani hanya menurut dan berpegangan pada  pak Tejo

Namun karena jalan nya semakin jelek membuat dada Rin dan punggung ya pak Tejo bersentuhan apalagi pak Tejo sering ngerem dadakan yang membuat dada yang bertabrakan dengan punggung

"Issh ahh" kata Rin ngengiris

Pak Tejo yang mendengar itu pun tersenyum tipis dan berkata

" Knpa Rin ko kamu ya mendesah gitu" kata pak Tejo dengan nada jail

"Jalannya disini kan emang jelek makanya kamu harus pegangan yang erat" kata pak Tejo sambil mengelus pahanya Rin

Sejujurnya Rin merasa tidak nyaman apalagi pak Tejo terkenal dengan otak cabulnya

Setelah melewati perjalanan yang rusak akhirnya Rin dan pak Tejo sampai ke jalan raya yang jalannya lebih bagus

Dalam perjalanan pak Tejo sering mencuri pandang dan mengelus pahanya Rin dan sering ngerem dadakan

Tak lama mereka sampai di rumah pak Tejo

Rin pun turun dari motor dan dilanjut dengan pak Tejo yang juga turun dan berjalan memasuki rumah

"Ko kamu diam aja Rin ayo masuk" kata pak Tejo sambil mengayunkan tangan

"Ohh iya pak" Rin pun bergegas mengikuti pak Tejo dari belakang

"Sarah ini ada Rinjani" kata pak Tejo berteriak memanggil Sarah

Tak lama Sarah pun muncul dari pintu belakang dan menghampiri pak Tejo dan Rinjani

"Ko kamu bisa bareng ayah Rin" kata Sarah yang sedang menyalami ayahnya dan langsung memeluk Rinjani

"Tadi ga sengaja ketemu sama ayah dijalan" kata pak Tejo yang berlalu masuk ke rumah

"Aku kangen banget sama kamu Rin" kata Sarah

" Aku juga kangen banget sama kamu sar" kata Rinjani sambil membalas pelukan Sarah tak kalah erat

"Kamu betah banget di kota ya sampe jarang pulang" kata Rinjani

Sarah pun melepas pelukannya

"Ya kamu aku ajak ke kota gamau kan" kata Sarah sewot

"Yakan kamu tau sendiri sar" kata Rinjani

"Yauda aku mau kenalin temen temen aku yuk ikut" kata Sarah sambil menarik Rin untuk ke halaman belakang Sarah pun menghampiri pria yang sedang membakar jagung

"Hai sayang" kata Sarah sambil mencium pipi pria itu

"Sayang kenalin ini sahabat kecil aku namanya Rinjani"
"Rinjani kenalin ini pacar aku dikota yang sering aku ceritain itu namanya Fian" kata Sarah memperkenalkan ku pada pria yang seperti pacarnya

"Yafian panggil aja fian" kata mengulur kan tangan untuk bersalaman

"Haloo saya Rinjani panggil aja Rin" kata Rinjani yang juga mengulurkan tangan

"Nah sebenarnya aku mau ngenalin kamu sama temen aku Rin cuma orang ya belum datang" kata Sarah
"Sayang dia bakalan kesini kan?" Kata Sarah berbisik pada pacarnya

"Datang ko mungkin telat aja, palingan dia keliling kampung ini" bisik Fian

Rin sebenarnya tidak peduli yang ada di pikirannya sekarang Renaldo

"Yauda kamu mau bantuin aku bikin buat ambil minuman ga kita parti hari ini" kata Sarah

"Boleh ayo" kata Rinjani

Sebelum Sarah pergi ke dapur iya menyuruh Rin pergi ke dapur dulu karna iya menyalakan musik terlebih dahulu

Di dapur rinjani ketika Rinjani sedang menyiapkan kan minuman tiba tiba ada memegang pundaknya

Rinjani pun sontak menoleh

"Kamu"

Rinjani Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang