8. malam yang panjang

7.8K 31 0
                                    

Disini lah sekarang mereka berada di meja yang berisi Fian dan Sarah, Rinjani dan Renaldo mereka bersebelahan suasananya semakin dingin ditambah tangan Renaldo yang sedari tadi ada di pahanya Rinjani.

Mereka makan sosis dan minum minum.

Bukan Sarah namanya kalo tidak membuat game seru

"Gmna kalo kita main truth or dare"

"Setuju" kata fian pun yang sudah sedikit mabok

"Nah udah setujukan?"
"Gmna Rin, do setujukan?"
"Oke kita mulai" Belum juga Renaldo dan Rinjani menjawab Sarah sudah membuat keputusan nya sendiri

"Nah kita putar botol ini oke mulai" kata Sarah memutar botol ya perhentian di Fian

"Nahh Fian"
"Truth or dare sayang" kata Sarah yang juga sudah mulai mabuk

"Truth" jawab Fian

"Kamu sange ga liat aku sama Rinjani?" Tanya Sarah

"Jujur aku sange bngt apalagi liat dadanya Rin pengen remes" sambil melihat rinjadi dengan tangan seakan meremas dadanya Rinjani

"Hahahahaha" Sarah dan Fian pun hanya tertawa

Sedangkan di sisi lain Aldo meremas paha Rin semakin keras

"Aaaw ah sakit Ren" kata Rinjani mengiris

Renaldo tidak peduli malah semakin kasar mengelus dan meremas pahanya Rin seakan melampiaskan emosinya

Botol pun di putar kan sekarang tertuju pada Sarah

"Sarahhh" kata Fian teriak

"Sayang truth or dare?"

"Dare"

"Ciuman sama orang disini atau pake vibrator selama permainan berlangsung Berani ga?" Kata Fian yang sudah semakin mabuk

"Berani mana sini vibrator nya?" Tantang Sarah

Fian pun mengeluarkan vibrator yang berbentuk bulat kan memberikan nya pada Sarah

"Nihh" kata Fian Sarah pun memberikan vibrator nya ke tangan Renaldo

"Tolong pasangin di memek gua dong do"

Renaldo langsung berdiri dan berjalan mendekati tempat duduk Sarah kan membukakan rok Sarah yang tidak menggunakan celana dalam dan langsung menjilat memek Sarah

"Aaahh aahhh enak bngt ahhh do" desah Sarah saat Renaldo menjilati memeknya

"Aaahh terusss dooo enak ahhh" Sarah pun semakin menekan kepala nya Renaldo supaya memperdalam jilatannya

"Hhmm ahhh ya do trss doo ahhh enak do" Sarah sampai merek melek karna jilatan nya Aldo dan tak lama Renaldo pun meludahi memeknya Sarah dan memasangkan vibrator nya

Rinjani yang melihat kejadian itu pun kaget sedang kan Fian biasa saja malah tertawa

"Makasih ya do ahhh enakk banget anjinggh ahaha hmm" vibrator nya pun dinyalakan dengan getaran sedang Sarah trs mendesah

Botol pun di putar lagi da sekarang menunjuk pada Rinjani

"Nahh truth or dare Rin?" Kata Fian

"Oke dare" padahal Rin belum menjawab apapun tapi Fian udah memutuskan

"Coba Spong kontol gua atau Aldo pilih aja Lo maunya yang mana?" Kata Fian

Rinjani pun kaget karna dia belum pernah sedangkan Renaldo sudah tau kelakuan sahabat nya pun langsung melirik Rin dan berdiri sambil menarik tangan Rin untuk jongkok di hadapan nya

"Buka" kata Renaldo

"Tapi Ren aku.." Rinjani tidak melanjutkan ucapannya

"Gpp pelan pelan aja" sambil mengusap rambut nya Rinjani

Rin pun membuka seleting celana Ren dan celana dalamnya dan kontol nya Ren yang sudah berdiri dari tadi pun membuat Rin kaget karena ukuran nya jauh lebih besar dari yang iya bayangkan

Biasanya Rin liat virtual tapi malam ini Rin liat secara langsung kontol beras yang selama ini iya ingin coba

"Jilat dulu, baru kulum kaya makan permen aja"

Rin pun hanya menurut dan menjilat kontol dengan sangat amatir

"E-euhh ya trs rinn ahhh ya"

"Trs kulumm e-euhh emmh eghh" Rin yang amatin membuat Ren kesal dan memegang kendali dengan memegang kepala Rin dan memaju mundurkan dengan ritme cepat yang membuat Rin sedikit kewalahan

"Ahhh ehmm yaaa eghhhh hmm ya" Renaldo seakan melampiaskan nafsu yang tertunda tadi sore itu secara brutal

Sedangkan dua pasangan sejoli sudah tidak tau kemana karena meraka sudah pergi ke kamar sedari tadi meningal Renaldo dan Rinjani di taman

"ahh aku keluar ahhh e-euhh ahhhh"

Crot
Crot
Crot

"Ohok ohok hmm" menerima pelepasan dari Ren

Saat akan memuntahkan nya tapi di tahan oleh tangan Renaldo

"Telen" kata Renaldo seakan tersirih aku pun menelan dan rasanya tidak enak

"Gaenak ihh Ren asin tau" protes Rinjani

Renaldo meraih tangan Rinjani untuk berdiri dan mengecup pipi dan melumat bibir Rinjani

"Kamu harus terbiasa untuk telan sperma aku"
"Belajar dari sekarang" bisik Renaldo pada telinga Rinjani dengan kecupan dan jilatan yang membuat Rin panas dingin

Rinjani Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang